Jumat, 31 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Serahkan Dua Jenazah Sandera Israel di Tengah Gencatan Senjata yang Runtuh

Hamas menyerahkan dua jenazah sandera Israel ke Palang Merah di Gaza, di tengah meningkatnya serangan dan pelanggaran gencatan senjata.

Kantor Perdana Menteri Israel via BBC
KONFLIK ISRAEL-HAMAS. Foto dari Kantor Perdana Menteri Israel via BBC, Jumat (31/10/2025). Kelompok Hamas menyerahkan dua jenazah sandera Israel kepada Palang Merah di Gaza pada Kamis (30/10/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Hamas menyerahkan dua jenazah sandera Israel kepada Palang Merah di Gaza pada Kamis (30/10/2025), di tengah runtuhnya gencatan senjata dengan Israel.
  • Jenazah diidentifikasi sebagai Amiram Cooper dan Sahar Baruch.
  • Israel menuduh Hamas menunda pemulangan jenazah dan melanggar kesepakatan, sementara Hamas membantah. Serangan balasan Israel menewaskan 104 warga Gaza.
  • Trump menegaskan gencatan senjata tetap berlaku meski ketegangan meningkat.

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Hamas menyerahkan dua jenazah sandera Israel kepada Palang Merah di Gaza pada Kamis (30/10/2025).

Penyerahan ini terjadi di tengah meningkatnya kekerasan setelah gencatan senjata rapuh antara Israel dan kelompok tersebut kembali runtuh.

BBC melaporkan, Israel mengidentifikasi kedua jenazah itu sebagai Amiram Cooper dan Sahar Baruch.

Jenazah diterima melalui Palang Merah untuk kemudian dibawa ke lembaga forensik Abu Kabir di Tel Aviv.

Pemerintah Israel menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan seluruh keluarga sandera lainnya.

Menurut perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat, Qatar, Mesir, dan Turki, Hamas berkewajiban mengembalikan 20 sandera hidup dan 28 sandera yang tewas dalam waktu 72 jam.

Kelompok itu baru menyerahkan 15 jenazah.

Al Jazeera melaporkan, Hamas menghadapi kesulitan logistik dalam mengevakuasi jenazah akibat luasnya reruntuhan dari pemboman Israel.

Kelompok itu juga telah meminta bantuan alat berat untuk mempercepat proses pencarian.

Sementara itu, Israel menuduh Hamas sengaja menunda pemulangan jenazah dan bahkan memalsukan penemuan beberapa di antaranya.

Militer Israel menuduh Hamas melanggar kesepakatan setelah menemukan peti jenazah berisi sisa manusia yang ternyata milik sandera yang telah ditemukan sebelumnya.

Baca juga: Menhan Israel Peringatkan Hamas Soal Kekebalan, Sebut Seluruh Pimpinan jadi Target IDF

Rekaman drone yang dirilis militer menunjukkan anggota Hamas memindahkan kantong jenazah dan berpura-pura menemukan kembali jasad tersebut di hadapan staf Palang Merah.

Palang Merah membantah mengetahui adanya pemindahan tersebut dan menyebut tindakan Hamas “tidak dapat diterima”.

Sebagai balasan, Hamas menolak tuduhan Israel dan menuduh Tel Aviv menggunakan insiden itu sebagai alasan untuk kembali menyerang Gaza.

Tak lama setelah kejadian itu, militer Israel melancarkan puluhan serangan udara di Gaza selatan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved