Jumat, 19 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Klaim Bunuh Komandan Hamas Taleb Abu Atiwi dan Wakil Komandan Ahmad Abu Deif di Gaza

Israel klaim bunuh Ahmad Abu Deif dan Taleb Sidqi Taleb Abu Atiwi dalam operasi gabungan Divisi ke-99 dan badan intelijen Shin Bet.

Facebook Perdana Menteri Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Facebook Perdana Menteri Israel memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam konferensi pers pada hari Minggu (10/8/2025). Dalam sebuah pernyataan resmi pada Jumat (29/8/2025), Israel menyebut operasi gabungan Divisi ke-99 dan badan intelijen Shin Bet berhasil menargetkan Ahmad Abu Deif dan Taleb Sidqi Taleb Abu Atiwi. 

TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengklaim telah membunuh dua anggota senior Hamas dalam operasi di Gaza utara dan tengah.

Dalam sebuah pernyataan resmi pada Jumat (29/8/2025), Israel menyebut operasi gabungan Divisi ke-99 dan badan intelijen Shin Bet berhasil menargetkan Ahmad Abu Deif dan Taleb Sidqi Taleb Abu Atiwi.

Menurut keterangan, Ahmad Abu Deif Merupakan wakil komandan batalion Zeitoun dalam struktur militer Hamas sejak 2024.

Ia diketahui merancang dan melaksanakan puluhan serangan serta penyergapan terhadap pasukan Israel, serta aktif merekrut anggota baru ke dalam organisasi Hamas.

Militer Israel menuduh Abu Deif merencanakan serta melaksanakan “puluhan rencana dan penyergapan” terhadap pasukan Israel.

Ia juga disebut berperan dalam merekrut anggota baru Hamas untuk memperkuat barisan kelompok tersebut.

Sementara itu, Taleb Sidqi Taleb Abu Atiwi Komandan tim Nukhba, unit elite Hamas yang terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023 ke wilayah Israel.

Ia dilaporkan tewas dalam operasi terpisah yang menargetkan struktur militer Hamas di wilayah Shuja’iyya dan Zeitoun.

Keduanya termasuk dalam daftar puluhan militan yang dieliminasi oleh pasukan gabungan IDF dan dinas intelijen Israel (ISA) dalam operasi yang berlangsung di Gaza bagian utara dan tengah.

Operasi ini merupakan bagian dari respons militer Israel terhadap eskalasi konflik yang terus berlangsung di wilayah tersebut.

Militer Israel mengklaim Abu Atiwi memiliki peran kunci dalam operasi-operasi Hamas melawan pasukan Israel di lapangan.

Baca juga: Setelah Bunuh Abu Ubaida dan Keluarga, Israel Mengancam Para Pemimpin Hamas di Luar negeri

Hingga kini, pihak Hamas belum memberikan komentar terkait klaim Israel tersebut.

Situasi di Gaza masih terus memanas di tengah serangan beruntun Israel yang menargetkan infrastruktur, pemimpin, dan pejuang Hamas.

Abu Obeida Diklaim Tewas dalam Serangan Israel

Militer Israel menyatakan berhasil menewaskan Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas, lewat serangan udara di Jalur Gaza.

Menurut laporan, operasi tersebut melibatkan kerja sama antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan badan intelijen Shin Bet pada Sabtu, 30 Agustus.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, kemudian menegaskan klaim tersebut melalui unggahan di platform X pada Minggu pagi.

“Juru bicara Hamas, Abu Obeida, telah dieliminasi di Gaza. Ia bergabung dengan anggota poros kejahatan dari Iran, Gaza, Lebanon, dan Yaman yang sudah kami singkirkan, di dasar neraka,” tulis Katz, dikutip dari The New Arab.

Meski demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut belum ada konfirmasi resmi terkait kematian Abu Obeida.

“Beberapa jam dan hari mendatang akan membawa kepastian,” ujar Netanyahu, sembari menyinggung temuan dua jenazah sandera Israel.

Kronologi Awal Perang Israel–Hamas

Pada 7 Oktober 2023, kelompok militan Palestina yang dipimpin Hamas melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel dari Jalur Gaza.

Serangan ini, yang dinamai “Operasi Banjir Al-Aqsa” (Operation al-Aqsa Flood), menjadi konflik langsung pertama di wilayah Israel sejak Perang Arab–Israel 1948.

Serangan dimulai pada pagi hari dengan rentetan roket yang ditembakkan ke wilayah Israel, disusul oleh infiltrasi darat menggunakan kendaraan melalui tembok pembatas Gaza–Israel dan pos perbatasan.

Militan Hamas menyerbu permukiman serta instalasi militer Israel di dekat perbatasan.

Beberapa pengamat menyebut peristiwa ini sebagai awal dari kemungkinan Intifada ketiga.

Baca juga: IDF Bunuh Abu Ubaida Bersama Istri dan Anak-Anaknya, Pembunuhan Brutal terhadap Hamas & Keluarganya

Untuk pertama kalinya sejak Perang Yom Kippur 1973, Israel secara resmi menyatakan perang. Militer Israel (IDF) menamai operasi balasannya sebagai “Operasi Pedang Besi” (Operation Swords of Iron).

Sedikitnya 3 ribu roket ditembakkan dari Gaza, sementara militan bersenjata memasuki beberapa kibbutzim dan kota Sderot.

Serangan ini menewaskan lebih dari 900 warga Israel, memaksa pemerintah mengumumkan keadaan darurat nasional.

Israel juga menuduh Hamas menggunakan rumah sakit sebagai basis operasi dan menyembunyikan jaringan terowongan di bawah fasilitas medis.

IDF menegaskan bahwa Hamas menggunakan warga sipil Palestina sebagai “perisai manusia” untuk menghindari serangan langsung.

Perkembangan Terbaru

Dilansir Al Jazeera, berikut ini ringkasan perkembangan terbaru perang Israel-Hamas di Gaza.

1. 13 Orang di Gaza Tewas karena Kelaparan dalam 24 Jam

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 13 orang meninggal akibat kelaparan dalam 24 jam terakhir.

Korban tewas termasuk tiga anak-anak yang tidak mendapat cukup asupan gizi.

Dengan penambahan ini, total korban jiwa akibat kelaparan di Gaza sejak awal konflik meningkat menjadi 361 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 130 di antaranya adalah anak-anak.

Kementerian juga mencatat bahwa sejak 22 Agustus, ketika pemantau kelaparan global mengonfirmasi adanya bencana kelaparan di Gaza, telah terjadi 83 kematian baru.

Termasuk di dalamnya 15 anak-anak yang meninggal karena tidak mendapat makanan yang layak.

Laporan tersebut kembali menegaskan kondisi darurat kemanusiaan di Jalur Gaza, yang terisolasi akibat blokade dan pertempuran berkepanjangan.

2. Oposisi Israel Salahkan Netanyahu soal Rencana Belgia Akui Palestina

Avigdor Lieberman, pemimpin partai oposisi Israel Yisrael Beiteinu, menuding Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai penyebab kegagalan diplomatik Israel.

Hal ini disampaikan setelah Belgia mengumumkan akan bergabung dengan sejumlah negara Eropa lain dalam mengakui kenegaraan Palestina.

Lieberman menilai langkah Belgia adalah “akibat langsung dari kegagalan politik Netanyahu.”

Dalam sebuah unggahan di X, Lieberman menulis bahwa karena ketidakmampuan Netanyahu mengelola arena politik, “negara Palestina sedang didirikan di depan mata kita.”

Ia juga menegaskan bahwa keputusan Belgia menunjukkan semakin banyak negara yang kehilangan kepercayaan terhadap kepemimpinan Netanyahu.

3. Palestina Sambut Pengakuan Belgia

Baca juga: Israel Klaim Bunuh Juru Bicara Hamas Abu Obeida, Ancam Buru Pemimpin Hamas di Luar Negeri

Kementerian Luar Negeri Palestina menyambut baik pengumuman Belgia yang akan mengakui kenegaraan Palestina.

Dalam pernyataannya di X, kementerian menyebut langkah itu sesuai dengan hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Palestina menilai keputusan Belgia juga mendukung tercapainya solusi dua negara serta melindungi jalur menuju perdamaian yang adil.

Pemerintah Palestina kemudian menyerukan negara lain agar mengikuti langkah Belgia tanpa menunda.

Mereka juga meminta komunitas internasional meningkatkan upaya nyata untuk menghentikan genosida, kelaparan, dan aneksasi wilayah di Palestina.

Selain itu, Palestina menegaskan bahwa pengakuan dari negara-negara dunia dapat membuka jalur politik yang nyata untuk mengakhiri konflik.

4. Pasukan Israel Tangkap Wali Kota Hebron

Pasukan Israel menangkap Wali Kota Hebron, Tayseer Abu Sneineh, dalam sebuah penggerebekan pada Jumat (29/8/2025).

Menurut kantor berita Palestina Wafa, tentara Israel menyerbu rumah Abu Sneineh di Hebron, menggeledah isinya, lalu membawanya ke lokasi yang tidak diketahui.

Militer Israel juga menutup sejumlah jalan utama dan sekunder di Hebron menggunakan blok semen, gerbang besi, serta gundukan tanah.

Dewan Kota Hebron mengecam keras penangkapan ini.

Mereka menyebut tindakan Israel sebagai “serangan terang-terangan terhadap demokrasi dan hak rakyat Hebron untuk mengelola urusan kota mereka sendiri.”

Dewan kota juga menyerukan lembaga internasional dan organisasi HAM untuk menekan Israel agar segera membebaskan Abu Sneineh.

5. 185 Orang di Gaza Tewas karena Kelaparan pada Agustus

Kementerian Kesehatan Gaza mencatat sedikitnya 185 orang meninggal akibat kelaparan sepanjang bulan Agustus.

Dari jumlah itu, lebih dari 70 orang, termasuk 12 anak-anak, meninggal setelah pemantau global secara resmi mengonfirmasi terjadinya bencana kelaparan pada 22 Agustus.

Selain korban jiwa, laporan kementerian menyebutkan lebih dari 43.000 anak di bawah lima tahun kini mengalami malnutrisi akut.

Tidak hanya itu, lebih dari 55.000 ibu hamil dan menyusui juga terdampak, dengan dua pertiga di antaranya menderita anemia.

Kementerian memperingatkan bahwa angka ini adalah yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir dan situasi berpotensi memburuk jika bantuan makanan tidak segera masuk.

6. Menlu Palestina Kunjungi Pasien Gaza di Roma

Menteri Luar Negeri Palestina, Varsen Aghabekian Shahin, melakukan kunjungan ke sejumlah rumah sakit di Roma, Italia.

Dalam kunjungan itu, Shahin menjenguk pasien asal Gaza yang berhasil dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis darurat.

Baca juga: Profile Abu Obeida, Juru Bicara Penting Hamas yang Tewas di Tangan Israel

Ia didampingi Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, yang menegaskan kembali komitmen Italia untuk terus memberikan dukungan medis bagi warga Palestina.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya memperingatkan bahwa sekitar 15.000 pasien Gaza membutuhkan perawatan segera yang tidak tersedia di wilayah tersebut.

WHO juga menyerukan negara-negara anggota untuk membantu evakuasi medis dari Gaza, agar korban sipil bisa segera ditangani di luar daerah konflik.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan