Australia Larang Warganya Plesir ke Iran Buntut Insiden Pengusiran Dubes
Australia larangan keras bagi warganya untuk tidak bepergian ke wilayah Iran, buntut insiden pengusiran Dubes Iran karena tudingan serangan anti-semit
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Tiara Shelavie
“Orang asing di Iran, termasuk warga Australia, berisiko tinggi mengalami penahanan tanpa proses hukum. Iran juga tidak mengakui kewarganegaraan ganda, sehingga kemampuan pemerintah Australia untuk memberikan bantuan konsuler sangat terbatas.” ujar pernyataan resmi Smartraveller.
Kondisi di Iran: Tak Stabil dan Tak Terduga
Selain risiko penahanan, pemerintah Australia juga memperingatkan kemungkinan terjadinya serangan teror di Iran.
Lokasi-lokasi publik seperti kedutaan besar, hotel, tempat ibadah, lokasi wisata, parade militer, hingga bisnis Barat disebut sebagai target potensial.
“Serangan bisa terjadi kapan saja, dengan atau tanpa peringatan. Hindari keramaian, demonstrasi, maupun pertemuan publik karena bisa berubah menjadi kekerasan mendadak,” tulis peringatan tersebut.
Situasi keamanan regional digambarkan tidak dapat diprediksi, dengan risiko konflik militer lebih lanjut.
Meski penerbangan internasional dari Iran masih beroperasi, kemampuan pemerintah Australia untuk membantu warganya di lapangan sangat terbatas.
Dengan krisis yang terus berkembang, Australia kini mengambil sikap tegas: melindungi warganya dengan cara menutup pintu perjalanan ke Iran sekaligus membatasi segala bentuk hubungan diplomatik dengan Teheran.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.