Sabtu, 11 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Ultimatum Israel: Nama Marwan Barghouti Harus Masuk Daftar Pembebasan Sandera Sabtu Ini

Hamas mendesak Israel agar membebaskan Marwan Barghouti, tokoh senior Fatah yang telah lebih dari dua dekade mendekam di penjara Israel

RNTV/TangkapLayar
SAYAP MILITER HAMAS - Personel Brigade Al Qassam, Sayap Militer Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas mendesak Israel agar membebaskan Marwan Barghouti, tokoh senior Fatah yang telah lebih dari dua dekade mendekam di penjara Israel 

Dalam berbagai surat dari penjara, Barghouti menegaskan tekadnya untuk terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina melalui “kesatuan rakyat dan perlawanan yang bermartabat.”

Israel Kemungkinan Tolak Permintaan Hamas

Permintaan Hamas agar Israel membebaskan Marwan Barghouti dalam kesepakatan pertukaran sandera terbaru kembali memicu perdebatan sengit di Tel Aviv.

Meski tokoh itu dipandang sebagai simbol perjuangan dan harapan bagi rakyat Palestina, bagi banyak warga Israel, Barghouti tetap dianggap sebagai sosok yang bertanggung jawab atas serangkaian serangan berdarah selama Intifada Kedua.

Pemerintah Israel menilai pembebasan Barghouti sebagai langkah berisiko tinggi. 

Banyak pihak di dalam negeri Israel menentang keras gagasan itu, dengan alasan bahwa Barghouti terlibat dalam kematian warga sipil Israel pada awal 2000-an.

Sentimen publik ini menjadi alasan utama mengapa Tel Aviv kemungkinan besar akan menolak tegas usulan Hamas dalam negosiasi pertukaran tahanan.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga secara konsisten menunjukkan penolakannya terhadap ide pembentukan negara Palestina yang merdeka.

Selama masa kepemimpinannya, kebijakan Netanyahu kerap dianggap melemahkan posisi Otoritas Palestina (PA)  lembaga yang selama ini diharapkan menjadi dasar pemerintahan resmi negara Palestina di masa depan.

Oleh karena itu pembebasan Barghouti dinilai dapat mengguncang stabilitas politik Israel sekaligus mengubah peta kekuasaan di Palestina.

Israel Minta 20 Sandera Bebas

Terpisah, di tengah negosiasi yang semakin intens, Israel dikabarkan meminta pembebasan sedikitnya 20 sandera yang masih ditahan oleh Hamas sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata tahap pertama di Gaza.

Sumber diplomatik Mesir yang dikutip oleh Al Jazeera pada Kamis (9/10) menyebut bahwa daftar 20 sandera yang diminta Israel mencakup warga sipil, tentara, serta beberapa warga negara ganda.

Menurut sumber itu, sebagian besar dari mereka ditahan sejak serangan besar Hamas ke wilayah selatan Israel pada Oktober 2023.

Selain itu, Israel juga meminta Israel untuk memberikan informasi mengenai kondisi dan lokasi sandera yang telah tewas selama masa penahanan di Gaza, serta mengumpulkan jenazah sandera untuk dikembalikan ke Israel.

Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak yang ditahan sejak 7 Oktober 2023.

Langkah ini dianggap sebagai bentuk kompromi besar dari pihak Israel setelah tekanan kuat dari komunitas internasional yang mendesak adanya kemajuan nyata menuju perdamaian.

(Tribunnews.com / Namira)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved