Timor Leste Gabung ASEAN, Akhir Penantian Panjang Selama 14 Tahun
Timor Leste resmi jadi anggota ke-11 ASEAN usai penantian selama 14 tahun. Jadi harapan segar bagi stabilitas geopolitik Asia Tenggara.
Ringkasan Berita:
- Timor Leste menyerahkan Instrumen Aksesinya terhadap Piagam ASEAN dan Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ).
- Upacara peresmian masuknya Timor Leste digelar khidmat di Kuala Lumpur dan dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara anggota, diplomat, serta pejabat tinggi ASEAN.
- Bergabungnya Timor Leste secara resmi sebagai anggota ke-11 ASEAN menjadi simbol penting lahirnya harapan baru bagi kawasan Asia Tenggara.
TRIBUNNEWS.COM - Timor Leste secara resmi menyerahkan Instrumen Aksesinya terhadap Piagam ASEAN dan Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ).
Langkah ini menandai diterimanya negara muda itu sebagai anggota ke-11 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Upacara peresmian masuknya Timor Leste digelar khidmat di Kuala Lumpur dan dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara anggota, diplomat, serta pejabat tinggi ASEAN.
Sekaligus jadi momen bersejarah ini bertepatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur akhir pekan ini.
Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Seri Mohamad Hasan, yang juga memimpin acara tersebut, menyebut momen itu sebagai “tonggak bersejarah bagi integrasi regional Asia Tenggara.”
“Hari ini, kita menyambut Timor-Leste sebuah bangsa yang dibangun atas keberanian, keteguhan, dan harapan ke dalam keluarga besar ASEAN,” ujar Mohamad Hasan dalam pidatonya, sebagaimana dikutip dari Malay Mail.
Akhir Penantian Panjang Selama 14 Tahun
Proses keanggotaan Timor Leste tidak berlangsung singkat.
Sejak permohonan resminya diajukan ke Sekretariat ASEAN pada 2011, negara muda tersebut harus melalui serangkaian tahap evaluasi ketat.
Hal ini dilakukan guna memastikan kesiapan Timor-Leste di bidang politik, ekonomi, administrasi pemerintahan, serta diplomasi internasional.
Baca juga: Menko Airlangga Hartarto: DEFA Jadi Pilar Transformasi Ekonomi Digital ASEAN
ASEAN juga menugaskan tiga studi kelayakan utama masing-masing dari pilar politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya untuk menilai sejauh mana Timor-Leste dapat memenuhi komitmen dan tanggung jawab sebagai anggota penuh.
Hasil kajian tersebut baru mencapai kesepakatan pada November 2022, ketika negara-negara anggota ASEAN akhirnya menyetujui penerimaan Timor-Leste “secara prinsip” sebagai calon anggota ke-11.
Status pengamat resmi (observer status) kemudian diberikan, sambil menyusun peta jalan (roadmap) menuju keanggotaan penuh yang meliputi tahapan teknis dan persiapan administratif.
Setelah melalui proses itu, pada Oktober 2025, Timor Leste secara resmi menyerahkan Instrumen Aksesi Piagam ASEAN serta menandatangani Perjanjian SEANWFZ di Kuala Lumpur.
Langkah ini menjadi penanda pengakuan resmi Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN.
Adapun keputusan Timor Leste untuk bergabung dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bukan hanya langkah diplomatik.
Tetapi juga strategi nasional jangka panjang untuk memperkuat posisi politik dan ekonomi negara itu di kawasan.
Timor Leste, yang meraih kemerdekaan pada 20 Mei 2002 setelah referendum kemerdekaan dari Indonesia, memandang ASEAN sebagai rumah alami bagi negaranya baik dari segi letak geografis, sejarah, maupun budaya.
Dengan menjadi anggota penuh, Timor Leste berharap dapat memperdalam kerja sama regional dan mempercepat proses pembangunan nasional yang masih berjalan.
Harapan Baru untuk Asia Tenggara
Bergabungnya Timor Leste secara resmi sebagai anggota ke-11 ASEAN menjadi simbol penting lahirnya harapan baru bagi kawasan Asia Tenggara.
Langkah bersejarah ini menandai semangat persatuan dan kerja sama regional yang semakin solid di tengah dinamika global yang kian kompleks.
Para pemimpin ASEAN menilai kehadiran Timor Leste membawa angin segar bagi integrasi kawasan.
Dengan potensi untuk memperkuat stabilitas politik, memperluas kerja sama ekonomi, serta meningkatkan solidaritas sosial antarnegara anggota.
Partisipasi penuh Timor Leste dipandang akan menghadirkan perspektif baru dan energi muda dalam dinamika diplomasi kawasan.
Negara yang dikenal dengan populasi muda dan semangat nasionalisme tinggi ini diharapkan mampu memperkaya proses pengambilan keputusan ASEAN di bidang ekonomi hijau, transformasi digital, serta keamanan geopolitik kawasan.
Dengan semangat kebersamaan yang dihidupkan kembali melalui keanggotaan baru ini, ASEAN berharap dapat terus menjadi pusat stabilitas dan pertumbuhan ekonomi dunia serta rumah yang inklusif bagi semua negara Asia Tenggara.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.