Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

8 Kebohongan yang Diucapkan PM Israel Benjamin Netanyahu dalam Pidatonya di Sidang Umum PBB

Netanyahu mengeluarkan klaim-klaim yang dinilai sebagai kebohongan dalam Sidang Umum PBB, berikut faktanya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Tangkap layar YouTube United Nations
PIDATO NETANYAHU - Tangkap layar YouTube United Nations, menampilkan pidato PM Israel Benjamin Netanyahu di Sidang Umum PBB pada 26 September 2025. Netanyahu mengeluarkan klaim-klaim yang dinilai sebagai kebohongan dalam Sidang Umum PBB, berikut faktanya. 

Fakta: Netanyahu menyebut evakuasi paksa sebagai bukti Israel tidak melakukan genosida.

Padahal, Mahkamah Internasional (ICJ), komisi penyelidikan PBB, Asosiasi Cendekiawan Genosida Internasional, kelompok HAM internasional (termasuk B’Tselem dan Amnesty International), serta sejumlah negara menyimpulkan Israel melakukan tindakan genosida di Gaza.

Laporan dari PBB, organisasi kemanusiaan, dan dokter di lapangan juga menegaskan bahwa Israel secara sistematis memblokir bantuan dan menciptakan kondisi yang sangat tidak aman, di mana distribusi bantuan seringkali dijarah akibat situasi kacau.

5. Klaim: Israel tidak menghalangi bantuan masuk; Hamas-lah yang mencuri bantuan.

Fakta: Beberapa laporan, termasuk dari tentara Israel sendiri dan badan bantuan AS (USAID), menyatakan Hamas tidak mencuri bantuan yang sedikit diizinkan masuk.

Israel memberlakukan blokade penuh pada berbagai periode, terakhir antara Maret–Mei 2025.

Pada Mei, Israel menunjuk Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) untuk menyalurkan bantuan melalui hanya empat lokasi bagi dua juta warga Gaza.

Lokasi distribusi dijaga tentara Israel, dan lebih dari 1.000 orang tewas ketika berebut bantuan makanan.

Netanyahu bahkan secara terbuka mengakui pemerintahannya mendukung milisi Palestina yang dituding menjarah truk bantuan.

6. Klaim: Iran mengembangkan program senjata nuklir besar-besaran untuk menghancurkan Israel.

Fakta: Iran berulang kali menegaskan program nuklirnya bersifat sipil, bukan untuk membuat senjata nuklir.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan belum ada bukti Iran memproduksi senjata nuklir, meski ada kekhawatiran terkait pengayaan uranium.

Sebaliknya, Israel diyakini memiliki 90 lebih hulu ledak nuklir.

Laporan House of Commons Library di Inggris menyebut Israel juga diduga masih memproduksi plutonium dan bahkan memiliki triad nuklir (peluncuran dari darat, laut, dan udara).

Baca juga: Di Aula PBB yang Sepi, Netanyahu Berpidato Menentang Pengakuan Palestina

Sanksi PBB terhadap Iran dicabut lewat kesepakatan nuklir 2015, namun AS di bawah Donald Trump menarik diri pada 2018.

Hal ini mendorong Iran meningkatkan pengayaan hingga 60 persen—masih di bawah 90 persen yang diperlukan untuk membuat bom—dan Iran bersikeras tidak akan membuat senjata pemusnah massal.

7. Klaim: Israel berhasil membunuh komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran.

Fakta: Israel memang membunuh puluhan tokoh militer dan ilmuwan nuklir Iran.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan