Selasa, 11 November 2025

Konflik Iran Vs Israel

Iran Diam-Diam Perbaiki dan Percanggih Sistem Pertahanan Udaranya, Israel dan AS Masih Mengancam

Iran dilaporkan sedang memperbaiki dan memodernisasi sistem pertahanan udaranya karena masih ada potensi ancaman dari Israel dan Amerika Serikat

chinamil.com.cn
SISTEM PERTAHANAN HQ-9B - Foto yang dirilis Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (People’s Liberation Army/PLA) di situs chinamil.com.cn yang dikelola oleh Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok, menampilkan para prajurit mengangkat dan memuat rudal permukaan-ke-udara ke truk peluncur rudal dalam latihan komprehensif pada akhir Juni 2025. Iran dilaporkan sedang memperbaiki dan memodernisasi sistem pertahanan udaranya karena masih ada potensi ancaman dari Israel dan Amerika Serikat 

Ringkasan Berita:


TRIBUNNEWS.COM -
Iran dikabarkan tengah mempercepat upaya memperbaiki dan memodernisasi jaringan pertahanan udaranya setelah serangkaian serangan udara Israel dan Amerika Serikat (AS) menghantam infrastruktur nuklir dan militer Iran pada bulan Juni lalu.

Menurut laporan outlet berita Prancis 20 Minutes, Israel memiliki keunggulan teknologi signifikan dibanding sistem pertahanan udara Iran berkat armada pesawat canggihnya, terutama jet tempur siluman F-35 dan pesawat pengebom B-21 milik AS yang akan segera dikerahkan.

Iran bergantung pada Rusia dan China untuk memperkuat sistem pertahanan udaranya.

Citra satelit dan laporan intelijen regional menunjukkan bahwa Iran mulai menempatkan sistem pertahanan udara buatan China di lokasi-lokasi strategis.

Sebagai bagian dari rencana modernisasi jangka panjang, Iran juga tengah mempertimbangkan pembelian baterai rudal S-400 Rusia dan jet tempur J-10 China.

Namun, pakar militer Mohannad Al-Azzawi mengatakan bahwa memperoleh sistem canggih semacam itu membutuhkan persetujuan politik dari Rusia dan China.

“Infrastruktur operasional penuh seperti pelatihan, logistik, penyimpanan, dan transportasi semuanya diawasi ketat oleh intelijen Israel dan AS,” ujarnya, dilansir albawaba.com.

Analis Elena Suponina menambahkan bahwa Rusia berhati-hati dalam menyalurkan senjata ke Iran agar tidak memperburuk hubungan dengan AS dan Israel.

“Rusia memberi dukungan politik dan teknis kepada Iran, tetapi tidak akan melakukan apa pun yang dapat dianggap sebagai keterlibatan militer langsung,” kata Suponina.

Iran tetap menggelontorkan dana besar untuk pengembangan rudal balistik, termasuk sistem yang mampu menjangkau target jauh di dalam wilayah Israel.

Langkah ini diambil karena peningkatan sistem pertahanan udara dinilai sulit secara politik dan logistik.

Seorang anggota Komite Keamanan dan Pertahanan Parlemen Eropa mengatakan potensi konflik di masa depan antara Iran dan Israel tidak akan lagi berupa pertempuran singkat 12 hari seperti sebelumnya, melainkan bisa berlangsung berbulan-bulan.

lihat fotoPERANG IRAN ISRAEL - Data jumlah korban dan kerusakan akibat perang Iran vs Israel selama 12 hari. TRIBUNNEWS
PERANG IRAN ISRAEL - Data jumlah korban dan kerusakan akibat perang Iran vs Israel selama 12 hari. TRIBUNNEWS

Baca juga: Iran Tegas: Rencana Bunuh Dubes Israel Fitnah, Kami Tak Akan Nodai Negeri Sahabat!

Media publik Israel melaporkan bahwa Iran baru-baru ini meningkatkan persenjataan milisi sekutunya di Irak dengan senjata yang lebih canggih, sebagai persiapan menghadapi kemungkinan konflik besar dengan Israel.

Laporan militer menyebutkan bahwa Iran dan Israel sedang bersiap untuk eskalasi panjang dan kompleks.

Israel memiliki keunggulan strategis berkat armada jet tempur F-35, pesawat pengebom B-21, serta akses ke stasiun pengisian bahan bakar di Azerbaijan dan negara tetangga lain, yang memungkinkannya menjalankan misi udara jarak jauh.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved