Konflik Palestina Vs Israel
Gencatan Senjata Mulai Berlaku, Israel Tarik Pasukan, Ribuan Warga Gaza Kembali ke Rumah
Pada Jumat (10/10/2025), gencatan senjata telah berlaku di Gaza dan membuka babak baru bagi warga Palestina yang mulai kembali ke rumah mereka.
TRIBUNNEWS.COM - Setelah dua tahun konflik yang panjang, harapan perdamaian mulai muncul di Jalur Gaza.
Gencatan senjata yang telah lama dinanti akhirnya disepakati antara Israel dan Hamas dan telah mulai berlaku di Gaza.
Militer Israel mengatakan kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada pukul 09:00 GMT.
Pada Jumat (10/10/2025), kesepakatan ini membuka babak baru, di mana ribuan warga Palestina yang sempat mengungsi mulai kembali ke rumah mereka yang selama ini telah ditinggalkan.
Sementara itu, pasukan Israel mulai mundur dari beberapa wilayah strategis di Gaza sebagai bagian dari tahap awal kesepakatan gencatan senjata.
Kepulangan yang Penuh Haru di Tengah Reruntuhan
Rombongan besar warga Gaza bergerak perlahan menembus debu dan reruntuhan menuju Kota Gaza, pusat kehidupan yang selama ini menjadi medan perang.
Ismail Zyd, seorang warga berusia 40 tahun yang tinggal di wilayah Sheikh Radwan, mengungkapkan rasa syukurnya, meskipun rumah-rumah di sekitarnya hancur berantakan.
"Alhamdulillah rumah saya masih berdiri," kata Ismail Zayda, dikutip dari Al-Arabiya.
'Namun tempat ini hancur, rumah tetangga saya hancur, seluruh distrik telah hancur," tambahnya.
Bagi warga Gaza, pulang ke rumah bukan hanya soal tempat tinggal, tetapi simbol harapan dan rasa aman yang selama ini hilang.
Baca juga: Pemerintah RI Siap Terlibat dalam Rekonstruksi Gaza Pasca Gencatan Senjata
Mahdi Saqla, 40 tahun, menggambarkan kegembiraannya saat kembali ke rumah.
“Begitu kami mendengar berita gencatan senjata dan gencatan senjata, kami sangat bahagia dan bersiap untuk kembali ke Kota Gaza, ke rumah kami. Tentu saja tidak ada rumah - semuanya hancur,” kata Mahdi.
“Tetapi kami bahagia hanya untuk kembali ke tempat rumah kami berada, bahkan di atas reruntuhan. Itu juga merupakan sukacita yang besar. Selama dua tahun kami telah menderita, mengungsi dari satu tempat ke tempat lain," tambahnya.
Langkah Awal Perdamaian: Penarikan Pasukan dan Bantuan Kemanusiaan
Militer Israel secara resmi mengaktifkan perjanjian gencatan senjata pada Jumat pagi waktu setempat, membuka jalan bagi penarikan sebagian pasukan mereka dari wilayah-wilayah utama Gaza, dikutip dari Al Jazeera.
Meski Israel masih mengendalikan sekitar setengah wilayah kantong Gaza, penarikan pasukan ini menjadi tanda pertama dari niat untuk mengakhiri konflik yang telah menelan lebih dari 67.000 nyawa warga Palestina dan menyebabkan kehancuran masif.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, truk-truk bantuan yang membawa makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar segera memasuki Gaza, memberikan udara segar bagi ratusan ribu warga sipil yang selama ini bertahan hidup di tengah keterbatasan dan reruntuhan.
Pertukaran Sandera
Salah satu aspek penting dari kesepakatan ini adalah pembebasan para sandera Israel yang ditahan di Gaza dalam waktu 72 jam sebagai imbalan atas pembebasan ratusan tahanan Palestina yang berada di penjara Israel.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa kerangka kerja pemnbebasan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal telah disetujui.
Namun, meski ada kemajuan, banyak hal yang masih belum jelas dan bisa menjadi kendala dalam implementasi perjanjian ini.
Daftar tahanan yang akan dibebaskan belum diumumkan, dan masa depan Jalur Gaza masih menjadi perdebatan yang rumit.
Kesepakatan ini mendapat dukungan luas dari negara-negara Arab dan Barat, serta menjadi pencapaian diplomatik besar bagi Presiden AS Donald Trump, yang juga menyerukan penarikan pasukan Israel dan perdamaian abadi di kawasan tersebut.
Amerika Serikat bahkan mengerahkan 200 tentara untuk bergabung dalam satuan tugas gabungan yang akan menjaga stabilitas Gaza bersama warga Mesir, Qatar, Turki, dan mungkin Emirat.
(Tribunnews.com/Farra)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.