Jumat, 29 Agustus 2025

Wabah Difteri

Derita Sobari Dikucilkan Warga Setelah Cucunya Meninggal karena Difteri

Duka Sohari (55) belum usai ketika cucunya, Rustam (6) wafat karena penyakit difteri sekitar empat puluh hari lalu.

Penulis: Gita Irawan
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Seorang murid ketakutan ketika petugas medis memberikan suntikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) di SDN Bawakaraeng 3, jl Gunung bawakaraeng, Makassar, Sulsel, Rabu (15/10). Kegiatan imunisasi itu merupakan bagian dari program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) guna memberikan perlindungan bagi anak-anak usia sekolah dasar terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

Menurut Sohari, Rustam sempat sembuh sehari setelah dibawa ke pengobatan alternatif, namun kembali demam keesokan harinya.

Akhirnya Zarkasi memutuskan untuk membawanya ke RSUKT, Sohari baru tahu kalau cucunya terserang penyakit mematikan tersebut dan harus masuk ruang isolasi.

Setelah itu, seluruh keluarga Sohari kemudian diberi vaksin dan obat dari RSUKT untuk mencegah penularan.

Rustam sendiri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Kakaknya yang duduk di bangku SMP dan seorang adik balita serta ibunya tidak tertular penyakit tersebut. Begitupun Sohari dan istrinya, Osiah (50).

Sang Ayah Tertular

Beberapa hari setelah Rustam wafat, Zarkasih diminta oleh pihak tempatnya bekerja di Bandara Soekarno Hatta untuk diperiksa di RSUD.

Sohari dan Osiah terkejut karena ternyata anak mereka tersebut tertular penyakit difteri.

"Padahal bapaknya sehat-sehat aja, nggak keliatan sakit. Tapi pas diperiksa di RSU (RSUKT) taunya nggak boleh pulang," kata Sohari.

Osiah pun menambahkan, bahwa Rustam memang anak kesayangan Zarkasih. Mereka kerap makan dari satu piring dan sangat dekat.

"Emang sayang banget dia mah, makan aja satu piring berdua, sering diciumin," ungkap Osiah.

Karena telah tertular, Zarkasih pun dirawat di sana selama 14 hari lamanya.

Menurut Sohari, cucunya hanya sempat dirawat selama sepuluh hari di RSUKT sebelum wafat di sana.

Mimisan
Sohari mengatakan bahwa cucunya yang tengah duduk di bangku kelas satu SD tersebut sempat mimisan.

Cucunya sempat membaik sebelum dokter mengatakan bahwa bakteri tersebut sudah lari ke jantung dan perut.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan