Masjid Bertambah, Penolakan Komunitas Muslim di Jepang Tetap Terjadi
Kekhawatiran warga meliputi isu‑suara, parkir, bentuk bangunan, dan takut masjid bisa dipandang sebagai simbol yang dikaitkan dengan kekerasan
kenyataan bulan 18 September 2025 lalu Gubernur membatalkan janjinya tersebut.
- Penentangan dalam pembangunan masjid di Kanazawa
Ishikawa Muslim Society (IMS) yang terdiri dari mahasiswa internasional dan Muslim Jepang menghadapi ketidaksetujuan warga ketika merencanakan membangun masjid di area perumahan di Kanazawa pada tahun 2011.
Kekhawatiran warga meliputi isu‑suara, parkir, bentuk bangunan, dan takut bahwa masjid bisa dipandang sebagai simbol yang dikaitkan dengan kekerasan atau terorisme.
IMS bernegosiasi dengan warga, membuat kesepakatan agar beberapa ketentuan lingkungan diikuti (misalnya waktu pembuangan sampah, penggunaan bangunan, kepedulian sekitar).
- Kasus di Toyama
Ada usaha untuk membangun pusat kegiatan Islam / masjid di Toyama (Gofuku area) yang sempat dibatalkan karena penolakan lokal.
Kemudian mereka membangun “Toyama Muslim Center” sebagai fasilitas yang juga menyertakan fungsi pertukaran budaya, bukan hanya sebagai masjid biasa.
Beberapa alasan yang sering muncul dalam menentang pembangunan masjid atau kuburan muslim.
Kekhawatiran lingkungan dan kesehatan dengan klaim bahwa pemakaman muslim akan mencemari air atau tanah.
Masalah infrastruktur lokal dengan isu seperti parkir, kebisingan (termasuk adzan/seruan untuk shalat, lalu lintas orang), sampah, atau akses. Orang sekitar khawatir hal‑hal ini akan mengganggu kenyamanan lingkungan.
Kurangnya pemahaman budaya / prasangka mengenai Islam. Beberapa warga memiliki kekhawatiran atau stereotip yang negatif terhadap Islam, atau takut akan terorisme karena kurangnya informasi dan dialog lokal memperburuk ketidakpastian.
Politik lokal dan hak suara masyarakat menjadi pemicu seperti kasus pemilu 20 Juli 2025 dengan mengemukakan tema Ras dan Islam di Jepang.
Kadang warga menekan pemerintah lokal atau dewan kota membatalkan proyek agar “tidak terjadi perubahan lingkungan” atau karena mereka ingin mempertahankan karakter wilayahnya.
Sebagai kesimpulan, penentangan terhadap pembangunan masjid memang ada, tapi tidak selalu berhasil menghentikan proyek. Sering proyek dilanjutkan setelah negosiasi lokal dan kompromi.
Penentangan lebih sering berkaitan dengan aspek lingkungan, sosial, budaya daripada agama secara eksplisit—walau unsur agama dan prasangka pasti ikut berperan.
Banyak komunitas Muslim mencoba mengelola proyek dengan melibatkan warga lokal sejak awal untuk membangun kepercayaan dan mengurangi penolakan.
Diskusi pembangunan masjid di Jepang juga dilakukan kelompok Pencinta Jepang. Gabung gratis kirimkan nama alamat dan nomor telepon ke tkyjepang@gmail.com
.
Sanae Takaichi, Wanita yang Digadang Jadi PM Jepang, Siap Tulis Babak Baru Dalam Sejarah LDP |
![]() |
---|
Sanae Takaichi, Mantan Model yang Disebut Wanita Tangan Besi Mulai Memimpin Jepang Oktober Ini |
![]() |
---|
Profil Sanae Takaichi, Wanita Pertama yang Bakal Terpilih sebagai Perdana Menteri Jepang |
![]() |
---|
Jepang Kembangkan Masjid Berjalan, Ditargetkan Bisa Diproduksi di Indonesia |
![]() |
---|
Mentrans Iftitah Bakal Perluas Program Pengiriman Transmigran ke Jepang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.