AJ-37 Viggen, Satu-satunya Jet Tempur di Dunia yang Mampu Mengunci Pesawat Mata-mata SR-71 Blackbird
Per-Olof tahu bahwa ia bisa melepaskan rudal Skyflash jika ia mau, tapi tidak ada alasan untuk melakukannya.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Menyadari bahwa sasaran bergerak mendekat dengan sangat cepat sementara Per-Olof memasang afterburner untuk menanjak, ia tahu bahwa sasarannya kemungkinannya hanya dua: MiG-25 Foxbat, atau SR-71 Blackbird.
Viggen meluncur bak roket dengan kecepatan Mach 1,35 untuk mencapai ketinggian buruannya.
Saat sasaran di radar sudah begitu dekat, Per-Olof menengadah ke atas. Ia melihat satu siluet kelabu berbentuk jarum dengan mesin terpasang pada pod di sayap, meluncur dengan kecepatan 3 kali kecepatan suara, nyaris 1.000 meter di atasnya.
Tak salah lagi, itulahBlackbird buruannya! Ia mencoba mencari referensi ke permukaan di bawah, tapi yang dilihatnya hanya langit berwarna hitam, dan ia bisa melihat lengkung bumi di bawahnya. inilah batas atas Angkasa yang tidak semua pilot pesawat tempur beruntung mencapainya.
Kembali ke layar radarnya, Per-Olof tahu bahwa ia bisa melepaskan rudal Skyflash jika ia mau, tapi tidak ada alasan untuk melakukannya.
SR-71 itu baru kembali dari misi pengintaian di Uni Soviet, terbang di koridor Aland di Timur, kemudian mengurangi kecepatannya sampai Mach 2,65 dan berbelok dan mengarah ke Selatan, terbang sejajar dengan garis pantai Swedia dan terbang di antara Gotland dan Oland.
Saat debriefing, rekan-rekannya mengatakan bahwa andai Skyflash dilepaskan, sudah pasti SR-71 Blackbird itu akan jatuh dari langit.
Selama karirnya, Per-Olof membukukan lima kali ‘kesuksesan’ mencegat SR-71, suatu misi yang tergolong berbahaya karena mesin turbojet RM8B atau mesin pesawat tempur lainnya rawan mati karena ‘tercekik’ kekurangan pasokan oksigen.