Kerusuhan di Nepal
Ada Puluhan Delegasi RI, 2 TNI dan 23 Wisatawan Saat Demo Rusuh Gen Z Terjadi di Nepal
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui KBRI Dhaka yang memiliki wilayah akreditasi di Nepal mengonfirmasi tidak ada WNI menjadi korban kerusuhan..
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi Z Nepal melakukan aksi demonstrasi besar-besaran sejak Senin(8/9/2025) lalu. Aksi yang dipicu keputusan pemerintah memblokir 26 platform media sosial ini berujung kerusuhan dan penjarahan. Tercatat hingga Selasa(9/9/2025), 19 orang meninggal akibat tembakan senjata api aparat keamanan, dan ratusan luka-luka.
Baca juga: Demo Besar Gen Z di Nepal, Gedung Dibakar, Menteri Ditelanjangi dan Diarak
Perihal situasi ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui KBRI Dhaka yang memiliki wilayah akreditasi di Nepal mengonfirmasi tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban dari kerusuhan tersebut.
“KBRI Dhaka, yang memiliki wilayah akreditasi di Nepal, telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan otoritas setempat, Konsul Kehormatan RI di Nepal, dan juga dengan komunitas Indonesia di Nepal. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban dari kerusuhan tersebut,” kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha kepada wartawan, Rabu (10/9/2025).
KBRI Dhaka mencatat terdapat 57 WNI yang tinggal menetap di Nepal. Selain itu juga ada 43 anggota delegasi RI yang tengah berada di Kathmandu sedang mengikuti beberapa konferensi internasional.
Kemudian juga ada 2 anggota TNI yang ikut pelatihan, serta 23 wisatawan WNI. KBRI sudah mengeluarkan imbauan kepada para WNI untuk meningkatkan kewaspadaan, menjauh dari kerumunan massa, dan memonitor situasi keamanan dari sumber pemerintahan dan media setempat.
“KBRI telah mengeluarkan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan massa dan terus memonitor situasi keamanan dari sumber pemerintah dan media,” katanya.
Bagi WNI yang saat ini sedang melakukan kunjungan atau berwisata di Nepal agar segera melapor diri ke hotline KBRI Dhaka.
Hotline KBRI Dhaka: +8801614444552
Konhor RI Kathmandu: +9779851046514, +9779801190989
Sebagai informasi demonstrasi skala besar yang dilakukan oleh generasi Z Nepal ini sebagian besar terdiri dari pelajar dan anak-anak muda. Aksi ini dipicu oleh keputusan Pemerintah yang memblokir 26 platform media sosial populer seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, YouTube, dan X, setelah perusahaan-perusahaan tersebut gagal mendaftar sesuai regulasi baru pemerintah Nepal.
Baca juga: Kerusuhan di Nepal: PM Mundur, Menteri Dikejar Warga, Gedung Parlemen Dibakar
Situasi semakin memanas ditambah lagi dengan adanya temuan bahwa banyak anak-anak pejabat di Nepal pamer alias 'flexing' gaya hidup glamor. Serta banyaknya kasus korupsi yang dilakukan para pejabat di Nepal.
Mereka merasa paling terdampak akibat kebijakan pemblokiran medsos tersebut. Protes massa dengan cepat meningkat dan menjadi aksi kekerasan terhadap pejabat publik, vandalisme hingga pembakaran kantor pemerintahan dan rumah para pejabat.
Dalam waktu kurang dari 48 jam, protes generasi Z di Nepal melakukan beberapa hal diantaranya, membakar beberapa rumah politisi, meningkatkan protes bahkan selama jam malam dan penembakan di beberapa kota, membuat Perdana Menteri mengundurkan diri, hingga memasuki parlemen dan membakarnya.
Hampir sama seperti di Indonesia pada demonstrasi akhir Agustus 2025, demonstran di Nepal juga banyak membawa bendera One Piece sebagai simbol protes melawan sistem korup, hak istimewa pemerintah yang tak terkendali. Pada Selasa (9/9/2025) Menteri Keuangan Nepal Bishnu Prasad Paudel dikejar hingga dianiaya massa. Gen Z Nepal juga mengamuk dengan membakar rumah Perdana Menteri KP Sharma Oli.
Terekam dalam video menunjukkan Paudel (65), berlari di jalanan Kathmandu dengan puluhan orang di belakangnya. Seorang pengunjuk rasa muda dari arah berlawanan melompat dan menendang sang menteri hingga jatuh.
Paudel kehilangan keseimbangan dan menabrak tembok merah. Menurut tayangan ndtv.com, tampak Menkeu Nepal langsung bangkit, lalu kembali berlari. Dilansir The Times Of India, Rajyalaxmi Chitrakar, istri mantan PM Nepal, Jhalanath Khanal tewas pada Selasa (9/9/2025) setelah mengalami luka bakar.
Baca juga: Mirip di Indonesia Demo Berdarah di Nepal Dipicu Pejabat Flexing, Pesertanya Pelajar
Ia terbakar saat massa demo membakar rumahnya di Kathmandu. Menurut sumber keluarga, Chitrakar berada di dalam rumah ketika pengunjuk rasa membakar rumah. Dia lantas dilarikan ke Rumah Sakit Kirtipur dalam kondisi kritis karena luka-lukanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.