Selasa, 11 November 2025

Konflik Suriah

Terima Kunjungan Ahmed al-Sharaa, Trump: AS akan Upayakan Segala Hal agar Suriah Sukses

Temui al-Sharaa, Trump menyatakan komitmennya untuk mendukung kesuksesan Suriah dengan segala upaya yang ada.

Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
Dokumen Kantor Kepresidenan Suriah di akun ofisial @SyPresidency
TRUMP AL-SHARAA SURIAH - Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa pada Senin (10/11/2025) waktu setempat di Gedung Putih. Trump berjanji untuk melakukan segala upaya guna memastikan keberhasilan Suriah pasca-pembicaraan bersejarah dengan , 

Keduanya juga sempat bertemu pada Sidang PBB di New York pada 25 September 2025 lalu.

Agenda Pertemuan

AHMED AL-SHARAA - Tangkapan Layar YouTube LIVENOW From FOX yang diambil pada Kamis (6/11/2025). momen pemimpin de facto Suriah Ahmed al-Sharaa (kiri) bertemu dengan Donald Trump (kanan) pada Sidang PBB di New York pada 25 September 2025
AHMED AL-SHARAA - Tangkapan Layar YouTube LIVENOW From FOX yang diambil pada Kamis (6/11/2025). momen pemimpin de facto Suriah Ahmed al-Sharaa (kiri) bertemu dengan Donald Trump (kanan) pada Sidang PBB di New York pada 25 September 2025 (Tangkapan Layar YouTube LIVENOW From FOX)

Adapun salah satu tujuan utama kedatangan Ahmed al-Sharaa di Washington adalah mendorong penghapusan total sanksi AS kepada Suriah

Saat bertemu Trump secara tertutup, Departemen Keuangan AS juga telah mengumumkan perpanjangan 180 hari atas penangguhan penerapan sanksi kepada Suriah di mana hanya Kongres AS yang dapat mencabutnya bila perlu.

Keputusan ini disampaikan oleh Departemen Keuangan AS saat mereka mengumumkan kebijakan baru terkait penerapan UU Caesar 2019 yang memberlakukan sanksi luas atas pelanggaran HAM di era Assad.

Langkah ini pada dasarnya memperpanjang masa pengecualian selama 180 hari tambahan.

Keamanan juga diprediksi menjadi fokus utama pertemuan Sharaa dengan Trump, yang dalam pergeseran kebijakan AS signifikan berupaya mendukung transisi rapuh Suriah.

Seperti yang diwartakan sebelumnya, laporan eksklusif dari Reuters pada pekan lalu menyatakan bahwa administrasi Presiden Donald Trump akan segera menghadirkan pangkalan militer AS di Suriah.

Rencana markas militer baru AS di Suriah ini mirip dengan skenario kehadiran pangkalan AS di dua kawasan Timur Tengah lainnya.

Kawasan yang dimaksud tersebut adalah Lebanon yang berfungsi untuk mengawasi gencatan senjata antara kelompok bersenjata Hizbullah dan Israel, serta pangkalan di Israel guna memantau kesepakatan era Trump antara kelompok militer Palestina Hamas dan Israel.

Adapun laporan eksklusif Reuters membocorkan bahwa pembangunan pangkalan militer udara ini rencananya akan dipusatkan di kawasan Damaskus.

Rencana kehadiran militer AS di ibu kota Suriah ini diduga dilakukan guna mendukung perjanjian keamanan yang tengah dimediasi Washington antara Suriah dan Israel.

Hal ini diungkapkan oleh enam sumber yang memahami persoalan tersebut kepada Reuters, Rabu waktu setempat (5/11/2025).

Adapun rencana pembangunan pangkalan militer tersebut akan dilakukan di gerbang wilayah selatan Suriah yang akan menjadi bagian dari zona demiliterisasi dalam kerangka perjanjian non-agresi antara Israel dan Suriah.

Perjanjian ini dimediasi langsung oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Reuters sendiri telah mengonfirmasi kabar tersebut dengan enam sumber termasuk dua pejabat Barat dan seorang pejabat pertahanan Suriah.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved