Jumat, 31 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Sebut NATO Sudah Memulai Perang Nuklir Gegara Polandia Rayu AS Minta Rudal

Rusia menyebut Warsawa membujuk Washington agar ikut serta dalam usaha penempatan senjata nuklir AS di wilayah Polandia

Gavriil GRIGOROV / SPUTNIK / AFP
NUKLIR ANTARBENUA - Peluncur rudal balistik antarbenua Yars berkemampuan nuklir Rusia meluncur melalui Lapangan Merah selama parade militer Hari Kemenangan di pusat kota Moskow pada 9 Mei 2023. Rusia merayakan peringatan 78 tahun kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. 

"Tidak menutup kemungkinan bahwa beberapa di antara mereka, yang masih mematuhi pembatasan nasional terkait penempatan senjata nuklir di wilayahnya, dapat sepenuhnya meninggalkan kewajiban tersebut di masa mendatang," ujarnya.

Zakharova juga mengatakan kalau latihan pencegahan nuklir tahunan NATO bulan ini, “Steadfast Noon,” yang melibatkan 14 anggota aliansi dan hingga 60 pesawat, “sangat mengganggu stabilitas.”

Ia mengatakan, “skema ini dan kemampuan negara-negara NATO yang sesuai” akan menyebabkan “peningkatan risiko strategis dan ketegangan.” 

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pekan kemarin mewanti-wanti kalau "kebijakan (yang dianggap sebagai sikap permusuhan oleh Rusia) dari negara-negara NATO" dapat "menyebabkan bentrokan langsung antara kekuatan nuklir." 

Minggu ini, Trump menunda pertemuan yang direncanakan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Budapest untuk membahas perang di Ukraina dan Putin mengawasi latihan nuklir besar yang melibatkan rudal balistik antarbenua , pembom strategis, dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam. 

Kutipan Pernyataan

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, menjelang latihan militer Steadfast Noon bulan ini, mengatakan:

“Kita perlu melakukan ini karena ini membantu kita memastikan bahwa penangkal nuklir kita tetap kredibel, seaman, dan seefektif mungkin. Ini juga mengirimkan sinyal yang jelas kepada setiap musuh potensial bahwa kita akan dan mampu melindungi dan membela semua sekutu dari semua ancaman.” 

Ryabkov, dalam webinar yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Energi dan Keamanan, mengatakan:

"Di antara faktor-faktor negatif yang relevan, kami menyoroti kebijakan permusuhan negara-negara NATO, yang dapat memicu bentrokan langsung antara kekuatan nuklir, serta pengembangan skema dan sarana yang disebut misi nuklir bersama oleh aliansi nuklir yang memproklamirkan diri ini, termasuk perluasan geografi kehadiran nuklir AS di Eropa dan lingkaran negara-negara yang menjadi delegasi pengiriman amunisi khusus Amerika ke target."

Rusia telah mengisyaratkan potensi penarikan diri dari perjanjian pengendalian senjata yang masih ada, dan NATO sedang mengintensifkan postur pencegahannya.

Adapun Trump telah menyatakan frustrasi dengan penolakan Putin untuk menyetujui persyaratan penyelesaian perang di Ukraina

 

 

(oln/nw/*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved