Konflik Rusia Vs Ukraina
AS Yakin Perdamaian Ukraina Makin Dekat, Zelensky Bersiap Terbang ke Washington Temui Trump
AS sebut kemajuan signifikan dicapai dalam rencana perdamaian Ukraina, Zelensky siap bertemu Trump di Washington.
Ringkasan Berita:
- Amerika Serikat yakin perdamaian Ukraina-Rusia segera tercapai setelah pertemuan di Jenewa.
- Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio menyebut kemajuan substansial dicapai terkait rencana 28 poin, meski masih ada isu NATO dan jaminan keamanan.
- Presiden Rusia Vladimir Putin menilai rencana bisa jadi dasar perdamai perang Rusia-Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat yakin kesepakatan perdamaian antara Ukraina dan Rusia dapat dicapai dalam waktu dekat.
Optimisme itu bergaung setelah pertemuan pejabat tinggi di Jenewa, Swiss, akhir pekan kemarin.
"Kemajuan subtansial telah dicapai dalam pembahasan rencana 28 poin untuk mengakhiri perang yang berlangsung hampir empat tahun," kata Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio.
Rubio menyebut pihaknya “sangat optimistis” kesepakatan dapat tercapai segera, meski masih ada sejumlah isu yang perlu diselesaikan, termasuk peran NATO dan jaminan keamanan untuk Ukraina, dilansir Al Jazeera, 23/11/2025.
Kepala delegasi Ukraina, Andriy Yermak, menyambut baik diplomasi ini.
Yermak menyebut kemajuan “sangat baik” dan berharap tercipta perdamaian yang adil dan abadi bagi rakyat Ukraina.
Zelensky sebelumnya menegaskan Ukraina berterima kasih kepada AS dan secara pribadi kepada Presiden Donald Trump atas dukungan yang dianggap “menyelamatkan nyawa orang Ukraina”, dikutip dari CBS, 23/11/2025.
Trump sendiri sempat mengekspresikan ketidakpuasannya melalui media sosial, menilai Ukraina tidak menghargai upaya AS.
Pembicaraan lanjutan direncanakan.
Zelensky kemungkinan akan mengunjungi Washington dalam beberapa hari mendatang untuk bertemu langsung dengan Trump.
Rencana perdamaian 28 poin yang diajukan AS memunculkan beberapa kontroversi.
Baca juga: AS Ajukan Rencana Perdamaian 28 Poin: Ukraina Diminta Serahkan Wilayah ke Rusia?
Kyiv menginginkan perubahan pada beberapa draf yang dianggap memberikan konsesi signifikan kepada Rusia, termasuk penyerahan wilayah, pengurangan jumlah tentara, dan larangan bergabung dengan NATO.
Meski demikian, Rubio menegaskan dokumen ini bersifat “hidup dan terus berkembang” dan akan dibahas bersama Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan rencana tersebut dapat menjadi dasar penyelesaian damai final, tetapi memperingatkan kemungkinan pengambilalihan wilayah tambahan jika Ukraina mundur dari negosiasi.
Sementara itu, sejumlah negara Eropa tetap menekankan perbatasan Ukraina tidak boleh diubah secara paksa, dikutip dari BBC, 23/11/2025.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Menteri-Luar-Negeri-AS-Marco-Rubio-234234243.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.