Selasa, 30 September 2025

Darah Perawan Tak Harus Malam Pertama

Banyak orang yang percaya bahwa darah di malam pertama merupakan satu-satunya pertanda bahwa pasangan masih perawan.

Editor: Iwan Apriansyah
zoom-inlihat foto Darah Perawan Tak Harus Malam Pertama
IST
Ilustrasi

"Karena itu pula, darah yang keluar dari vagina istri di malam pertama menjadi sebuah keharusan bagi sebagian lelaki, khususnya di Indonesia," jelas dr Handrawan Nadesul pada seminar Kesehatan Wanita: "Sekolah“ Menjadi Ibu, di The Park Residence, Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (18/12/2010).

Dr Handrawan mengakui masyarakat Asia atau negara-negara timur, sangat menjunjung tinggi keperawanan.

"Padahal angka remaja Indonesia yang sudah pernah melakukan hubungan seks itu cukup tinggi. Tetapi tetap kebanyakan pria Indonesia masih sulit menerima istri yang sudah tidak perawan," jelasnya lagi.

Darah di malam pertama menjadi semacam momok bagi para wanita dan bisa dibilang menjadi isu penting tersendiri dalam benak mereka.

Ia pernah mendapat surat dari seorang wanita yang diceraikan oleh suaminya hanya karena di malam pertama, vaginanya tidak mengeluarkan darah, padahal ia belum pernah melakukan hubungan seks dengan siapa pun ataupun melakukan masturbasi.

Bahkan, ada suku tertentu yang sengaja menaruh kain putih di kasur, tujuannya tentu untuk memastikan ada atau tidaknya darah di malam pertama, demi membuktikan bahwa si perempuan masih perawan atau tidak. Hal-hal semacam ini menunjukkan akan sebuah kesulitan tersendiri bagi perempuan menghadapi hal ini.

Mengapa ini terjadi? Bisa jadi karena masih tabunya pembicaraan seputar seks, sehingga pengetahuan mengenai hal-hal ini menjadi simpang siur, yang cenderung membuat posisi perempuan cenderung rentan penghakiman.

"Padahal, ada kalanya selaput dara itu tersobek tanpa sengaja sebelum malam pertama karena banyak hal, salah satunya akibat olahraga," jelas dr Handrawan.

Selaput dara (hymen) adalah lapisan tipis yang menghalangi jalan masuk menuju rahim. Ada perempuan yang terlahir tanpa selaput dara, namun kebanyakan wanita memilikinya, ukuran dan bentuknya pun bisa berbeda dari wanita ke wanita.

Umumnya, selaput dara tidak berupa lapisan utuh yang menutup, ada lubang kecil yang merupakan saluran pengeluaran darah haid. Saat selaput dara robek, bisa terjadi rasa sedikit tidak nyaman dan keluar darah.

Sementara dalam sebuah konsultasi, Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mengatakan, istilah perawan atau tidak, tergantung apakah ia sudah atau belum  pernah melakukan hubungan seksual. Kalau sudah pernah, maka dia disebut tidak perawan. Sebaliknya kalau belum pernah, maka dia disebut perawan.

Keluarnya darah tidak harus terjadi ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual pertama kali. Jadi keluarnya darah tidak dapat digunakan sebagai tanda apakah seorang perempuan disebut perawan atau tidak.

Mengenai malam pertama, menurut dr Handrawan, bisa terjadi banyak kemungkinan yang akan dihadapi dan perlu diketahui oleh para pasangan suami istri yang sama-sama baru pertama kali melakukan hubungan seksual, antara lain:

Penolakan Penis
Pada hubungan seksual pertama kali, belum tentu langsung bisa deflorasi. Tidak selalu bisa terjadi penerimaan vagina terhadap penis secara langsung.

Ada kemungkinan si perempuan merasa sangat tegang atau takut di malam pertama, sehingga mempersulit penetrasi penis. Hal ini bisa terjadi karena salah pengetahuan atau kepercayaan mengenai seks.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved