Kamis, 4 September 2025

Pria Tiongkok Gelar Protes Langka, Proyeksikan Slogan Anti-Komunis Sebelum Parade Militer Xi Jinping

Seorang pria Tiongkok memproyeksikan slogan anti-Komunis di gedung Chongqing, memicu sorotan global jelang parade militer Xi.

Tangkap layar Instagram/@dwnews
DEMO ANTI-KOMUNIS. Slogan sinar laser diproyeksikan ke dinding sebuah gedung tinggi di Chongqing, kota berpenduduk 30 juta jiwa, pada malam 29 Agustus lalu. Tulisan itu berbunyi: “Bangkitlah, kalian yang tidak ingin diperbudak. Bangkitlah dan lawan untuk merebut kembali hak-hak kalian.” (Tangkap layar Instagram/@dwnews) 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria Tiongkok menggelar aksi protes langka beberapa hari sebelum parade militer besar yang dipimpin Presiden Xi Jinping di Beijing.

Reuters melaporkan, seorang pria bernama Qi Hong (43) memproyeksikan slogan anti-Komunis ke sebuah gedung pencakar langit di Chongqing, kota berpenduduk lebih dari 30 juta jiwa di barat daya Tiongkok.

Slogan yang diproyeksikan berbunyi: “Hanya tanpa Partai Komunis dapat terwujud Tiongkok baru” dan “Hancurkan fasisme merah, gulingkan tirani Komunis.”

Klip video yang memperlihatkan aksi tersebut beredar luas di X dan diverifikasi oleh Reuters.

The New York Times menulis, Qi mengaku memasang proyektor di sebuah kamar hotel pada Agustus lalu sebelum meninggalkan Tiongkok bersama istri dan putrinya.

Ia mengoperasikan proyektor dan kamera pengintai dari jarak jauh di Inggris.

Rekaman video memperlihatkan polisi mendatangi kamar hotel, menemukan proyektor tersembunyi, serta sebuah surat tulisan tangan yang ditinggalkan Qi.

Surat itu berisi pesan: “Sekalipun Anda penerima manfaat dari sistem hari ini, suatu hari nanti Anda pasti akan menjadi korban di tanah ini. Jadi, mohon perlakukan orang-orang dengan baik.”

Polisi membutuhkan waktu sekitar 50 menit untuk melacak sumber proyeksi tersebut sebelum akhirnya berhasil mematikan perangkat.

Video aksi itu kemudian diunggah ke akun media sosial aktivis Li Ying, seorang pembangkang yang berbasis di luar negeri.

Unggahan tersebut ditonton lebih dari 18 juta kali hanya dalam empat hari, menurut penghitung X.

Baca juga: Foto Parade Militer China: Putin, Xi Jinping, Kim Jong Un Jalan Beriringan

Human Rights Watch menilai insiden ini penting.

Maya Wang, Direktur Asosiasi Asia HRW, menyebut protes itu sebagai bukti keberanian warga Tiongkok yang menentang represi pemerintah.

“Tindakannya menunjukkan bahwa kendali PKT tidak sepenuhnya aman,” ujarnya.

Qi mengaku terinspirasi oleh aksi protes spanduk di Beijing pada 2022 yang menyerukan pengunduran diri Xi Jinping.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan