Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Desak Qatar: Usir Hamas dari Negaranya atau Israel yang Melakukannya

Setelah serang Doha, Perdana Menteri Israel Netanyahu mendesak Qatar untuk mengusir Hamas dari negaranya atau Israel yang akan melakukannya.

Facebook GPO
NETANYAHU - Foto Netanyahu diambil dari Facebook GPO, Kamis (11/9/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpartisipasi dalam upacara peletakan batu pertama untuk promenade Presiden AS Donald Trump di Bat Yam, bersama dengan Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee, Wali Kota Bat Yam Tzvi Brot dan anggota Dewan Kota Bat Yam, Rabu (10/9/2025). Pada Rabu, Netanyahu mendesak Qatar untuk mengusir anggota Hamas dari negaranya. 

Pada hari serangan di Qatar, Channel 14 melaporkan Angkatan Udara Israel melanggar wilayah udara Yordania, Suriah, Irak, dan Arab Saudi dalam perjalanannya menuju ibu kota Qatar untuk menyerang para pemimpin Hamas.

Jet tempur Israel menempuh jarak sekitar 1.800 kilometer untuk mencapai target mereka di Doha.

Sementara itu, Yedioth Ahronoth melaporkan operasi tersebut dilakukan dengan koordinasi bersama negara-negara lain.

Menanggapi hal ini, seorang sumber militer resmi di Angkatan Bersenjata Yordania membantah tuduhan yang beredar mengenai pesawat Israel yang melintasi wilayah udara Kerajaan Yordania untuk menyerang target di Qatar.

Sumber tersebut menekankan perlunya untuk menahan diri dari menyebarkan berita rekayasa dan rumor menyesatkan tersebut, dan mengimbau semua orang untuk mendapatkan informasi dari sumber resmi.

Qatar Tak Takut dengan Ancaman Netanyahu

Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menegaskan negaranya tidak menerima ancaman yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Ia mencatat tanggapan dari Qatar akan dibahas dengan mitra regional.

"Saya tidak punya kata-kata untuk mengungkapkan betapa marahnya kami atas serangan Israel ini, yang merupakan tindakan terorisme negara," kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dalam wawancara dengan CNN pada hari Rabu.

"Netanyahu berusaha memberikan ceramah hukum sementara ia sendiri melanggar hukum internasional dan membuat Jalur Gaza kelaparan," katanya.

Ia menekankan, Netanyahu harus diadili, karena ia sudah dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat perintah penangkapannya pada 21 November 2024.

Perdana Menteri Qatar mengatakan Netanyahu mengancam negara-negara lain di kawasan, meskipun mereka tidak mengancam dirinya mau pun Israel

"Tanggapan dari kawasan tersebut sedang dibahas dengan para mitra, dan tanggapan ini akan nyata dan mampu menghentikan intimidasi Israel," ujarnya.

Ia juga mengapresiasi pesan sekutu Israel, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang disampaikannya segera setelah Israel menyerang Doha.

"Kami mendengar pesan tegas dari Presiden AS Donald Trump mengenai pengeboman Israel, dan kami menghargai sikap ini, tetapi harus diikuti dengan langkah-langkah praktis," katanya.

Terkait putaran negosiasi, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar menegaskan, "Netanyahu membuang-buang waktu untuk masalah mediasi dan tidak serius."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan