Konflik Rusia Vs Ukraina
Presiden Ukraina: Rusia Menyiapkan Perang Besar Paling Cepat 2029, NATO Masih Gelagapan
NATO masih gelagapan mengantisipasi lajunya kesiapan Rusia untuk perang besar seperti yang diwanti-wanti Zelensky.
Ukraina: Rusia Menyiapkan Perang Besar Paling Cepat 2029, NATO Masih Gelagapan
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan kalau pihaknya melihat Rusia sedang mempersiapkan "perang besar" di Eropa yang dapat dimulai paling cepat pada tahun 2029.
"Kita perlu lebih banyak tekanan terhadap Rusia. Berdasarkan situasi di medan perang, kami rasa Rusia tidak ingin berhenti," ujar Zelensky dalam sebuah unggahan di X, Kamis (13/11/2025) dini hari.
Baca juga: Jenderal Top Jerman: Rusia Bisa Serang NATO Secepatnya Besok
"Masalahnya, melihat industri pertahanan militer Rusia, kita melihat mereka meningkatkan produksinya. Dan perkiraan kami, mereka ingin melanjutkan perang ini. Kami pikir jika kita memberikan tekanan besar, Rusia akan menjeda," katanya.
"Namun, kita harus menyadari bahwa mereka menginginkan perang besar dan bersiap untuk siap pada tahun 2029 atau 2030 – dalam periode waktu ini – untuk memulai perang sebesar itu. Di benua Eropa. Kami memandang ini sebagai tantangan yang sangat besar," kata dia.
"Saya pikir kita harus memikirkan cara menghentikan mereka sekarang di Ukraina. Namun, kita juga harus melakukan segala cara untuk mengurangi kemampuan mereka. Jangan beri mereka uang, yang masih bisa mereka dapatkan dari energi. Jangan beri mereka senjata. Jadi, inilah masalah yang harus kita pikirkan."
Eropa Masih Gelagapan
Postingan Zelensky menegaskan kembali seruan Kiev untuk sanksi yang lebih keras terhadap Rusia, terutama ekspor energinya yang mendanai mesin perang Moskow.
Parlemen Eropa telah mengusulkan percepatan larangan penuh impor bahan bakar fosil Rusia agar berlaku efektif pada 1 Januari 2027.
Komentar presiden Ukraina juga menggemakan peringatan para pemimpin Eropa bahwa Moskow mungkin sedang mempersiapkan perang skala besar di Eropa pada akhir dekade ini.
Kekhawatiran ini menjadi fokus bagi anggota NATO yang telah meningkatkan janji belanja pertahanan menjadi lima persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) para anggotanya.
Ancaman yang ditimbulkan oleh Moskow juga telah memengaruhi “Peta Jalan Kesiapan Pertahanan 2030” Komisi Eropa yang menyerukan postur pertahanan yang kuat dari benua tersebut.
Tetapi ada kekhawatiran tentang kemampuan Eropa untuk menanggapi agresi Rusia dalam waktu setengah dekade seperti yang digariskan oleh Zelensky.
Tampaknya, NATO masih gelagapan mengantisipasi lajunya kesiapan Rusia untuk perang besar seperti yang diwanti-wanti Zelensky.
Sebuah laporan oleh Institut Kiel pada bulan Juni tahun ini menyoroti masalah tertinggalnya persenjataan negara-negara Eropa, seperti kurangnya koordinasi antarnegara dan kemacetan produksi persenjataan dan petahanan.
Laporan itu juga menandai ketergantungan Eropa yang berlebihan pada jaminan keamanan AS, jika prioritas Amerika berubah, yang menjadi perhatian mengingat retorika presiden AS yang menunjukkan kalau Eropa mungkin tidak mendapatkan dukungan dari Washington yang telah diandalkannya selama beberapa dekade.
(oln/nw/*)
Konflik Rusia Vs Ukraina
| Begini Siasat Agar NATO Bisa Lumpuhkan Keperkasaan Jet Tempur Sukhoi Rusia |
|---|
| Era Perang Dingin Mulai Lagi, DPR Rusia: Rudal Burevestnik Bisa Hancurkan Seluruh Negara Bagian AS |
|---|
| Urat Tangan Vladimir Putin Bengkak, Apa yang Terjadi pada Presiden Rusia? |
|---|
| Rusia Bongkar Operasi Rahasia Zelensky, Gagalkan Upaya Ukraina–Inggris Bajak Jet Jutaan Dolar |
|---|
| Pertahanan Udara Rusia Mulai Bocor, Ukraina Memanfaatkannya |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.