Konflik Suriah
Terima Kunjungan Ahmed al-Sharaa, Trump: AS akan Upayakan Segala Hal agar Suriah Sukses
Temui al-Sharaa, Trump menyatakan komitmennya untuk mendukung kesuksesan Suriah dengan segala upaya yang ada.
Keduanya juga sempat bertemu pada Sidang PBB di New York pada 25 September 2025 lalu.
Agenda Pertemuan
Adapun salah satu tujuan utama kedatangan Ahmed al-Sharaa di Washington adalah mendorong penghapusan total sanksi AS kepada Suriah.
Saat bertemu Trump secara tertutup, Departemen Keuangan AS juga telah mengumumkan perpanjangan 180 hari atas penangguhan penerapan sanksi kepada Suriah di mana hanya Kongres AS yang dapat mencabutnya bila perlu.
Keputusan ini disampaikan oleh Departemen Keuangan AS saat mereka mengumumkan kebijakan baru terkait penerapan UU Caesar 2019 yang memberlakukan sanksi luas atas pelanggaran HAM di era Assad.
Langkah ini pada dasarnya memperpanjang masa pengecualian selama 180 hari tambahan.
Keamanan juga diprediksi menjadi fokus utama pertemuan Sharaa dengan Trump, yang dalam pergeseran kebijakan AS signifikan berupaya mendukung transisi rapuh Suriah.
Seperti yang diwartakan sebelumnya, laporan eksklusif dari Reuters pada pekan lalu menyatakan bahwa administrasi Presiden Donald Trump akan segera menghadirkan pangkalan militer AS di Suriah.
Rencana markas militer baru AS di Suriah ini mirip dengan skenario kehadiran pangkalan AS di dua kawasan Timur Tengah lainnya.
Kawasan yang dimaksud tersebut adalah Lebanon yang berfungsi untuk mengawasi gencatan senjata antara kelompok bersenjata Hizbullah dan Israel, serta pangkalan di Israel guna memantau kesepakatan era Trump antara kelompok militer Palestina Hamas dan Israel.
Adapun laporan eksklusif Reuters membocorkan bahwa pembangunan pangkalan militer udara ini rencananya akan dipusatkan di kawasan Damaskus.
Rencana kehadiran militer AS di ibu kota Suriah ini diduga dilakukan guna mendukung perjanjian keamanan yang tengah dimediasi Washington antara Suriah dan Israel.
Hal ini diungkapkan oleh enam sumber yang memahami persoalan tersebut kepada Reuters, Rabu waktu setempat (5/11/2025).
Adapun rencana pembangunan pangkalan militer tersebut akan dilakukan di gerbang wilayah selatan Suriah yang akan menjadi bagian dari zona demiliterisasi dalam kerangka perjanjian non-agresi antara Israel dan Suriah.
Perjanjian ini dimediasi langsung oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Reuters sendiri telah mengonfirmasi kabar tersebut dengan enam sumber termasuk dua pejabat Barat dan seorang pejabat pertahanan Suriah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.