Selasa, 9 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Deportasi Massal Mengintai, Trump Hapus Perlindungan untuk Migran Venezuela

Pemerintahan Trump hentikan perlindungan bagi 268 ribu migran Venezuela di AS, mereka diminta pulang dalam 60 hari.

Facebook The White House
KEBIJAKAN DONALD TRUMP - Gambar diambil dari Facebook The White House pada Jumat (4/7/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam kunjungannya ke Iowa pada Kamis (3/7/2025). Pemerintahan Trump hentikan perlindungan bagi 268 ribu migran Venezuela di AS, mereka diminta pulang dalam 60 hari, Rabu (3/9/2025). 

Juru bicara Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi, Matthew Tragesser, menegaskan bahwa TPS dianggap memberi “insentif pada imigrasi ilegal” dan melemahkan upaya pemerintah dalam mengendalikan perbatasan.

TPS, yang dibuat Kongres pada 1990, pada dasarnya bertujuan memberi perlindungan sementara bagi migran dari negara yang dilanda konflik atau bencana.

Namun menurut pemerintah Trump, program itu telah “disalahgunakan” karena terlalu lama diperpanjang.

Selain Venezuela, pemerintahan Trump juga telah mengumumkan penghentian TPS untuk warga Afghanistan, Kamerun, Haiti, Honduras, Nepal, dan Nikaragua.

Langkah ini menuai kritik luas dari kelompok advokasi imigran, yang menilai kondisi di negara asal penerima TPS masih belum stabil.

Hubungan Buruk AS-Venezuela

Hubungan antara Amerika Serikat dan Venezuela saat ini berada dalam kondisi yang sangat buruk dan penuh ketegangan.

Ketegangan memuncak pada awal bulan ini, ketika AS meluncurkan operasi militer terhadap kapal yang diduga terkait kartel narkoba Tren de Aragua, yang disebut beroperasi di bawah kendali Presiden Venzuela Nicolás Maduro.

Presiden Donald Trump memerintahkan langsung serangan tersebut dan menyebut Venezuela sebagai jalur utama perdagangan narkoba ke Amerika Utara.

Sebagai respons, Venezuela mengerahkan 15.000 tentara ke perbatasan dan memobilisasi jutaan milisi sipil.

Presiden Maduro menyebut kehadiran delapan kapal perang AS dengan 1.200 rudal sebagai “ancaman terbesar dalam 100 tahun terakhir” dan menegaskan bahwa negaranya tidak akan tunduk pada tekanan militer.

Baca juga: Video dari Donald Trump, Detik-detik Kapal Venezuela Ditembak AS, 11 Penumpangnya Tewas

Pemerintah AS juga telah menetapkan Tren de Aragua sebagai organisasi teroris asing dan meningkatkan hadiah penangkapan Maduro hingga 50 juta dolar AS.

Sementara itu, negara-negara tetangga seperti Meksiko dan Kolombia mengecam langkah militer AS karena berpotensi memperburuk ketegangan kawasan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan