Jumat, 31 Oktober 2025

China dan Rusia Usir Militer India dari Pangkalan Udara di Negara Halaman Belakang Mereka

Tajikistan menempati persimpangan strategis: negara ini tuan rumah pangkalan militer asing terbesar Rusia, dan menerima pendanaan dari China

Tangkap layar/NW/Anupam Nath, Arsip
MENGANGKASA - Jet tempur MiG-21 Angkatan Udara India terlihat terbang di atas pangkalan udara di Tezpur, India, dalam foto arsip yang diambil pada 21 November 2014. 

China dan Rusia Usir India dari Pangkalan Udara di Negara Halaman Belakang Mereka

TRIBUNNEWS.COM - India dilaporkan menarik militer mereka di pangkalan militer strategis, Pangkalan Udara Ayni di Tajikistan, Asia Tengah.

Penarikan pasukan ini menandai berakhirnya kehadiran mereka di sana setelah hampir dua dekade.

"Angkat kakinya India dari pangkalan militer di Tajikistan kemungkinan karena tekanan China dan Rusia," menurut beberapa laporan media India seperti dilansir NW, Kamis (30/10/2025).

Baca juga: China Dilaporkan Mau Beli Dua Lusin Pesawat Tanker Rusia IL-78, Serangan ke Taiwan Dipercepat?

Mengapa Hal Ini Penting

Pangkalan udara Ayni memberikan India pijakan strategis di luar subbenua dan kemampuan untuk memproyeksikan pengaruhnya ke Asia Tengah, melewati batasan wilayah udara Pakistan.

Pada tahun 2001, India menggunakan Ayni untuk mengevakuasi warga negaranya setelah Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan.

Tajikistan, yang dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet, berbatasan dengan Afghanistan, Tiongkok, Kirgistan, dan Uzbekistan.

Penarikan diri militer India menggarisbawahi bagaimana Asia Tengah telah menjadi arena persaingan yang tenang antara Rusia, Tiongkok, dan India, tiga kekuatan nuklir yang berupaya membentuk keseimbangan keamanan di kawasan tersebut.

Jet tempur MiG-21 Angkatan Udara India
MENGANGKASA - Jet tempur MiG-21 Angkatan Udara India terlihat terbang di atas pangkalan udara di Tezpur, India, dalam foto arsip yang diambil pada 21 November 2014.

Apa yang Perlu Diketahui

Tajikistan telah memberi tahu India pada tahun 2021 kalau sewa pangkalan udara tersebut tidak akan diperpanjang, dan penarikan dimulai pada tahun 2022, lapor media berita online India ThePrint pada Rabu. 

Tajikistan tidak ingin memperpanjang sewa karena tekanan dari Rusia dan Tiongkok terkait personel militer non-regional di pangkalan tersebut, tambah laporan tersebut, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

India telah mengoperasikan pangkalan udara tersebut selama hampir 25 tahun berdasarkan perjanjian tahun 2002 dengan Tajikistan.

Perjanjian sewa-pakai ini memungkinkan New Delhi untuk membangun kembali dan memodernisasi fasilitas tersebut, menurut situs web India TV.

Pada bulan Juli, Tiongkok menyambut baik usulan Rusia untuk pemulihan blok tiga anggota dengan India, yang berpotensi menantang pengaruh Amerika Serikat (AS) di kawasan. 

Gagasan ini pertama kali digulirkan pada tahun 1990-an, tetapi meskipun telah dilakukan beberapa pertemuan tingkat menteri, inisiatif tersebut terhenti karena ketegangan antara Tiongkok dan India.

Hubungan kedua negara memburuk pada tahun 2020 setelah ketegangan di sepanjang wilayah perbatasan kedua negara yang disengketakan di Himalaya memicu kekhawatiran akan perang.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved