Minggu, 12 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Ungkap Isi Perjanjian Tahap 1 dengan Israel, Dapat Jaminan dari AS

Hamas mengungkap isi perjanjian tahap pertama dengan Israel. Hamas sebut mereka dapat jaminan dari AS bahwa perang benar-benar berakhir.

Tangkapan layar YouTube Al Arabi
PERANG GAZA BERAKHIR - Tangkapan layar YouTube Al Arabi, Jumat (10/10/2025). Khalil al-Hayya, pemimpin Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza dan kepala negosiator Hamas, mengumumkan poin-poin yang disepakati dalam perjanjian gencatan senjata tahap pertama dengan Israel, dalam pidato yang disiarkan pada Kamis (9/10/2025) malam. 

Peran pasukan itu adalah mengawasi, mengamati, dan memastikan tidak ada pelanggaran, lapor The Times of Israel.

Kamis malam, Israel resmi menyetujui tahap pertama gencatan senjata Gaza, yang dapat menghentikan pertempuran dalam 24 jam dan memberi Hamas waktu 72 jam untuk membebaskan lebih banyak tawanan.

Keputusan ini ditentang oleh beberapa pejabat sayap kanan, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamir Ben-Gvir.

Presiden AS Donald Trump menyatakan perang telah berakhir dan berencana ke Timur Tengah untuk penandatanganan resmi perjanjian gencatan senjata.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 67.194 warga Palestina dan melukai sekitar 169.890 orang, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina pada Kamis.

Selain itu, blokade yang diberlakukan Israel menyebabkan 459 orang meninggal dunia, termasuk 147 anak-anak, akibat kelaparan dan kekurangan kebutuhan dasar.

Israel juga dilaporkan menyerang warga Palestina yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan, menewaskan sedikitnya 2.615 orang dan melukai lebih dari 19.177 lainnya sejak 27 Mei 2025, menurut laporan Anadolu Agency.

Pemerintah Israel menuding Hamas sebagai penyebab krisis kemanusiaan dan kehancuran di Gaza, menyusul serangan kelompok itu dalam Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan ratusan warga Israel dan menahan sekitar 250 orang.

Menurut data per 3 September 2025, Israel memperkirakan masih ada 48 sandera—baik warga Israel maupun warga asing—yang masih ditahan di Gaza.

Beberapa di antaranya diyakini telah meninggal, namun jenazah mereka belum dikembalikan, sebagaimana dilaporkan oleh Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved