Kamis, 30 Oktober 2025

Ulang Tahun Hubungan Diplomatik, Komunitas Kebaya Menari Tampil di KBRI Takhta Suci Vatikan

KBRI Takhta Suci menggelar pentas budaya bekerja sama dengan Komunitas Kebaya Menari, Sabtu (24/10) untuk rayakan hubungan diplomatik ke-75.

ist
HUBUNGAN DIPLOMATIK - KBRI Takhta Suci menggelar pentas budaya bekerja sama dengan Komunitas Kebaya Menari, Sabtu (24/10) untuk rayakan hubungan diplomatik ke-75. 

Ringkasan Berita:
  • KBRI Takhta Suci Vatikan menggelar pentas budaya bekerja sama dengan Komunitas Kebaya Menari, Sabtu (24/10) untuk rayakan hubungan diplomatik ke-75.
  • Pentas Budaya ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan ulang tahun ke-75 Hubungan Diplomatik Republik Indonesia dan Takhta Suci.
  • Tarian yang dipentaskan di KBRI Takhta Suci, antara lain  tari Legong Bapang Durga (Bali), representasi agama Hindu. 

 

TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Bertempat di aula KBRI Takhta Suci, Roma, KBRI Takhta Suci menggelar pentas budaya bekerja sama dengan Komunitas Kebaya Menari, Sabtu (24/10). 

Pentas Budaya ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan ulang tahun ke-75 Hubungan Diplomatik Republik Indonesia dan Takhta Suci.

Kata Menteri Agama Nassarudin Umar yang hadir dalam Pentas Budaya itu, apa yang ditampilkan Komunitas Kebaya Menari mencerminkan semangat kemanusian dan keragaman budaya dan agama Indonesia. 

"Ini merupakan pengejawantahan dari motto bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika," kata Nasaruddin Umar.

Sebelumnya, Duta Besar LBBP RI untuk Takhta Suci, Michael Trias Kuncahyono mengatakan sangat mengapresiasi Komunitas Kebaya Menari yang merupakan komunitas perempuan "interfaith". 

"Ini mencerminkan realitas Indonesia yang beragam agama," katanya.

Baca juga: Kebaya Menari Meriahkan Festival Payung Indonesia X di Solo 

Komunitas ini memiliki misi mempopulerkan pemakaian kebaya ke masyarakat dengan menggunakan tari sebagai medium. 

Kata Trias, kebaya adalah simbol identitas kultural yang "powerful."

Selain Menteri Agama Nasaruddin Umar, hadir pula sejumlah duta besar (antara lain Jepang, Lithuania, dan Angola) diplomat, pejabat Vatikan,  anggota IRRIKA (Ikatan Rohaniwan-Rohaniwati Indonesia di Kota Abadi--Roma), diaspora Indonesia, hadir menyaksikan dan menikmati berbagai tarian dari beberapa wilayah Indonesia, dan fashion shows kebaya. Para tamu undangan dan penonton juga disuguhi makanan Indonesia: rawon, mi goreng, tempe goreng, martabak, dan sebagainya.

Ulang tahun hubungan diplomatik ini sebelumnya sudah diperingati dengan Misa Syukur di Basilika St. Petrus, Vatikan dengan selebran utama Secretary of State Kardinal Pietro Parolin didampingi lebih dari 50 pastor Indonesia.

Sebelumnya, sebanyak 200 warga Indonesia di Roma--Keluarga Besar KBRI Takhta Suci, IRRIKA dan Rehat-- beraudiensi khusus dengan Paus Leo XIV. Audiensi diselenggarakan di Sala Clemente (Aula Klementina), Istana Kepausan.

Masih ada beberapa kegiatan untuk memperingati ulang tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Takhta Suci, hingga akhir tahun ini. Kegiatan itu antara lain peluncuran perangko Indonesia-Vatikan dan pentas budaya seni angklung.

MISA SYUKUR - Misa Syukur peringatan 75 tahun Hubungan Diplomatik antara Republik Indonesia dan Takhta Suci, dilaksanakan di Basilika St. Petrus, Vatikan, Selasa (30/9) petang
MISA SYUKUR - Misa Syukur peringatan 75 tahun Hubungan Diplomatik antara Republik Indonesia dan Takhta Suci, dilaksanakan di Basilika St. Petrus, Vatikan, Selasa (30/9) petang (ist)

 

Kebaya Menari

Komunitas Kebaya Menari yang dipimpin Yanti Muljono merupakan kelompok pegiat budaya dan penari tradisional, yang berhasrat untuk menyiarkan, menyosialisasikan, dan mengedukasi pemakaian kebaya kepada masyarakat luas. Mereka menggunakan tarian sebagai media untuk mengedukasi masyarakat luas--kaum ibu dan kaum muda  puteri--tertarik mengenakan kebaya; berbusana kebaya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved