Selasa, 14 Oktober 2025

Terapi Stem Cell Bisa Lebih Berkembang Jika Didukung Pemerintah

Riset pengembangan di bidang sel punca semakin pesat di dunia juga di Indonesia serta diminati baik dari dalam negeri maupun luar neger

Editor: Eko Sutriyanto
istimewa
Pakar stemcell, dr M Syaifuddin MARS dari klinik MMC Lamongan, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (13/8/2019). 

Untuk mengembalikan keremajaan sel tubuh, setidaknya ada delapan hal yang bisa dilakukan, diantaranya berolahraga, diet sehat, menghindari stress,  endokrin (hormon), suplemen gen, estetika, imun, dan sel punca.

"Untuk olahraga yang baik itu jam 5.30 pagi dan terpapar sinar matahari pagi. Olahraga di luar jam tersebut hanya bermanfaat untuk pembentukan fisik  (bodi) bukan untuk peremajaan sel," tuturnya.

Jika itu dilakukan maka tubuh akan memiliki mekanisme sendiri melakukan peremajaan sel.

Namun jika hal itu tidak bisa dilakukan alternatif yang bisa  dilakukan dengan melakukan terapi stem cell.

Dibutuhkan antara satu juta sampai tiga juta sel per kg berat badan.

Untuk penyembuhan.

Sementara untuk Pelaksanaan terapi stem cell di Indonesia memang tak semua rumah sakit bisa melakukannya. Ada beberapa rumah sakit  yang sudah bisa melakukan layanan dengan persetujuan pemerintah sesuai  Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 32 tahun 2014 tentang
Penetapan Rumah Sakit Pusat Pengembangan Pelayanan Medis Penelitian dan Pendidikan Bank Jaringan dan Sel Punca.

Di antaranya Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) dan RS Dr Soetomo Surabaya, juga di klinik MMC Lamongan. Hanya, masalah biaya masih menjadi  kendala bagi pasien yang mau melakukan terapi.

Setiap satu stem cell dihargai Rp 1-1,5 per sel namun karena yang dibutuhkan jutaan sel setiap kali terapi sehingga biaya yang dikeluarkan tak sedikit.

Salah satu pasien yang sukses menjalani proses stem cell adalah mantan  Menteri BUMN Dahlan Iskan, kala itu ia menjalani proses natural killercell (NK cell).

Pengobatan ini berfungsi untuk mempermuda sel dalam tubuh. Mantan  Dirut PLN ini melakukan proses tersebut dua kali pada akhir 2014 dan pada Februari 2015.

Baca: Ramalan Zodiak Kesehatan Besok Rabu 14 Agustus 2019 Sagitarius Tegang, Pisces Bersedih

Dahlan lebih memilih melakukan stem cell di RS Dr Sutomo Surabaya  ketimbang di Jerman, dokter kenalannya. Hal ini karena harga yang dipatok  untuk melakukan sistem stem cell Surabaya jauh lebih murah.

”Bahkan, mungkin yang termurah di dunia. Tapi, hasilnya bagus. Sampai sekarang, saya masih sehat dan tak punya keluhan apa pun,” terangnya kala  itu.

Walaupun harganya murah, kualitas stem cell di Surabaya tak perlu diragukan.

Dengan melakukan riset secara mandiri, kata Dahlan, RSUD dr Soetomo  memiliki kualitas stem cell yang lebih baik daripada yang ada di Jerman.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved