Selasa, 14 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Presiden Trump Bertandang ke Israel, Gabung dengan Netanyahu Rayakan Pertukaran Sandera

Trump tiba di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, pada Senin (13/10/2025), Kunjungan ini berfokus memastikan pertukaran sandera berjalan dengan lancar

YouTube FOX 5 New York
PERDAMAIAN DI GAZA - Presiden AS Donald Trump tiba di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, pada Senin (13/10/2025), Kunjungan ini berfokus memastikan pertukaran sandera berjalan dengan lancar. 

Ia juga menggarisbawahi bahwa pembebasan semua sandera baik yang masih hidup maupun yang meninggal merupakan bagian tak terpisahkan dari kesepakatan gencatan senjata.

Trump menyebut bahwa 48 sandera Israel akan dievakuasi segera, sementara Israel akan membebaskan ribuan tahanan Palestina sebagai langkah balasan yang proporsional.

Dalam pidato tersebut, Trump mengapresiasi dukungan luas dari Israel, termasuk penerimaan publik terhadap proses perdamaian.

Ia menggambarkan suasana saat tiba di negara itu sebagai “momen paling istimewa,” ketika warga Israel menyambut kedatangannya dengan sorak dan optimisme.

Tak hanya persoalan militer dan tahanan, Trump juga berbicara soal rekonstruksi Gaza pasca perang.

Ia menyatakan bahwa Amerika Serikat bersama negara-negara Arab akan ikut terlibat dalam pemulihan infrastruktur, penyediaan bantuan kemanusiaan, serta pembangunan kembali fasilitas publik.

Hamas Resmi Undur Diri

Terpisah, bersamaan dengan kedatangan Trump ke Israel, kelompok militan sayap kanan Palestina, Hamas mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan lagi memerintah Jalur Gaza setelah konflik dengan Israel yang telah berlangsung sejak 2022 berakhir. 

Dalam pernyataannya, sumber senior Hamas yang enggan disebutkan namanya karena alasan keamanan mengatakan bahwa kelompok tersebut telah “melepaskan kendali atas Jalur Gaza” dan tidak akan berpartisipasi dalam masa transisi pemerintahan setelah perang.

Menandai perubahan besar dalam posisi politik Hamas yang selama hampir dua dekade menguasai Gaza sejak 2007. 

“Kali ini, semua pimpinan sepakat bahwa Hamas harus menyesuaikan diri dengan realitas baru dan mendukung gencatan senjata jangka panjang,” ujar pejabat Hamas lain yang juga dikutip oleh AFP.

Meski demikian, sejumlah pejabat Hamas menegaskan bahwa kelompok itu masih akan tetap menjadi bagian dari “struktur sosial dan politik Palestina”, meskipun tidak lagi memegang kendali pemerintahan.

(Tribunnews.com / Namira)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved