Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin-Trump Batal Bertemu Minggu Ini, Kremlin Beri Jawaban
Presiden Rusia Putin dan Presiden AS Trump dikabarkan batal bertemu minggu ini, Kremlin memberikan jawaban bahwa tanggal pertemuannya belum pasti.
Sebagai respons, Rusia mencaplok Krimea dan mendukung kelompok separatis di wilayah Donetsk serta Luhansk, memicu konflik bersenjata di Donbas.
Ketegangan itu akhirnya berubah menjadi perang besar pada Februari 2022, saat Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.
Putin beralasan tindakan tersebut bertujuan memerangi kelompok neo-Nazi di Kyiv, melindungi warga keturunan Rusia di Donbas, serta mencegah Ukraina bergabung dengan NATO yang dinilai mengancam keamanan Rusia.
Di sisi lain, Ukraina memperoleh dukungan senjata dan bantuan militer dari Amerika Serikat serta negara-negara anggota NATO di Eropa.
Selain perkembangan politik, berikut ini berita terbaru mengenai perang Rusia dan Ukraina.
-
Kremlin: Belum Ada Tanggal Pertemuan Putin-Trump
Pada Selasa, Kremlin tidak menyebutkan tanggal pasti untuk pertemuan puncak antara Putin dan Trump.
Komentar itu muncul setelah CNN melaporkan bahwa persiapan untuk pertemuan Putin dan Trump di Hongaria telah ditunda minggu ini.
Sebelumnya, pertemuan itu dikabarkan dijadwalkan pada hari Jumat minggu ini, namun Kremlin membantah adanya penundaan.
"Kita tidak bisa menunda sesuatu yang belum final. Baik Presiden Trump maupun Presiden Putin belum memberikan tanggal pasti. Persiapan diperlukan, persiapan yang serius," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Selasa (21/10/2025).
Dmitry Peskov mengatakan Rusia saat ini tidak mengetahui mengenai kapan pertemuan antara kedua presiden akan berlangsung.
"Anda telah mendengar pernyataan dari pihak Amerika dan kami sendiri bahwa ini mungkin membutuhkan waktu. Jadi, belum ada kerangka waktu pasti yang ditetapkan," jelasnya, dikutip dari Russia Today.
-
Menlu Hongaria Bantah Berita soal Batalnya Pertemuan Putin-Trump
Menteri Luar Negeri Hongaria Péter Szijjártó menyebut laporan tentang kemungkinan penundaan pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Budapest adalah palsu.
Ia memprediksi bahwa sejak pertemuan puncak Trump dan Putin di Budapest diumumkan, banyak pihak akan melakukan segala kemungkinan untuk mencegah terjadinya pertemuan itu.
Menurut menteri, elite politik pro-perang dan medianya selalu berperilaku seperti ini dalam menghadapi peristiwa yang dapat menentukan pilihan antara perang dan damai.
"Kali ini tidak akan berbeda. Hingga KTT benar-benar berlangsung, bersiaplah menghadapi gelombang "hujan deras", berita palsu, dan pernyataan bahwa KTT tidak akan terjadi," tulis Péter Szijjártó di platform X.
-
Zelensky: Rusia Kurang Tertarik dengan Diplomasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.