Minggu, 28 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Di Aula PBB yang Sepi, Netanyahu Berpidato Menentang Pengakuan Palestina

Perdana Menteri Israel Netanyahu menentang pengakuan negara Palestina dengan berpidato di Majelis Umum ke-80 PBB pada hari Jumat.

Facebook PM Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto diunduh dari Facebook PM Israel, Sabtu (27/9/2025). Perdana Menteri Israel Netanyahu berpidato di Majelis Umum ke-80 PBB pada hari Jumat, 26 September 2025. 

Selebaran tersebut menginstruksikan warga Gaza untuk bergerak melalui Jalan Al-Rashid menuju Al-Mawasi, yang digambarkan oleh militer sebagai "zona aman". 

Namun, banyak warga yang merasa tidak ada tempat yang aman untuk pergi dan khawatir tidak akan diizinkan kembali setelah meninggalkan rumah mereka, lapor Reuters. 

Beberapa orang menyatakan, mereka terjebak tanpa pilihan lain dan tidak tahu ke mana harus pergi.

Selain itu, militer Israel juga menyebarkan selebaran serupa di wilayah lain seperti Deir al-Balah dan Tel al-Sultan, yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai "zona aman" oleh Israel

Namun, beberapa laporan menunjukkan, wilayah-wilayah tersebut kemudian menjadi sasaran serangan, menimbulkan pertanyaan tentang niat di balik penetapan zona aman tersebut.

Update Serangan Israel di Jalur Gaza

Serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 65.549 warga Palestina dan melukai sekitar 167.518 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Jumat. 

Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza kian memburuk, dengan 440 orang meninggal akibat kelaparan, termasuk 147 anak-anak.

Sejak Mei 2025, serangan terhadap warga yang mengantre bantuan menewaskan 2.543 orang dan melukai lebih dari 18.614 lainnya, lapor Anadolu Agency.

Pada Jumat, laporan PBB yang mengungkapkan bahwa lebih dari 150 perusahaan, termasuk Airbnb, Booking.com, Expedia dan TripAdvisor, mengambil untung dari perusahaan pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Sekutu Netanyahu, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia hampir mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza dan membawa pulang para sandera, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

“Pasukan Israel telah meningkatkan operasi mereka selama 24 jam terakhir, dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi warga sipil,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers, mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

“Rata-rata, ini berarti serangan udara terjadi setiap delapan atau sembilan menit," lanjutnya, lapor Al Jazeera.

Dujarric mengatakan tim PBB yang memantau pergerakan penduduk dan menghitung sekitar 16.500 orang mengungsi dari Gaza utara ke selatan pada hari Kamis saja.

Israel menyalahkan Hamas atas kehancuran di Gaza sebagai dampak dari serangan Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023, saat Hamas menewaskan ratusan warga Israel dan menyandera 250 orang. 

Saat ini, sekitar 20-50 sandera yang masih ditahan di Gaza.

Perundingan negosiasi antara Hamas dan Israel yang ditengahi oleh Qatar dan Mesir masih berjalan lambat.

Hamas menuntut gencatan senjata permanen, penarikan pasukan, dan distribusi bantuan tanpa hambatan, sedangkan Israel bersikeras syarat utama adalah pembebasan semua sandera serta pembubaran Hamas.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan