Alami Mual, Muntah & Gejala Keracunan Setelah Konsumsi MBG? Segera Hubungi Hotline Kemenkes di 119

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) membuka layanan hotline pengaduan kasus keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

MBG merupakan program pada pemerintahan Prabowo Subianto yang berjalan secara bertahap sejak 6 Januari 2025. 

Baca juga: Jumlah Korban MBG Terkini Naik Menjadi 10.842, JPPI Sebut Penutupan Sebagian SPPG Tidak Efektif

MBG menargetkan siswa-siswi PAUD hingga SMA/SMK serta ibu hamil dan menyusui yang bertujuan untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi seluruh masyarakat.

Dalam pengumuman resmi Kemenkes, jika mengalami gejala mual, muntah, pusing atau sesak nafas setelah konsumsi MBG maka segera hubungi lapor cepat di 119.

Hotline 119 ini siaga dalam 24 jam dan bebas pulsa.

Baca juga: Pemerintah Diminta Tetap Lanjutkan Program MBG, Perketat Pengawasan, Fokus Kurangi Risiko Keracunan

Selain itu, penerima manfaat yang mengalami keracunan MBG bisa menghubungi via WhatsApp di +62 87777591097 atau langsung datang ke puskesmas terdekat.

“Petugas Public Safety Center akan langsung menindaklanjuti dan memastikan korban mendapat penanganan medis secepatnya,” tulis pengumuman di Instagram Kemenkes itu dikutip di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Kemenkes mengingatkan, jangan tunggu parah, segera hubungi 119 atau datang ke puskesmas terdekat untuk mendapat penanganan cepat.

BGN Buka Layanan Aduan MBG, Masyarakat Bisa Lapor Langsung

Badan Gizi Nasional (BGN) resmi membuka saluran pengaduan (hotline) bagi masyarakat untuk pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hotline ini mulai melayani aduan setiap Senin-Jumat, pada pukul 09.00-22.00 WIB.

BGN menyediakan dua nomor yang bisa dihubungi, yakni 088293800268 (Operator 1) dan 088293800376 (Operator 2).

Setiap laporan akan diverifikasi dan ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku.

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang mengatakan, pelaksanaan MBG perlu berjalan transparan dan berkualitas.

Karena itu, masyarakat diberi ruang untuk menyampaikan aduan maupun masukan.

Dengan adanya saluran aduan, masyarakat bisa ikut mengawal agar program tepat sasaran.

Selain menerima aduan, saluran ini juga berfungsi sebagai pusat informasi.

Masyarakat dapat menghubungi hotline untuk menanyakan teknis program, distribusi pangan, maupun standar kualitas yang diterapkan dalam MBG.