Top Rank
10 Aksi Demonstrasi atau Unjuk Rasa Terbesar di Dunia, Apakah Indonesia Masuk Daftar?
Berikut ini 10 aksi unjuk rasa atau demonstrasi terbesar di dunia, Apakah Indonesia termasuk?
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Whiesa Daniswara
Demonstran turun ke jalan-jalan di seluruh AS dan di seluruh dunia, menuntut keadilan bagi Floyd dan menangani rasisme sistemik dan kebrutalan polisi.
Protes menghidupkan kembali percakapan tentang ketidaksetaraan rasial dan menyebabkan seruan untuk reformasi dalam praktik kepolisian.
Pawai Wanita (2017)
Women’s March, yang diadakan pada 21 Januari 2017, adalah salah satu protes satu hari terbesar dalam sejarah AS.
Menanggapi pelantikan Donald Trump sebagai Presiden, jutaan orang terutama perempuan tetapi termasuk pendukung semua jenis kelamin berkumpul di Washington, D.C. dan kota-kota di seluruh dunia.
Pawai ini berfokus pada advokasi untuk hak-hak perempuan, hak LGBTQ +, dan kesetaraan ras, dan menjadi momen penting dalam gerakan hak-hak perempuan yang lebih luas.
Protes Perang Anti-Irak (2003)
Pada tanggal 15 Februari 2003, jutaan orang di seluruh dunia memprotes invasi pimpinan AS yang akan datang ke Irak.
Demonstrasi berlangsung di kota-kota besar secara global, termasuk London, New York, dan Sydney.
Protes tersebut mencerminkan oposisi yang meluas terhadap perang, yang oleh banyak orang dipandang tidak adil dan didasarkan pada bukti yang dipertanyakan.
Kecaman global ini memiliki dampak besar pada opini publik dan diskusi kebijakan mengenai Perang Irak.
Lapangan Tiananmen (1989)
Protes Lapangan Tiananmen dimulai pada bulan April 1989 dengan demonstrasi yang dipimpin mahasiswa di Beijing menyerukan reformasi politik, kebebasan berbicara, dan cita-cita demokrasi lainnya. Gerakan ini tumbuh menjadi protes massa yang melibatkan jutaan orang.
Tindakan keras pemerintah China pada bulan Juni, yang dikenal sebagai Pembantaian Lapangan Tiananmen, mengakibatkan banyak kematian dan tetap menjadi topik sensitif dan disensor di China.
Cara Baltik (1989)
Pada tanggal 23 Agustus 1989, sekitar dua juta orang membentuk rantai manusia yang membentang lebih dari 600 kilometer di seluruh negara Baltik Estonia, Latvia, dan Lithuania.
Dikenal sebagai Baltik Way, protes damai ini menandai peringatan 50 tahun dari Pakta Molotov-Ribbentrop, yang menyebabkan pendudukan negara-negara Baltik oleh Uni Soviet.
Demonstrasi itu adalah seruan kuat untuk kemerdekaan dan memainkan peran yang berpengaruh dalam pembubaran Uni Soviet.
Demonstrasi Rakyat (1986)
Revolusi Kekuatan Rakyat EDSA tahun 1986 di Filipina adalah protes tanpa kekerasan yang menyebabkan berakhirnya pemerintahan otoriter Ferdinand Marcos selama 20 tahun.
Sumber: TribunSolo.com
Top Rank
10 Negara yang Turisnya Lebih Banyak daripada Warga Lokal |
---|
10 Negara yang Batasi Penggunaan Ponsel pada Anak, Ada Prancis hingga Australia |
---|
10 Bidang Pekerjaan yang Paling Rentan Terhadap Stres dan Depresi, Adakah Profesimu? |
---|
10 Provinsi yang Warganya Masih Menonton TV dalam Seminggu Terakhir, Cek Daerahmu |
---|
10 Kota Terbaik di Dunia untuk Gen Z: Bangkok Nomor 1 karena Murah dan Bikin Bahagia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.