Jumat, 21 November 2025

Konflik India dan Pakistan

Laporan AS Bocorkan Cara China Raup Keuntungan dari Perang India Vs Pakistan: Rafale Jadi Propaganda

Laporan terbaru Kongres Amerika Serikat menyebut, pemenang sesungguhnya dari perang empat hari itu bukan India atau Pakistan, melainkan China.

Dassault Rafale
PERANG INDIA PAKISTAN - Pesawat tempur Dassault Rafale buatan Perancis. China disebut memanfaatkan perang India vs Pakistan sebagai propaganda. Kedutaan China diduga menggunakan gambar puing pesawat hasil rekayasa AI dan cuplikan video gim untuk memperkuat klaim bahwa jet tempur buatan mereka berhasil menembak jatuh beberapa Rafale. 

Ringkasan Berita:
  • Laporan Kongres AS menyebut China adalah pihak yang paling diuntungkan dari perang India dan Pakistan.
  • Beijing menjadikan konflik sebagai ajang uji coba senjata dan sistem intelijen canggih.
  • China memanfaatkan klaim jatuhnya jet Rafale India sebagai bahan propaganda penjualan senjata.
  • Kedutaan China diduga menggunakan gambar rekayasa AI dan cuplikan video gim untuk memperkuat klaim.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa yang memenangkan peperangan singkat India Vs Pakistan pada Mei 2025 lalu masih terus diperdebatkan.

Analis militer dari kedua belah pihak saling mengklaim negara mereka yang unggul beserta klaim dan argumentasinya.

Namun laporan terbaru Kongres Amerika Serikat menyebut, pemenang sesungguhnya dari perang empat hari itu bukan India atau Pakistan, melainkan China.

Beijing disebut secara oportunistik menjadikan konflik sebagai ajang uji coba langsung bagi sistem persenjataan dan intelijen canggihnya. 

Hasil uji coba itu kemudian dipasarkan secara agresif untuk menekan penjualan senjata Barat. 

“China memanfaatkan konflik untuk menguji sekaligus memamerkan kecanggihan senjatanya, relevan dengan ketegangan perbatasan dengan India dan ambisi industri pertahanannya,” tulis laporan Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan AS–China.

Perang Udara di Perbatasan

Serangan teroris di Kashmir yang menewaskan puluhan turis India menjadi pemicu utama dalam perang Mei lalu.

Pemerintah India menuduh kelompok militan yang berbasis di Pakistan sebagai dalang.

New Delhi merespons serangan itu dengan kekuatan militer.

India meluncurkan Operasi Sindoor pada 7 Mei. Serangan rudal diarahkan ke sejumlah titik di wilayah Pakistan, dengan klaim bahwa targetnya adalah kamp teroris.

Konflik kemudian berkembang menjadi bentrokan udara besar yang berlangsung selama empat hari, 7–10 Mei.

Pertempuran di langit pada malam 7 Mei disebut sebagai yang terbesar sejak perang 1971, dengan lebih dari 125 jet tempur dari kedua negara terlibat.

Pakistan mengklaim berhasil menembak jatuh lima hingga enam jet India, termasuk Rafale, Sukhoi, dan Mirage.

India mengakui ada kerugian, tetapi menolak merinci jumlah dan jenis pesawat. Sebaliknya, India mengklaim menghancurkan 9–10 jet Pakistan, termasuk F-16 buatan AS dan JF-17 buatan China.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved