Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Desak Qatar: Usir Hamas dari Negaranya atau Israel yang Melakukannya
Setelah serang Doha, Perdana Menteri Israel Netanyahu mendesak Qatar untuk mengusir Hamas dari negaranya atau Israel yang akan melakukannya.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
"Dengan mengebom delegasi Hamas, Netanyahu telah membunuh semua harapan bagi para sandera Israel di Gaza," katanya.
Ia menegaskan, apa yang dilakukan Israel terhadap Doha adalah terorisme negara dan Qatar tidak akan ragu untuk mempertahankan kedaulatannya serta menindak tegas setiap pelanggaran keamanan.
Sebelumnya, dalam konferensi pers setelah serangan itu, perdana menteri itu menekankan Qatar berhak untuk menanggapi serangan terang-terangan Israel.
Israel Serang Doha
Pada hari Selasa (9/9/2025), Israel meluncurkan serangan ke Doha, ibu kota Qatar, dalam operasi yang ia sebut menargetkan para pemimpin Hamas.
Enam orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut, termasuk termasuk Humam al-Hayya, putra anggota biro politik Khalil al-Hayya; direktur kantornya, Jihad Labad; tiga rekannya; dan seorang petugas keamanan Qatar.
Sementara itu, surat kabar Arab Saudi, Asharq Al-Awsat mengungkapkan dua pemimpin biro politik Hamas terluka dalam serangan Israel, salah satunya dalam kondisi kritis.
Serangan tersebut terjadi setelah pertemuan antara Hamas dan perdana menteri Qatar untuk membahas usulan gencatan senjata AS.
Presiden AS Donald Trump mengatakan ia diberitahu oleh Departemen Pertahanan (Pentagon) bahwa Israel berencana menyerang Doha.
Ia meminta Utusan Khususnya Steve Witkoff untuk memberi tahu Qatar, namun terlambat.
Perdana Menteri Qatar mengatakan mereka menerima kabar dari AS sekitar sepuluh menit setelah serangan itu terjadi.
Dalam pernyataannya pada hari Selasa, Gedung Putih menepis tuduhan bahwa AS terlibat dalam serangan tersebut dan menegaskan semua itu keputusan Netanyahu.
Anggota Biro Politik Hamas, Hussam Badran, mengatakan mereka akan terus berkoordinasi dengan faksi-faksi lain untuk mempertahankan delegasi Palestina, seperti diberitakan Al-Quds.
Pejabat lain gerakan tersebut, Mohammed Nazzal, menuduh AS berkoordinasi dengan Israel dalam serangan di Doha dan agresi itu menunjukkan upaya Netanyahu untuk membatalkan proses negosiasi yang ditengahi Qatar-Mesir.
Ia mengatakan, "Netanyahu ingin membatalkan proses negosiasi untuk mencapai ilusi kemenangan mutlak."
Update Serangan Israel di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melanjutkan operasi militernya di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.