Rabu, 10 September 2025

Kualitas Sperma Tak Dipengaruhi Umur, Riset Medis Sebut Sperma Kakek 70 Tahun Tetap Oke

Kualitas sperma dari kakek-kakek yang sudah ubanan belum tentu kalah jika dibandingkan dengan anak muda.

Editor: Fajar Anjungroso
kompas.com/intisari
Momen saat sel sperma berusaha masu ke dalam sel telur. 

“Seorang laki-laki yang masih muda kalau pola hidupnya tidak baik, (kualitas) spermanya pun bisa jadi jelek,” tuturnya.

Sebaliknya, penelitian medis menunjukkan, laki-laki usia 70-80 tahun masih banyak yang spermanya oke.

Sebab yang bersangkutan selalu menempuh pola hidup sehat, sehingga sel-sel organ tubuh yang menopang kinerja dari testis – sebagai pabrik sperma - akan sehat juga.

Kesehatan erat kaitannya dengan gaya dan pola hidup. Misal, lama waktu kerja, istirahat cukup, olahraga teratur, pola makan yang baik, dan cara mengelola stres.

Faktor istirahat ikut berpengaruh karena pembentukan sperma di dalam buah zakar dan di dalam sel-sel  prostat terjadi saat kita beristirahat.

Asupan gizi juga punya peran vital. Makanan yang berprotein cukup, tidak berlemak tinggi, zinc, kalsium, kalium, mangan, dan beberapa kandungan vitamin (vitamin C, E, dan A) sangat dibutuhkan dalam pembentukan sperma.

Sebaliknya, hindari rokok dan alkohol, sebab dapat membuat pertumbuhan sperma menjadi tidak normal.

Sejak dari kandungan

Seorang laki-laki dikatakan mandul jika spermanya tidak bisa membuahi sel telur perempuan.

Setidaknya, ada dua penyebab kegagalan pembuahan ini.

Pertama, bisa karena pembentukan sperma tak sempurna atau karena “pabrik”- nya di testis mengalami gangguan.

Akibatnya jumlah sperma menjadi sedikit, bentuknya abnormal, atau sperma langsung mati usai diproduksi. Semua itu biasanya terjadi karena pola hidup yang buruk.

Baca: Ini Jenis Olahraga yang Bisa Meningkatkan Kesuburan dan Kualitas Sperma

Kedua, testis sendiri sudah abnormal dari sono-nya. Ini yang disebut faktor lahir.

Bisa jadi saat masih di kandungan dulu, sang ibu mengonsumsi makanan tertentu hingga menyebabkan pembentukan dan pertumbuhan organ tubuh janin kurang sempurna, termasuk testis.

Sialnya, kelainan ini baru diketahui pada saat yang bersangkutan sudah dewasa.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan