Sabtu, 13 September 2025

Kesehatan

Amankah Garam Himalaya Dikonsumsi Oleh Orang dengan Penyakit Darah Tinggi? Simak Penjelasan Berikut

Garam Himalaya atau garam pink memiliki berbagai manfaat, simak penjelasan mengenai kandungan garam Himalaya menurut pakar gizi berikut ini.

NDTV.com
Garam Himalaya - Amankah Garam Himalaya Dikonsumsi Oleh Orang dengan Penyakit Darah Tinggi? Simak Penjelasan Berikut 

TRIBUNNEWS.COM - Garam Himalaya memang saat ini sedang booming, garam ini sebenarnya berasal dari pegunungan di Pakistan.

Garam Himalaya ini berwarna pink, karena banyak mengandung mineral-mineral dan terutama mineral zat besi.

Banyak penelitian menyebutkan bahwa garam himalaya ini bermanfaat untuk detoksifikasi dan bisa untuk menjaga hidrasi tubuh, serta untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena memiliki sifat antimikroba.

Namun para ahli belum sepakat mengenai manfaat spesifik dari garam ini.

Menurut dokter spesialis gizi dr. Amelya Augusthina Ayusari MGizi SpGK, dalam hal natrium klorida kandungan dari garam Himalaya memang lebih sedikit jika dibandingkan dengan garam biasa.

Dr. Amelya Augusthina Ayusari MGizi SpGK, merupakan dokter spesialis gizi Klinik di Laboratorium Gizi Fakultas Kedokteran UNS dan RSUD Moewardi serta menjabat sebagai pembina atau founder Kinesia (komunitas peduli nutrisi sehat Indonesia).

Berikut hasil wawancara Tribunnews.com bersama dengan dr. Amelya Augusthina Ayusari MGizi SpGK mengenai kandungan yang ada di dalam garam Himalaya.

dr. Amelya Augusthina Ayusari MGizi SpGK 1
dr. Amelya Augusthina Ayusari MGizi SpGK (Tribunnews.com)

Baca: Cara Mengobati Vertigo, Lakukan Gerakan Manuver Epley sebelum Tidur hingga Minum Jahe

Baca: 5 Cara Menyembuhkan Kulit yang Terkena Sengatan Tawon atau Lebah, Secara Alami

Manfaat garam Himalaya ini tidak hanya digunakan sebagai bahan bumbu dapur saja, namun juga digunakan untuk treatmen spa dan untuk dekorasi lampu.

Kandungan garam Himalaya ini tidak jauh berbeda dengan kandungan garam pada umumnya.

Kandungan utama dari garam ini adalah NaCL atau natrium klorida, sedangkan kandungan lainnya adalah kalsium, besi, seng, kromium dan magnesium.

Dr. Amelya menjelaskan bahwa dalam setengah sendok teh garam Himalaya mengandung sekitar 800-850 mg natrium, sedangkan garam biasa mengandung 1200 mg natrium.

Karena kandungan garam ini masih mengandung natrium, sehingga pasien dengan penyakit hipertensi juga harus dibatasi bila mengkonsumsi garam Himalaya ini.

Garam Himalaya
Garam Himalaya (bukalapak.com)

Pasien dengan penyakit darah tinggi atau hipertensi hanya diperbolehkan mengkonsumsi garam dengan kandungan natrium sebanyak 1500-2300 miligram natrium dalam satu harinya.

Atau hanya diperbolehkan mengkonsumsi garam sebanyak satu sendok teh garam biasa atau setara dengan satu hingga satu setengah sendok teh garam Himalaya.

Ia juga menjelaskan bahwa pada pasien hipertensi, konsumsi garam tetap tidak boleh berlebihan baik garam biasa maupun garam Himalaya.

Hal ini dikarenakan kandungan natrium yang terdapat di dalam garam ini bekerja mengikat air.

Maka natrium yang terlalu banyak dapat mengikat air, dan akan mengakibatkan retensi cairan di dalam tubuh.

Seiring berjalannya waktu, kelebihan garam dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan. Berikut ini 10 tanda tubuh terlalu banyak mengonsumsi garam.
Seiring berjalannya waktu, kelebihan garam dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan. Berikut ini 10 tanda tubuh terlalu banyak mengonsumsi garam. (freepik.com)

Akibatnya natrium ini akan menyebabkan adanya peningkatan tekanan darah dalam tubuh.

Maka untuk konsumsi garam Himalaya hanya direkomendasikan hanya boleh dikonsumsi sebanyak satu hingga satu setengah sendok teh saja, agar kesehatan pembuluh pembuluh darah kita.

Baca: Penyebab Gigi Berlubang pada Anak, Lengkap Beserta Cara Menyembuhkan Sakit Gigi Secara Alami

Baca: Kandungan Gizi Pepaya dan Khasiatnya Mengatasi Sembelit

Dilansir dari ndtv.com berikut ini terdapat 6 manfaat kesehatan dari garam Himalaya:

1. Mengeluarkan racun

Khasiat Larutan Air Garam.(naturesjeannie.com)
Khasiat Larutan Air Garam (naturesjeannie.com) (naturesjeannie.com)

Mencampurkan garam Himalaya dengan air, dapat membantu menyeimbangkan tingkat pH dalam tubuh, karena membantu Anda tetap terhidrasi.

Kandungan garam ini dapat membantu mengeluarkan racun, ion bermuatan negatif dalam garam dapat menarik racun dari dalam tubuh.

2. Mengatur gula darah dan keseimbangan hormon

Keseimbangan mineral dan hormon yang baik, dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin.

Hal ini berfungsi mencegah lonjakan gula darah yang dapat terjadi secara tiba-tiba.

3. Meningkatkan pencernaan

Garam Himalaya dapat membantu mengaktifkan kelenjar ludah Anda yang melepaskan amilase (enzim yang membantu mencerna karbohidrat).

Kemudian, di lambung ia menstimulasi asam klorida dan juga enzim yang mencerna protein dan selanjutnya membantu pemecahan makanan.

4. Terapi masalah pernapasan

Terapi garam adalah proses yang memanfaatkan garam Himalaya murni untuk mengobati penyakit pernapasan.

Ketika udara garam ini dihirup, partikel-partikel bergerak melalui seluruh sistem pernapasan dan sifat-sifat antibakteri dan antimikroba dari garam membersihkan paru-paru dan sinus Anda.

5. Meremajakan kulit

Ilustrasi.
Ilustrasi. (THINKSTOCK.COM)

garam Himalaya ini dapat digunakan untuk berendam, yang berfungsi untuk meremajakan kulit.

Melalui proses penyerapan, kulit Anda menyerap semua mineral yang memberikan manfaat, seperti kromium yang dapat melawan jerawat , kandungan seng dan sulfur menjaga kulit Anda tetap halus, serta magnesium yang dapat membantu menenangkan otot dan jaringan lunak  pada tubuh.

6. Pembersih udara

Garam Himalaya ini tidak hanya indah, namun garam ini dapat berfungsi sebagai pembersih udara.

Proses penguapan menciptakan ion negatif yang bereaksi menyaring serbuk sari, debu, kotoran, polutan, dan alergen yang membawa muatan positif dan menetralisirnya.

(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan