Konflik Pakistan vs Taliban
Delegasi Pakistan dan Afghanistan Tiba di Qatar untuk Gelar Negosiasi Damai
Topik utama yang akan dibahas adalah upaya penyelesaian bentrokan Pakistan dan Afghanistan yang telah menewaskan banyak orang sepekan terakhir
Ringkasan Berita:
- Delegasi dari Pakistan dan Afghanistan tiba di Doha untuk mengadakan pembicaraan perdamaian
- Delegasi Pakistan tiba pada Jumat (17/10/2025) sementara Afghanistan tiba pada Sabtu (18/10/2025)
- Kedua negara sepakat memperpanjang gencatan senjata selama negosiasi di Qatar
TRIBUNNEWS.COM - Delegasi Pakistan dan Afghanistan telah mendarat di Doha, Qatar untuk segera menggelar negosiasi damai sekaligus mengakhiri perselisihan antara kedua belah negara beberapa waktu belakangan ini.
Adapun delegasi dari Afghanistan telah tiba di Doha pada hari Sabtu ini (18/10/2025) untuk mengadakan pembicaraan perdamaian dengan Pakistan, kata juru bicara pemerintah Taliban
"Sesuai janji, negosiasi dengan pihak Pakistan akan berlangsung hari ini di Doha," ujar Zabihullah Mujahid dalam pernyataannya
Mujahid menambahkan bahwa tim dari Kabul ini akan dipimpin oleh Menteri Pertahanan Taliban, Mullah Muhammad Yaqoob.
Sebelumnya, delegasi asal Pakistan telah berada di ibu kota Qatar sejak hari Jumat (17/10/2025).
Berbeda dengan Afghanistan, Pakistan tidak merinci siapa saja yang akan mengikuti negosiasi di Qatar tersebut,
Tiga pejabat pemerintah Pakistan dan pihak keamanan di Qatar yang berbicara kepada Reuters hanya menyebutkan Islamabad mengirim sejumlah pejabat senior untuk pertemuan dengan Afghanistan tersebut.
Pemerintah Islamabad hingga kini juga belum mengonfirmasi siapa saja yang akan berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut.
Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Pakistan juga tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Reuters terkait hal tersebut.
Sebelumnya pada hari Jumat, Pakistan dan Afghanistan telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata mereka selama 48 jam.
Perpanjangan ini diterapkan selama pembicaraan di Doha berlangsung menurut sejumlah sumber kepada Reuters.
Baca juga: Baku Tembak Mematikan Pakistan vs Taliban, Trump Siap Jadi Penengah
Adapun topik utama yang akan dibahas adalah upaya penyelesaian bentrokan yang menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya selama sepekan terakhir.
Peristiwa ini merupakan kekerasan terparah antara kedua negara Asia Selatan sejak Taliban merebut kekuasaan di Kabul pada tahun 2021.
Pertempuran darat sengit antara kedua negara ini dipicu setelah Islamabad menuntut Kabul mengendalikan aksi militan Taliban yang berafiliasi dari Pakistan
"Rezim Afghanistan harus mengendalikan kelompok proxy yang memiliki tempat persembunyian di Afghanistan dan menggunakan wilayah Afghanistan untuk melakukan serangan keji di dalam Pakistan," kata Kepala Angkatan Darat Pakistan, Marshal Lapangan Asim Munir, pada hari Sabtu
Sementara itu, Juru bicara pemerintah Afghanistan menyatakan bahwa Pakistan telah melakukan serangan udara di Afghanistan beberapa jam setelah gencatan senjata diperpanjang.
Ia mengutuk serangan tersebut dan menyatakan bahwa Kabul mempertahankan hak untuk merespons, namun penempur Afghanistan telah diperintahkan untuk tidak membalas demi menjaga status serta menghormati tim negosiasi mereka.
PM Pakistan Ingin Perdamaian Disegerakan
Pertemuan di Qatar ini juga menindaklanjuti permintaan Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif yang menyatakan pada Kamis (16/10/2025) bahwa pemerintahannya siap mengadakan pembicaraan dengan Afghanistan untuk menyelesaikan konflik di antara kedua negara.
Dikutip dari Reuters, hal ini diutarakan Shehbaz Sharif saat menyampaikan pidato kepada kabinetnya di Islamabad pada Kamis.
Shehbaz menilai bahwa Pakistan telah "membalas" aksi Afghanistan setelah pihaknya merasa kehabisan kesabaran terhadap serangkaian serangan militan Taliban.
Karena "balasan" tersebut dinilai sudah cukup, Shehbaz kini ingin menjajaki kesepakatan dengan Afghanistan untuk mengakhiri konflik yang ada.
"Jika mereka ingin berbicara dengan syarat yang sah dari kami dan ingin menyelesaikan melalui dialog, kami siap untuk itu," kata Sharif.
Shahbaz mengaku Pakistan siap untuk menyelesaikan konflik yang ada dan ia berharap Afghanistan juga berkomitmen penuh terhadap solusi tersebut.
"Pesan ini telah disampaikan kepada mereka kemarin (Rabu). Kini giliran mereka untuk mengambil langkah selanjutnya." lanjut Sharif.
Sharif juga berharap bahwa upaya gencatan senjata dari Afghanistan yang selama ini disetujui oleh Pakistan bukanlah taktik kotor dari Taliban untuk kembali melanjutkan perang di kemudian hari.
"Jika gencatan senjata ini hanya dilakukan untuk membeli waktu, kami tidak akan menerimanya," tambahnya.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.