Selasa, 19 Agustus 2025

Konsultasi Gigi dan Mulut

Mengapa Area Selain Gigi Berlubang Terasa Sakit Setelah Makan?

Gigi saya berlubang. Kadang tiba-tiba terasa sakit, sekitar 30 menit setelah makan. Tetapi yang sakit bukan gigi yang berlubang.

net
Gigi lubang1 

TRIBUNNEWS.COM  - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen

Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.

Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, Happy Smile Dental Clinic Bali View Point (keduanya beralamat di Tangerang Selatan), dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.

Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.

Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.
Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.

Pertanyaan Pembaca

Dokter Anastasia,
Langsung saja, ya.. Gigi saya berlubang. Kadang tiba-tiba terasa sakit, sekitar 30 menit setelah makan. Tetapi yang sakit bukan gigi yang berlubang, Dok.. Biasanya saya langsung minum parasetamol. Dan, setelah kisaran waktu 30 menit kemudian biasanya langsung reda. Menurut Dokter, apa penyebabnya, ya? Apakah diakibatkan oleh pilihan jenis makanan yang saya konsumsi? Terima kasih   (Rahma)

Jawaban:

Dear Kak Rahma.. terimakasih atas pertanyaannya.
Sebelumnya, saya butuh informasi lebih terperinci terkait apa yang dikeluhkan. Pada bagian manakah rasa sakit yang dikeluhkan tersebut muncul, andai itu bukan pada gigi berlubang tersebut? Pada area jaringan sekitar gigi, ataukah berjauhan letaknya dari posisi sang gigi berlubang? Di manakah tepatnya? Dalam rongga mulut, ataukah di luar rongga mulut? Sejak kapankah sensasi rasa sakit tersebut muncul? Seperti bagaimanakah penggambaran detail rasa sakitnya? Dan biasanya dialami setelah mengkonsumsi jenis makanan apa, Kak?

Lalu, mengapa memilih langsung minum paracetamol, dan bukan segera mengkonsultasikannya, memeriksakannya secara langsung, serta merawatkannya ke dokter gigi yang dipilih.. khususnya terkait kondisi gigi Kakak yang telah berlubang. Sebab dari manapun penyebab munculnya sensasi rasa sakit yang dikeluhkan, terkait secara langsung ataukah tidak dengan keluhan rasa sakit yang dialami, gigi berlubang semestinya segera dirawatkan. Agar kerusakan tidak berlanjut makin parah.

Terkait gigi berlubang tersebut, sejak kapankah gigi disadari berlubang? Pernahkah terasakan sensasi rasa linu? Bila pernah, kapan pertama kali dialami? Jauh atau dekatkah jarak waktunya dengan waktu kemunculan sensasi rasa yang dikeluhkan kali ini? Bagaimana rasa sang gigi bila sedang digunakan untuk mengigit? Rasa lain apa sajakah yang pernah dialami pada gigi berlubang tersebut sejak awal hingga kini?

Terkait area sekitar gigi berlubang, apakah jaringan gusinya baik-baik saja dan sama persis warna, bentuk, serta efek rasa sentuhnya dengan area gusi di sisi lainnya yang tidak sedang bermasalah? Ataukah terdapat perbedaan? Bila ada perbedaan, bagaimanakah detail perbedaannya? Adakah pembengkakan? Bagaimana wujudnya? Pada bagian mana terjadinya? Apakah terasa makin nyeri saat dipencet? Berdarahkah, lalu? Apakah juga mengeluarkan nanah?

Ketika detail deret pertanyaan saya di atas belum saya terima jawabannya, sulit bagi saya untuk dapat memberikan gambaran kemungkinan yang bisa saja sedang berlangsung pada kondisi kesehatan gigi, jaringan pendukungnya, serta rongga mulut Kakak. Karena informasi yang Kakak berikan minim.

Secara prosedural, saya maupun semua sejawat saya lainnya membutuhkan pemeriksaan klinis secara langsung serta pemeriksaan pendukung lainnya (bila diperlukan) untuk dapat mempelajari kasus yang sedang Kakak alami dengan lebih baik, agar kami dapat menegakkan diagnose, serta menyusun pilihan tindakan yang paling tepat dan sesuai. Itulah mengapa, saya menyarankan agar Kakak sesegera mungkin memeriksakan kondisi kesehatan gigi-geligi dan rongga mulut Kakak ke dokter gigi terdekat pilihan Kakak, yea..

Nah, terkait rutinitas mengkonsumsi obat paracetamol, berapa mili gram yang biasa dikonsumsi? Seberapa seringkah mengkonsumsinya dalam sehari? Sudah berapa lama dilakukan? Berikut ini saya akan berikan masukan informasi terkait. Mohon disimak dengan cermat, karena penting.

Parasetamol merupakan derivat p-aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik / analgesik. Parasetamol dapat dijumpai di dalam berbagai macam obat, baik sebagai bentuk tunggal atau berkombinasi dengan obat lain, seperti misalnya obat flu dan batuk.

Paracetamol digunakan untuk menurunkan panas badan yang disebabkan oleh karena infeksi ataupun sebab yang lainnya. Disamping itu, paracetamol juga dapat digunakan untuk meringankan gejala nyeri dengan intensitas ringan sampai sedang. Ia aman dalam dosis standar, tetapi karena banyak dijual secara umum sehingga mudah diperoleh, overdosis obat baik sengaja atau tidak sengaja sering kali terjadi. Hal inilah yang perlu dicermati sungguh, Kak..

Obat yang mempunyai nama generik acetaminophen ini dijual di pasaran dengan ratusan nama dagang. Beberapa diantaranya adalah Sanmol, Pamol, Fasidol, Panadol, Itramol dan lain lain.

Sifat antipiretiknya disebabkan oleh gugus aminobenzen dan mekanismenya diduga berdasarkan efek sentral. Sifat analgesik Parasetamol dapat menghilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang.

Dalam golongan obat analgetik, parasetamol memiliki khasiat sama seperti aspirin atau obat-obat non steroid antiinflamatory drug (NSAID) lainnya. Seperti aspirin, parasetamol berefek menghambat prostaglandin (mediator nyeri) di otak, tetapi sedikit aktivitasnya sebagai penghambat postaglandin perifer. Tidak seperti obat-obat NSAIDs.

Parasetamol termasuk ke dalam kategori NSAID sebagai obat anti demam, anti pegel linu dan anti-inflammatory. Tetapi sifat antiinflamasinya sangat rendah. Pada penggunaan per oral Parasetamol diserap dengan cepat melalui saluran cerna. Kadar maksimum dalam plasma dicapai dalam waktu 30 menit sampai 60 menit setelah pemberian. Ini sebagai jawaban tercapainya kondisi reda sekitar 30 menit setelah Kakak mengkonsumsi paracetamol, setiap ada keluhan sakit dimaksud. Parasetamol diekskresikan melalui ginjal.

Karena Parasetamol memiliki aktivitas antiinflamasi (antiradang) rendah, ia tidak menyebabkan gangguan saluran cerna maupun efek kardiorenal yang tidak menguntungkan. Karenanya cukup aman digunakan pada semua golongan usia.

Hanya sedikit jumlah parasetamol yang bertanggung jawab terhadap efek toksik (racun) yang diakibatkan oleh metabolit NAPQI (N-asetil-p- benzo-kuinon imina). Bila pasien mengkonsumsi parasetamol pada dosis normal, metabolit toksik NAPQI ini segera didetoksifikasi menjadi konjugat yang tidak toksik dan segera dikeluarkan melalui ginjal. Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau mengganggu gumpalan darah, ginjal atau duktus arteriosus pada janin. Asalkan sesuai dosis, cukup aman bagi wanita hamil. Juga selama laktasi walaupun mencapai air susu ibu. Parasetamol termasuk aman dikonsumsi tanpa efek candu selayaknya obat golongan narkotika.

Namun perlu sangat diwaspadai, bahwa apabila kita mengkonsumsi parasetamol pada dosis tinggi, konsentrasi metabolit beracun ini menjadi jenuh sehingga menyebabkan kerusakan hati, Kak.. Risiko kerusakan hati ini diperparah apabila kita juga meminum alkohol. Jika diminum dalam dosis berlebihan (overdosis), parasetamol dapat menimbulkan kematian. Hal yang jarang terjadi, antara lain reaksi hipersensitifitas dan kelainan darah.

Pada penggunaan kronis dari 3-4 g sehari dapat terjadi kerusakan hati. Pada dosis di atas 6 g mengakibatkan nekrose hati yang reversible. Pada dosis diatas 10 g dapat menyebabkan terjadinya kerusakan irreversible dari hati. Parasetamol dengan dosis diatas 20 g sudah berefek fatal.

Tidak boleh mengkonsumsi parasetamol selama lebih dari 10 hari berturut turut tanpa berkonsultasi dengan dokter. Obat ini juga jangan sembarangan diberikan pada anak dibawah 3 tahun tanpa terlebih dahulu meminta saran dari dokter.

Perlu diwaspadai agar segera ke dokter bila salah satu dari tanda berikut muncul setelah mengkonsumsi paracetamol. Tanda tanda itu antara lain :
-          terjadi perdarahan ringan sampai berat,
-          keluhan demam dan nyeri tenggorokan tidak berkurang yang kemungkinan disebabkan oleh karena telah terjadinya proses infeksi sehingga perlu penanganan lebih lanjut.

Sementara, gejala telah terjadinya kerusakan hati yang perlu mendapatkan perhatian dan harus segera dikonsultasikan ke dokter antara lain :
-          mual sampai muntah,
-          kulit dan mata berwarna kekuningan,
-          warna air seni yang pekat seperti teh,
-          nyeri di perut kanan atas, dan
-          rasa lelah dan lemas.

Terkait reaksi alergi, antara lain :
-          kemerahan pada kulit,
-          gatal,
-          bengkak, dan
-          kesulitan/merasa sesak saat bernafas.  

Tanda overdosis parasetamol antara lain:
-          gejala mual,
-          muntah,
-          lemas, dan
-          keringat berlebih.

Lalu, sebatas apa paracetamol boleh digunakan? Penggunaan paracetamol satu kali sebulan atau lebih dengan dosis tinggi mampu meningkatkan risiko asma sebanyak tiga kali. Mohon dicermati bahwa penggunaan paracetamol yang dinilai cukup aman adalah: penggunaan sebanyak satu kali setahun atau lebih, tetapi kurang dari satu kali sebulan, Kak.. Nah, seberapa sering Kakak telah mengkonsumsinya selama ini? Mohon lebih berhati-hati, yea Kak..

Terkait hubungan antara paracetamol dengan terjadinya kasus asma yakni soal antioksidan. Paracetamol mampu mengurangi kadar antioksidan dalam tubuh. Padahal, antioksidan sangat dibutuhkan tubuh untuk melawan radikal bebas yang masuk ke tubuh kita dan mencegah kerusakan. Dan, sama halnya pada asma, penggunaan parasetamol dapat melipat gandakan resiko eksim, bersin yang terus-menerus, bunyi napas sengau, dan sakit tenggorokan, ketika anak berusia 6 atau 7 tahun.

Itulah mengapa, sesuai pedoman yang diberikan oleh WHO: paracetamol tidak boleh digunakan secara rutin, Kak.. Dan khusus bagi anak-anak, sebaiknya paracetamol hanya digunakan pada anak-anak yang mengalami demam tinggi saja. Ketika demamnya hingga mencapai 38,5 derajat Celcius atau lebih.

Efek lainnya:
-          dapat menurunkan fungsi paru-paru, karena terjadi penurunan Glutathion, yang menyebabkan peningkatan resiko dari kerusakan jaringan paru dan peningkatan penyakit pernafasan.
-          dapat menurunkan fungsi ginjal.

Sekali lagi, perlulah dicermati beberapa poin penting dalam penggunaan parasetamol berikut ini:
*  Hentikan penggunaan parasetamol bila demam berlangsung lebih dari 3 hari atau nyeri semakin memburuk lebih dari 10 hari, kecuali atas saran dokter.
*  Bagi ibu hamil dan menyusui, konsultasikan dengan dokter jika hendak menggunakan obat ini.
*  Orang dengan penyakit gangguan liver sebaiknya tidak menggunakan obat ini.
*  Konsultasikan dengan dokter sebelum mengkombinasi parasetamol dengan obat-obat NSAID, antikoagulan (warfarin), ataupun kontrasepsi oral.
*  Penggunaan parasetamol bersama alkohol dapat meningkatkan toksisitas hati.
*  Konsumsi vitamin C dosis tinggi dapat meningkatkan kadar parasetamol dalam tubuh.
Demikianlah uraian saya, Kak.. semoga dapat memberikan manfaat, dan dapat meningkatkan kehati-hatian Kakak dalam mengkonsumsi obat paracetamol secara rutin. Serta, semoga setelah ini Kakak dapat segera memeriksakan kesehatan kondisi gigi-geligi, rongga mulut, serta keluhan rasa sakit Kakak secara langsung ke dokter gigi terdekat pilihan Kakak. Salam sehat dari saya, yach..

Tags
gigi
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan