Selasa, 26 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Panglima Militer Israel Desak Netanyahu Segera Setujui Kesepakatan Pertukaran Sandera

Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Jenderal Eyal Zamir, mendesak PM Netanyahu untuk segera menerima proposal pertukaran tahanan.

Kementerian Pertahanan Israel
EYAL ZAMIR - Foto ini diambil dari laman resmi Kementerian Pertahanan Israel yang menunjukkan mantan jenderal Israel Eyal Zamir. Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Jenderal Eyal Zamir, mendesak PM Netanyahu untuk segera menerima proposal pertukaran tahanan. 

"Tentara memang mampu menduduki Gaza, tetapi operasi tersebut dapat membahayakan nyawa para sandera,” ujarnya, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Pernyataan Zamir disambut baik oleh keluarga para sandera. 

Mereka menyatakan kepala staf militer tersebut mewakili suara mayoritas publik Israel yang menginginkan kesepakatan komprehensif untuk memulangkan sekitar 50 sandera sekaligus mengakhiri perang.

Saat ini, Israel memperkirakan sekitar 50 orang sandera masih berada di Gaza, dengan 20 di antaranya masih hidup. 

Sebaliknya, Tel Aviv menahan lebih dari 10.800 warga Palestina, di tengah laporan dari kelompok hak asasi manusia yang menyuarakan kekhawatiran mengenai penyiksaan dan pengabaian medis terhadap tahanan tersebut.

Pada Jumat lalu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memberikan persetujuan terhadap rencana militer untuk menduduki Kota Gaza, dengan janji melakukan penembakan besar-besaran dan pemindahan penduduk secara paksa.

Negosiasi Gencatan Senjata

Hingga saat ini, negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih belum menghasilkan kesepakatan final, meskipun ada beberapa perkembangan penting.

Pembicaraan yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat menghadapi hambatan serius akibat perbedaan posisi kedua belah pihak.

Hamas telah mengumumkan persetujuan mereka terhadap proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Mesir. 

Proposal ini mencakup gencatan senjata bertahap, pertukaran sandera dengan tahanan Palestina, dan penarikan sebagian pasukan Israel.

Meskipun Hamas telah setuju, Israel belum memberikan tanggapan resmi yang jelas. 

Sikap Israel ini menjadi penghambat utama, karena para mediator dari Qatar dan Mesir menyatakan "bola panas" sekarang berada di tangan Netanyahu.

Salah satu poin krusial yang menyebabkan kebuntuan adalah tuntutan Israel untuk tetap mempertahankan kendali keamanan dan kehadiran militernya di Gaza, bahkan setelah gencatan senjata. 

Tuntutan ini secara tegas ditolak oleh Hamas yang menginginkan penarikan penuh pasukan Israel.

Perdana Menteri Netanyahu menghadapi tekanan besar dari berbagai pihak. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan