Cuaca Ekstrem
Imbas Topan Kalmaegi, 1,6 Juta Rumah di Vietnam Alami Pemadaman Listrik hingga 5 Orang Meninggal
EVNCPC mengungkapkan ada 18.700 lebih gardu trafo mengalami lumpuh yang mengakibatkan 1,6 juta rumah mengalami pemadaman listrik.
Ringkasan Berita:
- Topan Kalmaegi menyebabkan lebih dari 1,6 juta rumah tangga di Vietnam mengalami pemadaman listrik, dengan kerusakan pada 427 titik jaringan dan lebih dari 18.700 gardu trafo lumpuh
- Badai menewaskan 5 orang, melukai 6 orang, membuat 3 orang hilang, serta merusak hampir 2.600 rumah
- Provinsi Gia Lai, Dak Lak, dan Quang Ngai menjadi tiga wilayah dengan korban dan kerusakan terparah
TRIBUNNEWS.COM - Topan Kalmaegi yang melanda provinsi yang berada di Tengah dan Dataran Tinggi Tengah Vietnam pada Kamis malam (6/11/2025) membuat lebih dari 1,6 juta rumah mengalami pemadaman listrik.
Dikutip dari VNExpress, topan yang disertai hujan lebat dan angin kencang itu membuat setidaknya 427 kejadian gangguan dan pemutusan jaringan tegangan menengah ungkap pihak Perusahaan Listrik Daerah Pusat (EVNCPC)
Akibat ratusan gangguan yang tercatat hingga pukul 07.00 WIB Jumat pagi ini (7/11/2025), EVNCPC mengungkapkan ada 18.700 lebih gardu trafo mengalami lumpuh.
EVNCPC sendiri telah menyelesaikan 53 titik gangguan dan memulihkan aliran listrik bagi 315.000 pelanggan.
Dengan demikian lebih dari 26 persen warga Vietnam yang terdampak oleh Topan Kalmaegi sudah bisa mengakses jaringan listrik lagi.
Adapun menurut data dari EVNCPC, pada jaringan 110 kV terjadi 31 insiden yang menyebabkan pemadaman di sejumlah gardu trafo.
Provinsi Gia Lai menjadi yang paling terdampak dengan gangguan pada 13 dari 30 gardu yang berada di wilayah tersebut
Sementara itu, provinsi Phu Yen yang memiliki pengelolaan jaringan paralel dengan provinsi Dak Lak mengalami gangguan pada 4 dari 26 gardu.
EVNCPC sendiri telah mengerahkan lebih dari 1.300 karyawan dari perusahaan anggota untuk mempercepat pemulihan pasokan listrik pascabadai Kalmaegi ini.
Begitu badai mereda, EVNCPC segera mengerahkan seluruh personel untuk mengisolasi area terdampak.
Adapun prioritas EVNCPC adalah pemulihan listrik bagi rumah sakit, posko penanggulangan bencana, fasilitas komunikasi, dan sistem penyediaan air bersih.
Hingga Jumat siang hari ini, EVNCPC telah memulihkan listrik untuk lebih dari 555.000 rumah tangga dan menangani 110 gangguan jaringan tegangan menengah.
Baca juga: Topan Kalmaegi Renggut 117 Korban Jiwa, Filipina Nyatakan Bencana Nasional
Beberapa jalur utama dan gardu pada jaringan 110 kV juga telah beroperasi kembali.
Saat ini upaya fokus dialokasikan untuk melayani lebih dari satu juta rumah tangga yang masih terputus aliran listriknya.
EVNCPC juga menyatakan bahwa bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sudah beroperasi kembali dengan instruksi jaringan 500 kV berjalan normal
Adapun tiga gangguan yang terjadi pada jaringan 220 kV di PLTA telah terselesaikan sementara 28 insiden pada jaringan 110 kV masih dalam penanganan.
Lima Orang Meninggal Dunia
Kalmaegi sendiri merupakan topan langka pada November yang mendarat di wilayah dari Quang Ngai hingga Dak Lak pada Kamis malam (6/11/2025).
Topan ini menghasilkan kecepatan angin skala 15, hujan deras, pemadaman listrik masif, serta kerusakan infrastruktur luas.
Setelah lebih dari lima jam mengamuk dengan kecepatan angin mencapai skala 13, badai ini menyebabkan kerusakan berat di Dak Lak dan Gia Lai.
Hingga pagi ini, pemerintah daerah mencatat lima korban meninggal dunia, 2.600 rumah rusak, banyak kapal tenggelam, serta ancaman longsor dan banjir luas.
Pemerintah menilai kerusakan kali ini "jauh berkurang" berkat respons proaktif yang dilakukan.
Laporan Komite Partai Pemerintah pada Jumat pagi (7/11/2025) menyebutkan badai menewaskan lima orang.
Rincian korban meninggal yakni tiga orang di Dak Lak, dua di Gia Lai.
Sementara itu tiga orang masih hilang di Quang Ngai, enam orang luka-luka, 52 rumah roboh, serta hampir 2.600 rumah rusak atau atapnya terlepas
Gia Lai sendiri menjadi provinsi menyumbang angka kerugian sarana prasarana terbanyak dengan data lebih dari 2.400 rumah mengalami kerusakan.
Selain itu, sembilan kapal tenggelam akibat ombak, sementara Gia Lai mengalami pemadaman listrik masif.
Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính juga telah mengeluarkan dua telegram darurat yang menginstruksikan pendirian posko komando darat di Markas Militer Gia Lai yang dipimpin langsung oleh Wakil Perdana Menteri Tran Hong Ha.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Palangkaraya Sabtu 8 November 2025, BMKG: Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang
Seluruh provinsi yang terdampak juga telah menyelesaikan persiapan mitigasi sebelum pukul 13.00 WIB tanggal 6 November.
Adapun mitigasi tersebut termasuk pelarangan aktivitas warga setelah pukul 18.00 WIB, serta mengerahkan personel militer dan kepolisian selama 24 jam untuk memastikan komunikasi tetap berjalan meski terjadi pemadaman listrik berkepanjangan.
Pemerintah Vietnam juga telah mengarahkan evakuasi bagi 61.500 kapal yang mengangkut lebih dari 291.000 pekerja di laut untuk segera menghindari badai
Selain itu, pemerintah Vietnam juga mengevakuasi hampir 539.000 warga dan 340.000 orang di antaranya berasal dari provinsi Gia Lai
Angkatan Darat Vietnam juga mengerahkan 269.000 personel, 6.700 kendaraan termasuk 1.790 kendaraan khusus, dan enam pesawat selama operasi mitigasi bencana.
Phạm Minh Chính juga telah memutuskan alokasi bantuan darurat sebesar 20 miliar Dong (VND) untuk Provinsi Quang Ngai
Sementara itu, provinsi Gia Lai dan Dak Lak masing-masing mendapat bantuan senilai 30 miliar VND.
Badai Kalmaegi terbentuk dari depresi tropis di Filipina pada 1 November, memasuki Laut Timur pada pagi hari tanggal 5 November, dan mencapai kekuatan skala 15 (gust skala 17) pada pagi tanggal 6 November ketika berada 290 km dari Gia Lai.
Malam harinya, badai mendarat di Dak Lak dan Gia Lai dengan kecepatan angin skala 12–13 (gust skala 15), lalu melemah saat bergerak ke daratan.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.