Jumat, 31 Oktober 2025

Trump Anggap PM Jepang Sanae Takaichi Seperti ‘Adik’ Shinzo Abe

Jepang dan AS sepakat untuk melanjutkan kerja sama menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka bersama Australia dan India

Editor: Eko Sutriyanto
Kantor PM Jepang
KEDEKATAN JEPANG-AS - Pidato PM Jepang di pangkalan militer AS di Yokosuka Jepang didampingi Presiden AS. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan kedekatan yang hangat dengan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi bahkan menurut sejumlah pengamat di Tokyo, hubungan keduanya disebut mengingatkan pada kedekatan Trump dengan mendiang Perdana Menteri Shinzo Abe 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan kedekatan yang hangat dengan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi.

Bahkan, menurut sejumlah pengamat di Tokyo, hubungan keduanya disebut mengingatkan pada kedekatan Trump dengan mendiang Perdana Menteri Shinzo Abe.

“Presiden Trump tampak sangat akrab dengan PM Takaichi, seperti melihat adik Shinzo Abe sendiri. Hubungan personal keduanya terlihat sangat dekat,” ujar seorang politisi senior Jepang kepada Tribunnews.com, Rabu (29/10/2025). Sumber tersebut meminta namanya tidak disebutkan.

Kedekatan personal itu disebut menjadi modal penting dalam memperkuat hubungan diplomatik Jepang–AS, yang selama ini sudah terjalin erat sejak era Abe.

Lanjutkan Diplomasi Era Abe

Dalam pertemuan puncak Jepang–AS pertama sejak Takaichi menjabat, kedua pemimpin membahas langkah memperkuat aliansi pertahanan di tengah meningkatnya ketegangan kawasan, khususnya kebangkitan China.

Trump menegaskan komitmen Amerika Serikat untuk tetap menjadi sekutu utama Jepang, sementara PM Takaichi menyatakan tekadnya untuk memperkuat kemitraan tersebut.

Baca juga: Saham Toyota Jepang Melonjak Setelah Disebut Trump akan Investasi 10 Miliar Dolar AS

“Jepang dan Amerika Serikat kini menjadi aliansi terbesar di dunia. Kami akan terus berkontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran global,” ujar PM Takaichi.

Keduanya juga saling memanggil nama depan — “Sanae” dan “Donald” — selama pertemuan berlangsung, sebagai simbol kedekatan personal di antara mereka.

Pertemuan ini juga diwarnai kenangan masa lalu Trump dengan Shinzo Abe. Trump bahkan mengenang persahabatannya dengan Abe, yang dikenal melalui “diplomasi golf” saat keduanya masih aktif menjabat.

Sebagai penghormatan, PM Takaichi menghadiahkan Trump sebuah putter golf yang pernah diberikan Akie Abe, istri mendiang perdana menteri.

“Saya berterima kasih atas persahabatan saya dengan Abe,” kata Trump dalam pertemuan tersebut, sembari menyebut Takaichi sebagai penerus semangat Abe dalam menjaga hubungan Jepang–AS.

Selain soal kedekatan personal, isu geopolitik juga menjadi sorotan utama.

Jepang dan AS sepakat untuk melanjutkan kerja sama menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka bersama Australia dan India.

Langkah ini sekaligus menjadi sinyal penegasan terhadap meningkatnya pengaruh China di kawasan.

Dalam pidato sebelumnya, PM Takaichi sempat menyebut China, Korea Utara, dan Rusia sebagai sumber kekhawatiran keamanan di Asia Timur.

Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Jepang menyebut, “Kebijakan ini penting agar Jepang dan AS memiliki sikap yang sejalan terhadap China sejak awal masa pemerintahan PM Takaichi.”

Isu Pengeluaran Pertahanan

Salah satu isu yang juga dibahas adalah peningkatan anggaran pertahanan Jepang. Dalam pidato tanggal 24 Oktober, PM Takaichi menegaskan target peningkatan belanja pertahanan menjadi 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir tahun fiskal ini — dua tahun lebih cepat dari jadwal semula.

Meski tidak ada tekanan langsung dari Trump dalam pertemuan tersebut, beberapa sumber diplomatik menyebut bahwa pihak AS mendorong Jepang untuk terus memperkuat kemampuan militernya di tengah ketegangan kawasan.

“Presiden Trump memahami posisi Jepang dan merasa puas dengan arah kebijakan pertahanan yang diambil PM Takaichi,” ungkap seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang.

Era Baru Hubungan Jepang–AS

Pertemuan ini menjadi sinyal awal “zaman keemasan baru” hubungan Jepang–AS di bawah kepemimpinan PM Sanae Takaichi.

Kedekatan personal antara kedua pemimpin diharapkan dapat menjadi fondasi kuat bagi stabilitas kawasan, sekaligus meneruskan hubungan erat yang sebelumnya terjalin antara Trump dan Abe.

“Kedekatan mereka bukan hanya simbolik, tapi juga strategis,” ujar sumber diplomatik Jepang. “Hubungan personal yang hangat dapat membantu menghadapi tantangan besar di Asia, terutama kebangkitan China,” katanya.

Diskusi hubungan  Jepang - AS dilakukan Pencinta Jepang gratis bergabung. Kirimkan nama alamat dan nomor whatsapp ke email: tkyjepang@gmail.com
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved