Jumat, 3 Oktober 2025

Gempa di Filipina

Dahsyatnya Gempa di Filipina Disertai Letusan Gunung Berapi, Puluhan Orang Tewas

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9 mengguncang Filipina tengah pada Selasa (30/9/2025) malam.

|
Penulis: Hasanudin Aco
Via The Inquirer
BANGUNAN AMBRUK - Makam Keuskupan Agung Santa Rosa de Lima di kota Daanbantayan di Cebu utara ambruk akibat gempa berkekuatan M 6,9 mengguncang Cebu, Filipina. /Foto dari Makam Keuskupan Agung Santa Rosa de Lima 

 

TRIBUNNEWS.COM, FILIPINA - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9 mengguncang Filipina tengah pada Selasa (30/9/2025) malam.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat gempa dangkal tersebut terjadi pukul 21.50 waktu setempat.

Episentrum gempa berada di ujung utara Pulau Cebu, dekat Kota Bogo yang berpenduduk sekitar 90.000 jiwa.

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik menyatakan tidak ada ancaman tsunami.

Media Filipina The Inquirer melaporkan pagi ini  sejumlah bangunan ambruk dan sejauh ini menewaskan 26 orang.

Jumlah korban diperkirakan masih terus bertambah.

Disertai Gunung Meletus

Tak lama setelah gempa terjadi, Gunung Berapi Taal juga ikut meletus.

Letusan dimulai sekitar pukul 01.00 dini hari.

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) menjelaskan letusan berakhir pada pukul 02:15 dini hari.

Level Peringatan 1 tetap dinaikkan di Gunung Berapi Taal.

"Erupsi sedang berlangsung di Gunung Berapi Taal. Detail akan menyusul. Level Siaga 1 berlaku di Gunung Berapi Taal," tulis Phivolcs di akun media sosialnya dikutip dari The Inquirer.

Belum diketahui jumlah korban jiwa akibat letusan gunung ini.

Kerusakan parah

Tak hanya menelan korban jiwa, gempa bumi di Filipina juga mengakibatkan sejumlah bangunan ambruk.

Pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi sedikitnya 26 orang.

Dikhawatirkan masih ada lebih banyak korban jiwa berjatuhan, sementara operasi penyelamatan terus berlanjut.

Menurut pemerintah provinsi Cebu, sembilan korban tewas berasal dari Kota Bogo, dekat pusat gempa.

Korban lainnya termasuk tiga personel Penjaga Pantai Filipina, seorang petugas pemadam kebakaran, dan seorang anak di kota San Remigio, yang tewas tertimpa tembok runtuh saat korban sedang tidur.

Kematian juga tercatat di kota tetangga, Medellin.

Kapten Polisi Jan Elcid Layug dari Kantor Polisi Kota San Remigio sebelumnya mengonfirmasi “kerusakan signifikan” di kota tersebut.

“Seluruh San Remigio mengalami kerusakan yang cukup parah, tetapi anak yang saya sebutkan sebagai korban berada di Barangay Looc, dilaporkan sedang tertidur ketika tembok runtuh menimpanya,” ujarnya.

Para pejabat memperingatkan jumlah korban jiwa dapat meningkat sementara petugas terus melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan di wilayah utara Cebu, yang paling parah terkena dampak gempa.

Gereja-gereja rusak

Beberapa gereja bersejarah di Cebu utara mengalami kerusakan signifikan.

Kuil Keuskupan Agung Santa Rosa de Lima yang berusia berabad-abad di kota Daanbantayan sebagian runtuh, umat paroki mengumumkan di media sosial.

Di Pulau Bantayan, video yang diambil oleh penduduk menunjukkan Parroquia de San Pedro Apostol bergoyang selama gempa, dengan lampu dan sebagian fasadnya runtuh.

Di kota Bantayan, Martham Pacilan, seorang warga, mengatakan ia berada di dekat gereja ketika melihat batu-batu berjatuhan.

"Saya mendengar suara dentuman keras dari arah gereja, lalu saya melihat batu-batu berjatuhan dari bangunan itu. Untungnya tidak ada yang terluka," ujarnya kepada AFP.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved