Kamis, 11 September 2025

Berita Populer Hari Ini

5 Populer Regional: Motif Pembunuhan Keluarga di Indramayu - Anggota DPRD Jadi Tersangka Pembunuhan

Berikut rangkuman berita populer regional dimulai motif kasus pembunuhan keluarga di Indramayu hingga anggota DPRD jadi tersangka pembunuhan.

Kolase: Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatam, Tribunsolo.com/Andreas Chris, Instagram @polres_mojokerto, dan Kanal YouTube Tribunnews.com
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Dimulai motif kasus pembunuhan keluarga di Indramayu hingga anggota DPRD jadi tersangka pembunuhan. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari motif pembunuhan keluarga di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Keluarga Haji Sahroni dihabisi oleh pelaku R dan P gara-gara uang rental mobil Rp750 ribu.

Haji Sahroni sebelumnya ditemukan tewas terkubur bersama 4 anggota keluarganya di area rumahnya sendiri,  pada Senin (1/9/2025) lalu.

Kemudian ada kabar anggota DPRD Wakatobi bernama Litao ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan anak di bawah umur.

Kasus pembunuhan yang menjerat politikus Partai Hanura itu terjadi pada 25 Oktober 2014 silam.

Sebelum jadi tersangka, Litao sempat masuk ke Daftar Pencarian Orang (DPO) selama 11 tahun lamanya.

Berikut rangkuman berita populer reginal selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: Pelaku Sakit Hati Mobil Rental Milik Korban Rp750 Ribu Mogok

Pembunuhan satu keluarga di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ternyata dilatari faktor sakit hati rental mobil.

Dua pelaku, R dan P sudah ditangkap polisi. 

Pelaku utama berinisial R, merasa sakit hati kepada salah satu korban, Budi Awalludin, karena persoalan uang sewa mobil senilai Rp750 ribu.

Budi merupakan anak Haji Sahroni, korban tewas lain dalam kasus tersebut.

"Sebelumnya, R ini merental mobil ke Budi dengan memberikan uang sewa Rp750 ribu. Namun, saat akan mengambil mobil yang disewa, kendaraan itu ternyata mogok," kata Direktorat Reserse Kriminal Umum, Kombes Ade Sapari, Selasa (9/9/2025).

R kemudian meminta uangnya kembali. Namun, Budi Awalludin menolak karena mengaku uang tersebut sudah belanjakan keperluan sembako.

"Merasa kesal, R kemudian merencanakan pembunuhan itu," ujarnya.

Kombes Ade pun menerangkan, pada Kamis (27/8/2025) tersangka R mengajak tersangka P dengan mengimingi uang melaksanakan rencana itu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan