Top Rank
7 Negara yang Tidak Mengoperasikan Jet Tempur di Era Modern, Irlandia Masuk Daftar
Meski jet tempur vital di era modern, tujuh negara seperti Irlandia dan Bhutan memilih tak mengoperasikan pesawat tempur, andalkan aliansi.
Ringkasan Berita:
- Meski jet tempur penting untuk pertahanan udara dan proyeksi kekuatan, beberapa negara seperti Islandia, Luksemburg, dan Irlandia memilih tidak mengoperasikannya.
- Faktor geografis, keterbatasan anggaran, dan strategi praktis membuat Bhutan, Maladewa, Kosta Rika, dan Panama fokus pada patroli, angkut, dan kerja sama regional.
- Pendekatan ini menjaga keamanan nasional secara efektif dan efisien tanpa biaya besar untuk armada jet tempur.
TRIBUNNEWS.COM - Di saat banyak negara berlomba memperkuat armada udara mereka, beberapa negara justru memilih tidak memiliki jet tempur sama sekali.
Keputusan yang tampak tidak lazim ini ternyata berlandaskan pertimbangan strategis.
Mulai dari netralitas politik, keterbatasan anggaran, hingga ketergantungan pada aliansi pertahanan seperti NATO.
Belakangan jet tempur menjadi aset strategis yang sangat penting bagi pertahanan nasional di era modern, meskipun perannya kini dipadukan dengan teknologi canggih lain seperti sistem pertahanan udara, drone, dan jaringan intelijen.
Pesawat ini memungkinkan negara untuk menguasai ruang udara nasionalnya, melindungi kota, fasilitas vital, dan jalur logistik dari ancaman luar.
Selain itu, jet tempur berfungsi sebagai alat proyeksi kekuatan, memungkinkan negara menunjukkan kemampuan militernya jauh dari wilayah sendiri serta memberikan respons cepat terhadap situasi konflik.
Kehadirannya juga mendukung operasi gabungan dengan angkatan darat dan laut, termasuk misi serbu, pertahanan maritim, dan perlindungan pasukan darat, sambil melakukan pengintaian atau serangan presisi.
Keberadaan armada jet tempur juga dapat meningkatkan kredibilitas pertahanan terhadap potensi agresi dari negara lain, karena risiko kerugian yang tinggi bagi pihak penyerang.
Meski jet tempur memegang peran penting dalam mempertahankan kedaulatan udara, nyatanya masih ada beberapa negara yang sama sekali tidak mengoperasikan pesawat tempur.
Laporan dari lembaga penelitian internasional terkait persenjataan dunia Stockholm International Peace Research Institute atau SIPRI mengungkap bagaimana setiap negara membangun sistem keamanan tanpa kekuatan udara tempur.
7 Negara yang Tidak Punya Jet Tempur
Berikut daftar negara-negara yang militernya tidak memiliki jet tempur, sebagaimana dikutip dari Wionews.
1. Islandia
Negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di selatan Lingkaran Arktik ini diketahui mengandalkan perlindungan udara dari NATO.
Bahkan Islandia tidak memiliki angkatan udara sendiri, karena negara ini memilih untuk mengandalkan pendekatan pertahanan kolektif melalui aliansi internasional.
Untuk menjaga kedaulatan wilayah udara dan keamanan lalu lintas udara sipil, Islandia mengizinkan pesawat tempur dari sekutu, terutama anggota NATO, beroperasi dari pangkalan Keflavík.
Sistem ini telah diterapkan sejak Perang Dingin dan tetap menjadi inti dari strategi pertahanan udara Islandia, memungkinkan negara tersebut terlindungi tanpa harus menginvestasikan sumber daya besar untuk membangun kekuatan udara sendiri.
Baca juga: Serba-serbi Kedatangan Raja Yordania di Istana Jakarta, Dikawal 2 Jet Tempur Hingga Keliling Monas
2. Luksemburg
Luksemburg yang terletak di Eropa Barat, berbatasan dengan Belgia di sebelah barat dan utara, Jerman di sebelah timur, dan Prancis di sebelah selatan tidak memiliki jet tempur.
Ini karena Luksemburg lebih fokus pada pertahanan kolektif melalui NATO.
Negara tersebut diketahui menekankan investasi pada kapasitas khusus dan kerjasama pertahanan regional, alih-alih membangun kekuatan tempur udara independen yang mahal.
Dengan menyerahkan tugas pertahanan udara sehari-hari kepada sekutu tetangga, Islandia dapat tetap terlindungi dari ancaman eksternal tanpa harus membangun angkatan udara nasional yang mahal dan kompleks.
Sekaligus memaksimalkan efisiensi anggaran dan mengoptimalkan keamanan melalui kerja sama internasional.
3. Bhutan
Selanjutnya Ada negara Bhutan yang diapit oleh India di selatan, timur, dan barat, serta Tiongkok di utara.
Bhutan diketahui tidak membangun jet tempur karena kondisi geografisnya yang bergunung-gunung membuat operasi dan pemeliharaan pesawat tempur menjadi sangat sulit.
Ditambah keterbatasan anggaran yang membuat biaya membangun dan mengoperasikan armada udara nasional tidak realistis
Sebagai gantinya, Bhutan menjamin keamanan negaranya melalui perjanjian dengan India, yang menyediakan pelatihan, peralatan, dan jaminan pertahanan.
Dukungan ini memungkinkan Bhutan tetap aman tanpa perlu mengembangkan kekuatan udara sendiri, sehingga armada tempur nasional dianggap tidak praktis dan tidak diperlukan.
4. Irlandia
Irlandia yang terletak di bagian barat laut Eropa, di sebuah pulau di Samudra Atlantik Utara memilih untuk tidak mengoperasikan jet tempur.
Alasannya karena negara ini menjunjung netralitas dan menekankan prioritas pertahanan yang berbeda.
Sebagai gantinya anggaran pertahanan negara ini dialokasikan untuk pesawat angkut, patroli maritim, dan helikopter yang mendukung operasi keamanan dalam negeri serta pencarian dan penyelamatan.
Untuk menghadapi potensi ancaman udara, Irlandia mengandalkan kesepakatan dengan Inggris dan mitra internasional, sehingga tidak memerlukan armada jet tempur sendiri.
Strategi ini memungkinkan negara tetap aman sambil menjaga netralitas dan efisiensi sumber daya.
5. Maladewa
Negara kepulauan di Asia Selatan, terletak di Samudra Hindia sebelah barat daya Sri Lanka dan India ini tidak memiliki jet tempur.
Lantaran Maladewa memilih memprioritaskan pertahanan maritim dan patroli udara ringan yang lebih sesuai dengan kebutuhan strategisnya.
Anggaran yang terbatas membuat pengadaan dan operasional pesawat tempur sulit dipertahankan, sehingga negara ini bergantung pada bantuan pertahanan dari mitra regional.
Dukungan tersebut difokuskan pada pengawasan wilayah laut, patroli keamanan, dan perlindungan infrastruktur, sehingga membentuk sistem pertahanan efektif tanpa perlu jet tempur.
6. Kosta Rika
Kosta Rika yang terletak di Amerika Tengah tidak memiliki jet tempur karena negara ini secara konstitusional menghapuskan angkatan bersenjata pada tahun 1949.
Keamanan nasional dijamin melalui kepolisian dan kerja sama internasional, sehingga tidak ada kebutuhan untuk membangun armada udara tempur.
Kebijakan ini memungkinkan negara memusatkan anggaran pada sektor sipil dan sosial, sementara pertahanan dikontrol melalui mekanisme kolaboratif dengan negara lain, membuat jet tempur menjadi tidak relevan bagi strategi keamanan Kosta Rika.
Terlebih Kosta Rika secara geografis relatif aman dan tidak menghadapi ancaman eksternal yang signifikan.
Lingkungan politik yang stabil di Amerika Tengah serta hubungan diplomatik yang baik dengan negara tetangga membuat kebutuhan akan kekuatan udara tempur menjadi rendah.
Dengan tidak adanya risiko invasi atau konflik bersenjata skala besar, Kosta Rika dapat fokus pada pertahanan sipil melalui kepolisian dan kerja sama internasional.
7. Panama
Panama yang terletak di ujung selatan yang menghubungkan Amerika Utara dan Amerika Selatan membubarkan angkatan pertahanannya setelah invasi Amerika Serikat pada 1989.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah konflik militer internal di masa depan dan menekankan stabilitas sipil.
Setelah itu, negara ini fokus pada angkatan aeronaval yang terbatas, mengoperasikan pesawat patroli ringan dan pesawat serang kecil untuk pengawasan wilayah laut dan dukungan keamanan internal.
Pertahanan udara konvensional dan kemampuan jet tempur diserahkan kepada kerja sama regional.
Sehingga Panama tidak memiliki armada jet tempur sendiri karena kebutuhan strategis dianggap dapat dipenuhi melalui mitra sekutu dan prioritas anggaran diarahkan pada kapasitas patroli dan keamanan internal.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.