Jumat, 14 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jenderal Tertinggi Ukraina Bantah Pokrovsk Terkepung, Rusia Hampir Menang di Donetsk Timur

Jika Pokrovsk jatuh, pasukan Rusia dapat mengoperasikan pesawat tanpa awak langsung dari dalam kota, mengubahnya menjadi pangkalan terdepan

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina
GARIS DEPAN - Kru artileri Ukraina di garis depan pertempuran melawan pasukan Rusia. Dalam perkembangan terbaru, kota Pokrovsk, Donetsk Timur dilaporkan hampir dikuasai pasukan Rusia. 

Jenderal Tertinggi Ukraina Bantah Pokrovsk Terkepung, Pasukan Rusia Hampir Menang di Donetsk Timur

TRIBUNNEWS.COM - Panglima militer tertinggi Ukraina pada Rabu (12/11/2025) membantah klaim kalau pasukannya terkepung tentara Rusia di kota Pokrovsk.

Di sisi lain, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky membiarkan kemungkinan penarikan taktis untuk melindungi tentara.

Baca juga: 120 Ribu Prajurit Tumbang, Rusia Melaju di Donetsk: Moskow Intip Kelemahan Benteng Ukraina

"Tidak ada pembicaraan tentang kendali Rusia atas kota Pokrovsk atau pengepungan operasional terhadap kelompok Pasukan Pertahanan," tulis Panglima Tertinggi Ukraina Oleksandr Syrskyi dalam sebuah posting di Facebook setelah mengunjungi garis depan.

Ia mengakui kalau Pokrovsk tetap menjadi pusat perhatian pasukan Rusia yang bergerak perlahan, sementara pasukan Ukraina berupaya “secara bertahap” mengamankan area-area penting dan menjaga jalur pasokan tetap terbuka.

Arti Penting Penguasaan Pokrovsk

Pokrovsk, yang dulunya dihuni sekitar 60.000 orang, telah bertahan dari pemboman gencar pasukan Rusia selama lebih dari satu setengah tahun.  

Merebutnya akan memungkinkan Rusia untuk maju ke utara menuju kota-kota besar Ukraina dan mengonsolidasikan kendali atas wilayah Donetsk timur, yang diklaim telah dianeksasinya pada September 2022.

Peta sumber terbuka dari kelompok pemantau Ukraina, DeepState menunjukkan pasukan Rusia maju dari utara, timur, dan selatan, sehingga menciptakan kesan pengepungan sebagian.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov  mengatakan  pada hari Kamis bahwa “posisi rezim Kiev semakin memburuk dari hari ke hari.”

Ukraina bersikeras kalau  klaim Rusia mengenai pengepungan Pokrovsk yang tak terelakkan merupakan bagian dari kampanye informasi yang dimaksudkan untuk menekan sekutu Baratnya agar memaksakan perjanjian damai dengan Moskow yang mengharuskannya menyerahkan kendali atas wilayah Donetsk.

Zelensky mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg minggu ini bahwa pasukan Ukraina tidak diminta untuk "mati demi reruntuhan," yang menandakan bahwa komandan memiliki keleluasaan untuk membuat keputusan berdasarkan situasi di lapangan.

Rusia di Atas Angin

Dilaporkan sebelumnya, pertempuran sengit terus melanda kota Pokrovsk di bagian timur sementara pasukan Rusia melancarkan kampanye berkepanjangan untuk merebut pusat industri ini di wilayah Donetsk, Ukraina.

Pokrovsk, yang dulunya dihuni sekitar 60.000 orang, telah bertahan dari pemboman tanpa henti selama lebih dari satu setengah tahun.

Kini, pertempuran memperebutkan kota tersebut telah memasuki fase kritis.

Para analis militer Barat mengatakan pasukan Rusia terus menerus memasuki pinggiran selatan Pokrovsk, melemahkan pertahanan Ukraina, dan memanfaatkan cuaca buruk menjelang akhir musim gugur untuk memindahkan pasukan dan peralatan lebih dekat ke garis depan.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved