Minggu, 12 Oktober 2025

Berita Populer Hari Ini

5 Populer Internasional: Spanyol Terancam Didepak dari NATO - Peraih Nobel Perdamaian Bukan Trump

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Trump mengancam mengeluarkan Spanyol dari NATO hingga pengumuman pemenang Nobel Perdamaian.

Tangkap Layar Truth Social/@realDonaldTrump; Tangkap layar YouTube CNA; Tangkap layar YouTube YouTube Al Jazeera; Instagram Nobel Prize
BERITA POPULER INTERNASIONAL - Kolase foto: Donald Trump saat mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam rencana perdamaian Palestina dan Israel Sabtu (4/10/2025); Presiden Taiwan Lai Ching-te berpidato di Hari Nasional Taiwan, Jumat (10/10/2025); Detik-detik bangunan di Kota Gaza dibom oleh Israel melalui serangan udara pada Senin (15/9/2025); Potret gambar wajah Maria Corina Machado yang diunggah Komite Nobel dalam pengumuman pemenang Nobel Prize 2025, Jumat (10/10/2025). Inilah kumpulan berita populer internasional hari ini. 

Namun, Spanyol menjadi satu-satunya negara anggota NATO yang secara terbuka menolak target ini. 

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez hanya bersedia menaikkan anggaran pertahanan menjadi 2,1 persen dari PDB, naik tipis dari 2 persen saat ini. 

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Analis: Gencatan Senjata Gaza Terancam Gagal karena Israel Desak Hamas Serahkan Senjata

Negosiasi mengenai pelucutan senjata Hamas muncul sebagai hambatan utama dalam upaya mengakhiri perang Israel di Gaza secara permanen.

Menurut laporan Al Jazeera (10/10/2025), meski Israel dan Hamas diyakini telah menyetujui tahap awal gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat, perbedaan pandangan mendasar soal nasib persenjataan Hamas masih menjadi batu sandungan besar.

Israel menuntut Hamas menyerahkan seluruh senjatanya jika perang yang telah berlangsung dua tahun di Gaza ingin berakhir.

Selain itu, Tel Aviv juga meminta Hamas melepaskan kendali atas wilayah Gaza dan membubarkan diri sebagai organisasi.

Hamas menolak keras desakan tersebut.

Meski begitu, beberapa analis menilai kelompok itu mulai menunjukkan fleksibilitas dalam pembicaraan tertutup.

“Dalam hal pelucutan senjata, di sinilah Anda melihat perubahan terbesar dalam posisi Hamas,” kata Hugh Lovatt, pakar Israel-Palestina di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (ECFR), kepada Al Jazeera.

“Pejabat Hamas telah menyampaikan secara pribadi bahwa mereka mungkin terbuka terhadap proses penonaktifan senjata ofensif,” ujarnya.

Baca juga: 2 Tahun Perang Israel-Hamas Berakhir, Bisakah Gaza Pulih dan Menjadi Layak Huni Lagi?

Gencatan Senjata yang Rawan Gagal

Para pengamat memperingatkan, negosiasi mengenai senjata Hamas dapat menggagalkan gencatan senjata yang rapuh dan memicu Israel kembali melanjutkan operasi militernya di Gaza.

Secara hukum internasional, kelompok bersenjata memiliki hak untuk mempertahankan diri terhadap pendudukan.

Israel dan sekutu Baratnya kerap menuntut pelucutan senjata sebagai prasyarat proses perdamaian—seperti yang terjadi pada Perjanjian Oslo di era 1990-an.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved