Jumat, 10 Oktober 2025

Vladimir Putin 73 Tahun: Kisah Tikus di Leningrad, Agen KGB di Dresden hingga Menjadi 'Tsar' Rusia

Putin telah berkuasa lebih lama daripada pemimpin Kremlin mana, kecuali diktator Uni Soviet Joseph Stalin.

Foto: Sergei Bobylev, RIA Novosti/Kremlin
ULANG TAHUN PUTIN - Foto diambil dari Kantor Presiden Rusia, Juni 2025. Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berkuasa sejak tahun 2000, genap berusia 73 tahun pada 7 Oktober 2025 kemarin. 

Dalam insiden kedua, Putin menggambarkan bagaimana ia dirundung di jalanan Leningrad, memberinya pelajaran hidup yang paling berharga.

Pada tahun 2015, ia merenungkan pengalaman awalnya di jalanan yang sekarang dikenal sebagai St. Petersburg: 

"50 tahun yang lalu, jalanan Leningrad mengajari saya sebuah aturan, jika pertempuran tak bisa dihindari, Anda harus melancarkan pukulan pertama."

Dalam pandangan dunia Putin, pertempuran dengan NATO tak terelakkan, dan karena itu, ia menyerang lebih dulu di Ukraina yang didukung NATO. Dan ketika saatnya tiba, Barat seharusnya tidak terkejut jika ia menyerang NATO lebih dulu lagi.

Putin selalu membayangkan bergabung dengan KGB, karena ia dibesarkan di acara TV Soviet seperti 'Pedang dan Perisai', yang menceritakan kisah heroik seorang mata-mata Rusia yang menyamar di Jerman Nazi.

"Saya adalah produk murni dan sepenuhnya sukses dari pendidikan patriotik Soviet," kenangnya.

KGB merupakan singkatan dari Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti yang berarti Komite Keamanan Negara.

KGB didirikan 13 Maret 1954, sebagai penerus dari badan-badan sebelumnya seperti Cheka, GPU, OGPU, NKVD, dan MGB.

Badan ini kemudian dibubarkan 3 Desember 1991, setelah runtuhnya Uni Soviet. Fungsi-fungsinya kemudian dilanjutkan oleh FSB (Federal Security Service) dan SVR (Foreign Intelligence Service) di Rusia.

Kenangan masa penugasan

Insiden lain dari masa-masanya di KGB meninggalkan bekas permanen pada Putin muda.

Pada 5 Desember 1989, massa menyerbu kantor KGB di Dresden, Jerman Timur, tempat Putin ditugaskan.

Tanpa senjata dan kalah jumlah, Putin memperingatkan massa bahwa mereka semua bersenjata di dalam dan tidak akan ragu untuk menembak. Akhirnya, Putin dan rekan-rekannya berhasil meninggalkan gedung tanpa cedera.

"Di sini, Putin belajar seni menggertak dan bahwa dalam situasi konflik, seseorang tidak boleh menunjukkan kelemahan."

Namun, sebelum Putin menggertak, ia memanggil unit tank Tentara Merah untuk meminta bantuan.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved