Konflik Pakistan vs Taliban
Perundingan Damai Afghanistan-Pakistan di Turki Gagal Capai Kesepakatan
Perundingan tiga hari antara Afghanistan dan Pakistan di Istanbul berakhir tanpa resolusi, meski gencatan senjata masih berlaku.
Ringkasan Berita:
- Perundingan damai antara Afghanistan dan Pakistan di Istanbul berakhir tanpa kesepakatan, meski gencatan senjata masih berlaku.
- Kebuntuan disebabkan sikap Kabul yang menolak menindak kelompok Taliban Pakistan (TTP) yang dituding Islamabad sebagai dalang serangan lintas perbatasan.
- Turki dan Qatar masih berupaya melanjutkan mediasi, sementara Presiden AS Donald Trump menyerukan penyelesaian cepat atas krisis tersebut.
TRIBUNNEWS.COM – Upaya mediasi perdamaian antara Afghanistan dan Pakistan kembali menemui jalan buntu.
Pembicaraan selama tiga hari di Istanbul, Turki, berakhir tanpa kesepakatan, seperti dilaporkan Reuters dan Al Jazeera pada Selasa (28/10/2025).
Negosiasi yang dimediasi oleh Turki dan Qatar itu bertujuan memperkuat gencatan senjata jangka panjang antara kedua negara.
Kedua belah pihak saling menyalahkan atas kegagalan mencapai resolusi.
Menurut laporan Al-Monitor, kebuntuan terjadi akibat keengganan pemerintah Taliban Afghanistan untuk menindak kelompok Taliban Pakistan (TTP) yang dianggap oleh Islamabad sebagai dalang serangan lintas perbatasan.
Kabul menegaskan tidak memiliki kendali atas kelompok tersebut, sementara Pakistan menuduh TTP beroperasi bebas di wilayah Afghanistan.
Juru bicara pemerintah Taliban dan Kementerian Pertahanan Pakistan belum memberikan komentar resmi.
Media pemerintah kedua negara menyebut gencatan senjata masih tetap berlaku meski ketegangan di lapangan meningkat.
Sumber keamanan Pakistan yang dikutip Reuters mengatakan mediator Turki masih berupaya melanjutkan dialog dalam beberapa pekan mendatang.
Meski begitu, seorang pejabat Afghanistan mengungkapkan perundingan berakhir setelah “pertukaran pendapat yang menegangkan” antara kedua delegasi.
Konflik Pakistan vs Taliban
Baca juga: Akankah Gencatan Senjata Pakistan-Afghanistan Bisa Bertahan?
Ketegangan terbaru ini dipicu oleh serangan udara Pakistan awal Oktober yang menargetkan pemimpin Taliban Pakistan di Kabul dan wilayah sekitarnya.
Sebagai balasan, Taliban menyerang beberapa pos militer Pakistan di sepanjang perbatasan sepanjang 2.600 kilometer.
Militer Pakistan menyebut lima tentaranya tewas bersama 25 militan dalam bentrokan akhir pekan lalu.
Kekerasan ini menjadi yang paling mematikan sejak Taliban mengambil alih Kabul pada 2021.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump turut menyoroti situasi tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.