Ledakan di Kantor Polisi Jammu & Kashmir India Tewaskan 9 Orang, Ada Kaitan dengan Insiden Red Fort
Ledakan berasal dari tumpukan bahan peledak hasil rampasan operasi penangkapan teroris terkait insiden di Red Fort beberapa waktu lalu.
Ringkasan Berita:
- Ledakan besar terjadi di kantor polisi Nowgam, Jammu dan Kashmir, India pada Jumat malam (14/11/2025)
- Ledakan menewaskan sedikitnya 9 orang dan melukai 27 lainnya
- Ledakan berasal dari tumpukan bahan peledak hasil sitaan operasi antiteror.setelah ledakan mobil mematikan di Red Fort Delhi yang diklasifikasikan sebagai aksi terorisme,
- Dalam operasi Antiteror di Jammu dan Kashmir, polisi menangkap tujuh tersangka dan menyita 2.900 kg bahan peledak.
TRIBUNNEWS.COM - Suasana mencekam kembali melanda India setelah ledakan besar menimpa sebuah kantor polisi Nowgam di Jammu dan Kashmirpada Jumat (15/11/2025) malam.
Menurut kepala kepolisian wilayah tersebut, ledakan berasal dari tumpukan bahan peledak hasil rampasan operasi penangkapan teroris terkait insiden di Red Fort Benteng Merah, Delhi beberapa waktu lalu.
Akibat kejadian fatal ini, setidaknya sembilan orang tewas dan 27 lainnya luka-luka akibat ledakan, demikian disampaikan oleh pihak Kepolisian.
Dikutip dari Reuters, korban tewas meliputi anggota kepolisian, pejabat pemerintah, serta staf forensik yang sedang memeriksa bahan peledak tersebut pada saat kejadian.
Hal ini diungkapkan Nalin Prabhat, Direktur Jenderal Kepolisian wilayah Jammu dan Kashmir yang dikelola pemerintah pusat, dalam konferensi pers.
Prabhat menyatakan, penyebab ledakan pada Jumat malam serta tingkat kerusakannya sedang dalam proses investigasi.
Ia menegaskan, tidak ada keterlibatan kelompok militan dalam insiden tersebut, seraya menjelaskan bahwa pemeriksaan forensik dan kimia terhadap bahan peledak yang sebelumnya diamankan sedang berlangsung
Adapun ledakan diduga terjadi karena hal yang tidak disengaja.
"Spekulasi lain mengenai penyebab insiden ini tidak perlu," ujarnya.
Seorang sumber kepolisian mengungkapkan, identifikasi jenazah masih berlangsung karena sebagian tubuh korban hangus terbakar.
"Intensitas ledakan begitu kuat hingga beberapa bagian tubuh ditemukan di rumah-rumah sekitar, berjarak 100–200 meter dari kantor polisi," tambah sumber tersebut.
Ledakan ini terjadi selang beberapa hari setelah ledakan mobil mematikan di ibu kota India, New Delhi, yang menewaskan minimal delapan orang pada Senin lalu (10/11/2025).
Baca juga: Fakta-Fakta Ledakan Mobil di Dekat Situs Bersejarah Red Fort India: Setidaknya 10 Orang Tewas
Pemerintah India mengonfirmasi pada Rabu (13/11/2025) bahwa ledakan mobil di Delhi yang menewaskan delapan orang dan melukai 20 orang tersebut ditangani sebagai "insiden terorisme".
Mereka berjanji mengusut tuntas pelakunya secepat mungkin.
Sebelumnya, tiga sumber yang mengetahui investigasi menyebut polisi memeriksa kemungkinan keterkaitan ledakan tersebut dengan penangkapan tujuh pria dari wilayah Kashmir yang membawa senjata dan bahan peledak.
Ledakan Senin malam di luar Benteng Merah bersejarah Delhi merupakan ledakan pertama di kota berpenduduk lebih dari 30 juta jiwa sejak 2011.
Otoritas India menyelidiki kasus ini berdasarkan undang-undang anti-terorisme ketat dan menyatakan semua aspek sedang ditelusuri. Hingga kini, belum ada tersangka yang ditetapkan atau penangkapan terkait ledakan tersebut.
Sumber Ledakan Berasal dari Operasi di Jammu dan Kashmir
Adapun tumpukkan bahan peledak yang menyebabkan kejadian fatal di Kepolisian Jammu dan Kashmir ini didapatkan setelah kepolisian wilayah federal Jammu dan Kashmir mengumumkan penangkapan tujuh pria
Penangkapan ini sendiri dilakukan beberapa jam sebelum ledakan besar terjadi di Benteng Merah, Delhi.
Penggerebekan dilakukan di Kashmir serta negara bagian Haryana dan Uttar Pradesh yang berbatasan dengan Delhi.
Dalam operasi tersebut, polisi menyita dua pistol, dua senapan serbu, dan 2.900 kilogram bahan peledak.
Kepolisian Jammu dan Kashmir menyebutkan, hasil investigasi mereka mengungkap ekosistem teroris yang dibangun oleh kalangan profesional.
"Jaringan ini melibatkan tenaga terdidik dan mahasiswa yang terpapar radikalisme serta berkomunikasi dengan aktor asing dari Pakistan dan negara lain." ungkap pihak Kepolisian Kashmir.
Pihak Kepolisian Jammu dan Kashmir juga menambahkan para tersangka terkait dengan kelompok militan Pakistan Jaish-e-Mohammed dan Ansar Ghazwat-ul-Hind.
Kementerian Luar Negeri Pakistan belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar. India menuduh Pakistan mendukung militan Islamis di Kashmir—wilayah Himalaya yang saling diklaim kedua negara—namun Islamabad membantah tuduhan tersebut.
Puluhan ribu orang tewas dalam pemberontakan anti-India di Kashmir sejak 1989, meski kekerasan telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir.
Pada April 2025, 26 orang tewas dalam serangan terhadap wisatawan Hindu di Kashmir. New Delhi menyalahkan "teroris Islamis" yang didukung Pakistan, tuduhan yang dibantah Islamabad. Krisis tersebut memicu konflik militer terburuk antara kedua rival nuklir dalam beberapa dekade sebelum gencatan senjata dicapai setelah empat hari.
Kepolisian sedang menyelidiki kemungkinan keterkaitan antara pengemudi mobil yang meledak dengan ketujuh tersangka yang ditangkap, demikian tiga sumber yang tidak berhak mengomentari isu sensitif ini.
Investigasi fokus pada dugaan bahwa pengemudi tersebut adalah seorang dokter sekaligus rekan salah satu tersangka.
Pasca-ledakan Delhi, kepolisian Jammu dan Kashmir terus melakukan penggerebekan di ratusan lokasi di wilayah Himalaya tersebut dan menahan sekitar 500 orang.
Sumber kepolisian Jammu dan Kashmir menyatakan mayoritas telah dibebaskan setelah diperiksa.
(Tribunnews.com/Bobby)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Ledakan-besar-di-kantor-polisi-Nowgam-di-Jammu-dan-Kashmir-India.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.