Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Desak Qatar: Usir Hamas dari Negaranya atau Israel yang Melakukannya

Setelah serang Doha, Perdana Menteri Israel Netanyahu mendesak Qatar untuk mengusir Hamas dari negaranya atau Israel yang akan melakukannya.

Facebook GPO
NETANYAHU - Foto Netanyahu diambil dari Facebook GPO, Kamis (11/9/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpartisipasi dalam upacara peletakan batu pertama untuk promenade Presiden AS Donald Trump di Bat Yam, bersama dengan Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee, Wali Kota Bat Yam Tzvi Brot dan anggota Dewan Kota Bat Yam, Rabu (10/9/2025). Pada Rabu, Netanyahu mendesak Qatar untuk mengusir anggota Hamas dari negaranya. 

Israel menyalahkan Hamas atas kehancuran dan kelaparan di Gaza, setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Hamas bersama kelompok perlawanan lainnya berhasil menembus pertahanan di Israel selatan dan menahan sekitar 250 orang pada hari operasi tersebut. 

Setelah beberapa kali pertukaran tahanan—terakhir pada Januari 2025—Israel menyebut masih ada sekitar 50 sandera yang ditahan di Gaza.

Hamas menyatakan Operasi Banjir Al-Aqsa adalah perlawanan terhadap pendudukan Israel di Palestina sejak 1948 dan upaya perebutan kompleks Masjid Al-Aqsa.

Sebagai balasan, Israel menutup seluruh jalur masuk ke Gaza dan melancarkan serangan udara serta darat dalam skala besar. 

Setidaknya, 64.656 orang tewas dan 163.503 lainnya luka-luka sejak awal perang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Rabu.

Selain itu, 404 orang meninggal karena kelaparan termasuk 138 anak, sementara laporan Al Jazeera menyebut pasukan Israel juga menembaki warga yang mencari bantuan, menewaskan 2.456 orang dan melukai lebih dari 17.861 lainnya sejak 27 Mei 2025.

Pada 2 Maret 2025, Israel memperketat blokade dengan menutup semua perlintasan, termasuk Rafah dan Kerem Shalom. 

Menurut laporan Reuters pada 7 September, Israel mengatakan telah mengizinkan lebih dari 1.900 truk bantuan per hari masuk, tetapi badan-badan PBB menegaskan jumlah itu masih sangat terbatas untuk mencegah krisis pangan yang lebih parah.

Bantuan tersebut disalurkan melalui Gaza Humanitarian Foundation (GHF), badan penyalur bantuan yang dibentuk oleh Israel dan AS pada Mei lalu.

Israel dilaporkan menembaki para pencari bantuan di GHF yang berlokasi di Rafah, Tal al-Sultan, Saudi Neighbourhood, Khan Younis, dan Wadi Gaza, menurut laporan Al Jazeera dan Al Arabiya.

Sementara itu, militer Israel meluncurkan Operasi Gideon sejak 3 September untuk merebut Kota Gaza, mengklaim telah menguasai sekitar 40 persen wilayah, yang mereka anggap sebagai basis utama Hamas

Militer Israel juga mengusir warga Palestina dari Kota Gaza ke selatan, dengan alasan akan dilakukannya operasi darat besar-besaran.

Mengenai upaya negosiasi, Qatar menegaskan pihaknya dan Mesir terus berusaha untuk mendorong kelanjutan perundingan antara Israel dan Hamas, bahkan setelah serangan Israel di Doha.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan