Virus Corona
RSPI: Pasien Corona yang Bisa Recovery Sangat Dipengaruhi Imunitas Tubuh
Dua pasien positif terinfeksi virus corona yakni kasus 01 dan kasus 02 belum dinyatakan sembuh oleh tim dokter RSPI Sulianto Saroso.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua pasien positif terinfeksi virus corona yakni kasus 01 dan kasus 02 belum dinyatakan sembuh oleh Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso.
Kepala Instalasi Penelitian RSPI Sulianti Saroso dr. Teguh Sarry H, Sp. MK, mengatakan kondisi pasien yang sembuh sebenarnya sangat dipengaruhi oleh imunitas tubuh yang bersangkutan.
"Nah, kondisi-kondisi yang menyebabkan seseorang menjadi recovered itu sebenarnya dipengaruhi oleh imunitas tubuhnya sendiri," ujar Teguh, di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (11/3/2020).
Secara prinsip, Teguh mengatakan virus merupakan self-limited disease. Dimana penyakit yang diderita seseorang karena virus dapat sembuh dengan sendirinya dikarenakan kemampuan imunitas individu yang bersangkutan.
Baca: Siswi SMP di Sawah Besar Jadi Monster Pembunuh Balita Diduga Karena Rindu Sosok Ayah
Peneliti mikrobiologi tersebut juga mengatakan hingga saat ini belum ada obat antivirus bagi virus corona atau COVID-19. "Sampai saat ini kan pengobatan spesifik untuk corona memang belum ada. Dalam arti kata obat anti virus khususnya memang belum ada," kata dia.
Baca: Jokowi Mengaku Sehari 3 Kali Minum Jamu untuk Tangkal Infeksi Virus Corona
Meski demikian, Teguh mengatakan pihaknya tengah mengevaluasi kondisi pasien yang sudah menunjukkan hasil tes negatif virus corona. Sehingga dapat menjadi acuan ke depannya.
Baca: KBRI Singapura: Lima WNI Positif Terinfeksi Virus Corona
Adapun pengobatan yang diberikan oleh pihak RSPI sendiri, kata dia, memang bertujuan dalam rangka memperbaiki keadaan umum pasien tersebut. Sehingga imunitas tubuh pasien kembali normal atau meningkat.
"Itu lah yang mungkin menjadi peluang untuk mengevaluasi kondisi-kondisi pada pasien yang ada. Itu yang menjadi peluang kita untuk mengumpulkan data," tandasnya.