Minggu, 17 Agustus 2025

Virus Corona

Hasil CT Scan Pasien Covid-19 Menunjukkan Parahnya Akibat Virus Corona

Sebuah hasil CT Scan pasien virus corona atau Covid-19 menunjukkan keparahan penyakit pneumonia yang dihasilkan virus dari Wuhan, China itu.

AFP/STR
Foto ini diambil pada Selasa (18/02/2020) Seorang dokter sedang menangani pasien yang telah pulih dari infeksi virus corona (COVID-19) menyumbangkan plasma di Wuhan di Hubei, China. Sebelumnya Pejabat kesehatan China pada 17 Februari kemarin mendesak pasien yang telah pulih dari coronavirus untuk menyumbangkan darah sehingga plasma dapat diekstraksi untuk mengobati orang lain yang sakit kritis. (STR/AFP/China OUT) 

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, hasil computed tomography (CT) scan dada pasien Covid-19 menunjukkan tingkat keparahan penyakit pneumonia dari virus corona.

Virus corona Wuhan yang sebabkan Covid-19 terus menarik perhatian peneliti.

Berbagai penelitian terus dilakukan untuk mencari tahu karakter virus, hingga upaya pencegahan, penanganan dan vaksin untuk menangkalnya.

Penelitian baru pada virus corona Covid-19, seperti melansir Science Daily, Rabu (4/3/2020), adalah studi multi-center yang dilakukan para peneliti.

Baca: Soal Pencegahan Virus Corona di Indonesia, Moeldoko: Perlu Adanya Tanggung Jawab Semua Pihak

Baca: Penyebaran Virus Corona di Italia, Semua Sekolah Diliburkan, Pertandingan Sepak Bola Tanpa Penonton

Studi ini dilakukan untuk melihat hubungan antara temuan CT dada dan kondisi klinis pneumonia Covid-19.

Dalam studi tersebut menetapkan, sebagian besar pasien dengan Covid-19 pneumonia memiliki tingkat kekeruhan Ground-glass opacities (GGO) sebesar 86,1 persen.

Atau GGO campuran dan konsolidasi sebesar 64,4 persen, serta pembesaran vaskular dalam lesi sebesar 71,3 persen.

Ground-glass opacities (GGO), yakni area dengan peningkatan pelemahan dalam paru.

Baca: Najwa Shihab Ungkap Curhatan Pasien Virus Corona yang Kini Tertekan: Berhenti Sebar Foto-fotoku

Baca: Berhasil Sembuh, Kim Bagi Pesan Semangat: Virus Corona Bisa Dikalahkan, Saya Sudah Sepenuhnya Pulih

Penelitian ini dipublikasikan dalam American Journal of Roentgenology (AJR).

Penulis utama Wei Zhao, Zheng Zhong dan rekannya mengungkapkan lesi yang ada pada gambar CT scan pasien Covid-19, lebih cenderung memiliki distribusi perifer sebesar 87,1 persen.

ILUSTRASI - Sejumlah ahli memberikan penjelasan terkait apakah dikarantinya Wuhan bisa memperlambat wabah Virus Corona.
ILUSTRASI - Sejumlah ahli memberikan penjelasan terkait apakah dikarantinya Wuhan bisa memperlambat wabah Virus Corona. (Xinhua/Chen Jing)

Selain itu, keterlibatan timbal balik sebesar 82,2 persen dan paru-paru bagian bawah menjadi lebih dominan sebesar 54,5 persen, serta multifokal sebesar 54,5 persen.

Tim peneliti ini mengumpulkan 101 kasus pneumonia Covid-19 di empat lembaga di provinsi Hunan, China.

Baca: Imbas Virus Corona, Izin 3 Konser Musisi Internasional di Jakarta Dibatalkan

Baca: Cegah Virus Corona, Singapura Larang Masuk WN Korea Selatan, Iran, Italia

Zhao dan Zhong membandingkan karakteristik klinis dan fitur pencitraan antara dua kelompok.

Di antaranya kelompok non-emergency atau penyakit ringan atau umum, dan emergency yakni penyakit parah atau fatal.

Berdasarkan data itu, kelompok yang berusia 21-50 tahun, sebagian besar pasien (78,2 persen) mengalami demam sebagai gejala awal.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan