Rabu, 19 November 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

NATO Ragu Perang Rusia Berakhir Tahun Ini, Kecuali Ukraina Segera Negosiasi

Pada perang Rusia-Ukraina hari ke-1.364, NATO memprediksi perang Rusia tidak akan berakhir tahun ini jika Ukraina belum mau negosiasi.

Kantor Presiden Ukraina
ZELENSKY DAN RUTTE - Foto ini diambil dari kantor Presiden Ukraina pada Rabu (16/4/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (kiri) dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte (kanan) dalam kunjungannya di Odesa pada hari Selasa (15/4/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Perang Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-1.364.
  • NATO tidak yakin perang Rusia dan Ukraina dapat berakhir pada akhir tahun ini.
  • NATO sebut upaya negosiasi harus berdasarkan keputusan Ukraina, bukan pihak lain.

TRIBUNNEWS.COM - Aliansi pertahanan NATO kembali mengungkapkan prediksinya mengenai kapan perang Rusia dan Ukraina akan berakhir.

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan invasi Rusia terhadap Ukraina tidak akan berakhir pada akhir tahun 2025.

"Saya rasa konflik ini tidak akan berakhir tahun ini. Paling cepat kita bisa berunding sekitar Februari atau Maret, tetapi keputusan itu ada di tangan Presiden Zelensky," kata Mark Rutte dalam konferensi pers bersama Presiden Finlandia Alexander Stubb, Senin (17/11/2025).

Ia mengatakan para pemimpin Eropa tidak boleh berunding sendiri dengan Putin, menyindir pertemuan sebelumnya antara Perdana Menteri Slovakia Robert Fico dan Presiden Rusia Putin di China.

"Seharusnya tidak ada tindakan tunggal. Inilah yang diinginkan Rusia. Jadi, jika ada pemimpin Eropa yang ingin menghubungi mitranya dari Rusia, hal itu harus dikoordinasikan dengan cermat," kata Mark Rutte.

Pendahulu Rutte, Jens Stoltenberg mengatakan pada tahun 2023 bahwa perang Rusia dan Ukraina tidak akan berakhir dengan cepat.

Ia mengatakan NATO menginginkan perdamaian tetapi jika mereka berhenti mendukung Ukraina maka negara itu bisa 'hilang'.

"Kita harus mengakui bahwa jika Presiden (Volodymyr Zelenskyy) dan Ukraina berhenti berperang, negara mereka tidak akan ada lagi. Jika Presiden Vladimir Putin dan Rusia meletakkan senjata mereka, kita akan mencapai perdamaian," tegas Stoltenberg, Minggu (17/9/2023).

Ia menambahkan pada saat itu bahwa Ukraina pada akhirnya akan bergabung dengan NATO.

Baca juga: Jalur Kereta Polandia Dibom, Rusia Mainkan Perang Hibrida: Sabotase Bantuan ke Ukraina

Update Perang Rusia dan Ukraina

Perang Rusia dengan Ukraina memasuki hari ke-1.364 pada Selasa (18/11/2025), memperpanjang perang sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Pada tengah malam, Rusia meluncurkan serangan besar-besaran ke gedung redaksi Suspilne dan Radio Ukraina di Dnipro, menurut laporan koresponden Suspilne Ukraine.

Perang antara Rusia dan Ukraina berakar dari ketegangan panjang yang telah terjadi sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Setelah merdeka, Ukraina kerap berselisih dengan Rusia mengenai perbatasan, identitas nasional, dan arah kebijakan politiknya—antara mempertahankan hubungan erat dengan Moskow atau menjalin kedekatan dengan negara-negara Barat.

Ketegangan meningkat pada tahun 2014 ketika Revolusi Maidan berhasil menggulingkan Presiden Viktor Yanukovych yang berpihak pada Rusia. 

Pemerintah baru Ukraina kemudian mempererat hubungan dengan Barat, langkah yang dianggap Rusia sebagai ancaman terhadap pengaruhnya di kawasan tersebut.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved